JIKA UTANG PUASA BELUM LUNAS SAMPAI BERTEMU RAMADHAN BERIKUTNYA


Utang puasa Ramadhan yang belum lunas sampai bertemu Ramadhan berikutnya, memiliki dua keadaan:


• Pertama, belum lunas karena ada udzur atau halangan. Hukumnya tidak berdosa dan kewajibannya hanya mengqadha saja. 


Ini pendapat madzhab fikih yang empat. 


• Kedua, belum lunas karena kelalaian, malas, dan menunda-nunda; bukan karena udzur. Dalam keadaan ini maka kewajibannya ialah:


[1] Bertaubat kepada Allah karena sudah melakukan pelanggaran. Imam Nawawi berkata, 


فَلَوْ أَخَّرَ الْقَضَاءَ إلَى رَمَضَانَ آخَرَ بِلَا عُذْرٍ أَثِمَ. 


“Jika seseorang menunda qadha puasa sampai datang Ramadhan berikutnya tanpa udzur, maka dia berdosa.” 

 Al-Majmuʼ, 6/364. 


Syaikh al-‘Utsaimin menerangkan, 


ِفَعَلَى مَن فَعَلَ ذَلِكَ أَن يَسْتَغْفِرَ اللّه وَيَتُوبَ إِلَيه مِمَّا أَخَّر. 


“Wajib atas orang yang melakukannya untuk memohon ampun dan bertaubat kepada Allah karena telah menunda qadha puasa (hingga bertemu Ramadhan lagi).”

 At-Taʼliq ‘ala Shahih Muslim, 5/424.


[2] Harus segera mengqadha setelah puasa Ramadhan di tahun berikutnya itu berakhir. 


Tentang orang yang belum menyelesaikan utang puasanya tanpa udzur, Imam Nawawi mengatakan, 


وَلَزِمَهُ صَوْمُ رَمَضَانَ الْحَاضِرِ وَيَلْزَمُهُ بَعْدَ ذَلِكَ قَضَاءُ رَمَضَانَ. 


“Dia wajib berpuasa Ramadhan tahun itu, kemudian harus mengqadha puasa Ramadhan tahun yang lalu.” 

 Al-Majmuʼ, 6/364.


[3] Dianjurkan untuk membayar fidyah selain mengqadha. Dengan dasar:


1. Di dalam Al-Qurʼan Allah hanya mewajibkan qadha, sehingga tidak ada kewajiban lain di luar qadha. 

2. Telah shahih fatwa dari sejumlah sahabat seperti Abu Hurairah dan Ibnu Abbas bahwa di samping mengqadha, orang yang belum melunasi utang puasanya sampai bertemu Ramadhan berikutnya juga memberi makan orang miskin sejumlah hari yang belum diqadha.

 Lihat: Al-Itmam bi Syarh Kitab ash-Shiyam min Umdah al-Ahkam, hlm. 88-90. 


Fatwa sejumlah sahabat tersebut dimaknakan sebagai sebuah anjuran, bukan kewajiban atau harus. Karena;


- Mewajibkan untuk memberi makan bagi yang menunda qadha sampai bertemu Ramadhan lagi berarti menyelisihi ayat (Q.S. Al-Baqarah: 184) yang hanya menyebutkan qadha saja bagi orang yang masih memiliki utang puasa, semakna ini penjelasan Imam al-Bukhari di kitab shahih beliau. 


Al-Faqih Ibnu Hazm rahimahullah berkata, 


وَلَمْ يَحُدَّ اللَّهُ تَعَالَى وَلَا رَسُولُهُ ﷺ فِي ذَلِكَ وَقْتًا بِعَيْنِهِ، فَالْقَضَاءُ وَاجِبٌ عَلَيْهِمْ أَبَدًا حَتَّى يُؤَدَّى أَبَدًا، وَلَمْ يَأْتِ نَصُّ قُرْآنٍ وَلَا سُنَّةٍ بِإِيجَابِ إطْعَامٍ فِي ذَلِكَ فَلَا يَجُوزُ إلْزَامُ ذَلِكَ أَحَدًا لِأَنَّهُ شَرْعٌ وَالشَّرْعُ لَا يُوجِبُهُ فِي الدِّينِ إلَّا اللَّهُ تَعَالَى عَلَى لِسَانِ رَسُولِهِ ﷺ فَقَطْ. وَهَذَا قَوْلُ أَبِي حَنِيفَةَ، وَدَاوُدَ. 


“Allah dan Rasul-Nya tidak memberikan batas akhir waktu tertentu untuk membayar utang puasa. Jadi kewajiban menyelesaikan utang puasa ialah selamanya, intinya sampai mereka qadha. 


Tidak ada ayat Al-Qurʼan dan hadits Rasulullah yang mengharuskan untuk memberi makan di samping mengqadha. Jadi tidak boleh mengharuskan seorang pun untuk melakukannya. 


Karena masalah memberi makan dalam konteks pembahasan ini termasuk aturan syariat, sedangkan syariat dalam agama tidak ada yang menetapkannya kecuali Allah melalui lisan Rasulullah ﷺ saja. Pendapat ini ialah pendapat Abu Hanifah dan Dawud.”

 Al-Muhalla, 6/337 pembahasan ke 769.


Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah ketika menerangkan masalah ini berkata, 


ظاهر القرآن يدل على أنه لا يلزمه الإطعام مع القضاء؛ لأن الله لم يوجب إلا عدة من أيام أخر، ولم يوجب أكثر من ذلك، وقول الصحابي حجة ما لم يخالف النص، وهنا خالف ظاهر النص فلا يعتد به، وعليه فلا نلزم عباد الله بما لم يلزمهم الله به، إلا بدليل تبرأ به الذمة، على أن ما روي عن ابن عباس وأبي هريرة ـ رضي الله عنهم ـ يمكن أن يحمل على سبيل الاستحباب لا على سبيل الوجوب.


“Lahiriah ayat Al-Qurʼan menunjukkan bahwa tidak ada kewajiban untuk membayar fidyah di samping mengqadha. Allah tidak mewajibkan kecuali mengganti pada hari-hari yang lain, tidak mewajibkan lebih dari itu.


Ucapan sahabat adalah hujjah apabila tidak menyelisihi dalil; namun, di sini menyelisihi lahiriyah dalil, sehingga tidak bisa dijadikan landasan. 


Atas dasar ini, kita tidak boleh mengharuskan hamba-hamba Allah dengan suatu amalan yang tidak diharuskan oleh Allah kecuali dengan dalil tegas yang menetapkan adanya suatu tanggung jawab. 


Ditambah juga, yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Abu Hurairah sangat bisa untuk dibawa pada makna anjuran, bukan makna wajib.” 

 Asy-Syarh al-Mumtiʼ, 6/446.


Jadi kesimpulannya, atsar dari sejumlah sahabat tentang masalah ini merupakan dasar untuk kita mengatakan hukum menambahkan fidyah bersama qadha ialah sunnah. Syaikh al-‘Utsaimin berkata, 


وقد ألزمه بعض أهل العلم بالكفارة عن كل يوم، لأنه أخر ذلك لغير عذر، فإن فعل فقد أحسن، وإن ترك أي لم يطعم فلا حرج عليه.


“Sebagian ulama mengharuskan untuk memberi makan orang miskin sejumlah hari yang masih tersisa dari hutang puasanya karena menunda (sampai bertemu Ramadhan selanjutnya) tanpa ada udzur. Jika dia melakukannya, maka ini bagus. Dan jika tidak, maka juga tidak masalah.” 

 Fatawa Nur ‘alad Darb, 7/306.

KENAPA JIN TAKUT DENGAN KURMA

Apakah Anda pernah bertanya pada diri sendiri ,tentang Kurma dan jenis-jenis nya, mengapa dibenci jin dan setan? Dan mengapa Nabi SAW memerintahkan kita , memakan dalam hitungan ganjil 3.5.7 dan dimakan makan di pagi hari?
Dan yang terbaik makan tujuh kurma.
Baik dari sisi Agama dan ilmiah penjelasan atas pertanyaan ini adalah bahwa kurma menghasilkan energi melindungi tubuh manusia dan membentuk perisai pelindung bagi tubuh manusia.
Amer bin Saad dari ayahnya – berkata: Rasulullah, saw:melakukan ihtiar perlindungan dari sihir dengan makan 7 kurma
Penelitian telah menunjukkan bahwa buah kurma punya manfaat penting.
 
1. mengurangi tingkat kolesterol dalam darah dan pencegahan aterosklerosis.
2. pencegahan kanker usus besar dan pencegahan penyakit, wasir dan mengurangi bentuk batu kepahitan dan memfasilitasi tahap kehamilan dan persalinan, karena mengandung serat dan makanan yang baik pencernaan dan gula.
3. mencegah kerusakan gigi karena mengandung fluor.
4. Pencegahan racun karena mengandung natrium, kalium dan vitamin c.
5' pengobatan anemia karena mengandung zat besi, tembaga, vitamin B-2.
6. obat untuk rakhitis dan osteomalacia karena mengandung kalsium, fosfor, vitamin A
7. pengobatan untuk anoreksia dan kurangnya konsentrasi
karena mengandung kalium.
8. untuk pengobatan umum kelemahan dan jantung berdebar karena mengandung magnesium, tembaga
9. obat kanker rematik dan otak karena mengandung boron.
10. anti-kanker karena mengandung selenium telah diamati bahwa warga tidak tahu kanker oasis.
11 pengobatan disfungsi ereksi karena mengandung boron, vitamin A.
12 perawatan untuk kulit kering dan, penyakit kornea kering dan kebutaan malam karena mengandung vitamin A.
13. obat untuk penyakit saluran pencernaan saraf karena mengandung vitamin B1.
14. perawatan untuk rambut rontok dan stres mata dan peradangan pada selaput lendir rongga mulut dan radang bibir karena mengandung vitamin B-2.
15. perawatan kulit inflamasi karena mengandung vitamin niacin.
16. obat untuk penyakit kudis, melemahnya umum tubuh dan jantung berdebar-debar, sesak napas dan kontraksi pembuluh darah dan munculnya bintik-bintik merah pada kulit dan kelemahan dalam tulang dan gigi, karena mengandung Vitamin C, atau asam askorbat 2.
17 Pengobatan keasaman di perut karena mengandung klorin, natrium dan kalium.
18 pengobatan penyakit gusi dan kelemahan pembuluh darah kapiler, kelemahan otot dan tulang rawan karena mengandung vitamin c.




CERITA SEORANG YANG MATI SURI

Merinding dan menangiskah kalian setelah membaca kisah nyata kesaksian orang mati suri ini? Semoga kisah ini dapat dijadikan pelajaran bagi Kita yang masih hidup di dunia ini.

Dia adalah Aslina. Aslina adalah warga pekan baru yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.

Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada usia tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun.

Pada usia 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit di jakarta. Setelah itu, Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi. “Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan”, jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah.

Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke jakarta sekitar pukul 12 malam itu. ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir.” ungkapnya.
Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiannya. ”Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur.” Begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang.

”Saya telah merasakan mati”, Ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu. Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat mencabut (nyawa) dari kaki kanan saya”, tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung napas, saya berzikir”, ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu…” ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan “Assalammualaikum” kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya.

Lalu malaikat itu bertanya: “Siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu?“ Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah.
”Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau. Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah.

Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis, badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.

Kemudian Aslina melanjutkan. ”Bapak, ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan cerminan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,” tanyanya.

Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: ”Wahai ayah, janji saya telah sampai.”

Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai”. Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya bak seorang pendakwah.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. ”Siapa kamu?” lalu perempuan itu menjawab, ”Akulah (amal) kamu.” Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa.

Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi yang sangat berat, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab, “orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang”.

Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat.

Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain. Dilihatkan siraman juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlusiaan darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya.

Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia. Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut.

Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki cerminan biji 99 butir. Perjalanan berlanjut. ia nampak siraman tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan berbuat baik).

Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan adzan seperti adzan di Mekkah. ia pun mengatakan kepada amalnya. ”Saya mau shalat”. Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. ”Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,” ungkap Aslina.
Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batang an emas di dalam tepak ”husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ”Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah”.

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari siraman kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah”, manusia-manusia itu juga memohon, ”Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.” Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah. ”Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua, ” ujarnya.

Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ”aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.”

Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100:
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)” (99)

“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (100)

Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39:
”Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)

Wanita Bekerja, Ibu Rumah Tangga dan Aktualisasi Diri



Semalam di grup WhatsApp, seorang kawan bercerita tentang mimpinya. Mimpi yang sederhana saja, mimpi untuk menjadi seorang Ibu Rumah Tangga.

“I just want to be a pious wife and mom.. Ga lebih dari itu.. Ga pingin kerja kantoran..”

Jujur saja saya merasa salut. Mungkin jika yang berkata begitu seseorang seperti saya yang tak punya titel, akan biasa saja rasanya. Tapi kawan saya ini menempuh pendidikannya di luar negri, dengan jurusan yang tidak biasa pula bagi perempuan sepertinya.

Saya sering melihat wanita yang bertitel dan ingin segera mengaplikasikan keahliannya dengan bekerja di luar rumah. Tapi tidak dengan kawan-kawan saya ini. Mereka dengan titel yang berderet dan membanggakan, justru memilih untuk mengabdikan diri di rumah.

Tak sedikit cibiran orang ketika kawan-kawan saya itu memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga. “Sayang ya kuliah tinggi tinggi, ke luar negeri lagi.. Ujung-ujungnya cuma diem di rumah.. Sayang ilmunya.. “ ujar mereka dengan nada menyesalkan.

Padahal jika dicermati, ilmu yang mereka pelajari dulu di bangku kuliah tidaklah sia-sia. Dengan ilmu itu mereka mendidik anak-anak mereka, mengatur rumah tangga mereka, bahkan banyak yang bekerja dengan keahlian yang mereka punyai dari rumah. Sebagai seorang pekerja lepas alias freelancer.

Perempuan mesti menuntut dirinya agar pandai. Ia rumah bagi suaminya, sekolah bagi anak-anaknya dan teladan bagi kaumnya..

Coba bayangkan.. Tetap di rumah, tanpa keluar dari fitrah, lebih terjaga dari fitnah tapi tetap menghasilkan. Enak banget kan? Tak mesti berjubel dengan ratusan orang ketika menuju kantor. Tak mesti berjibaku dengan kemacetan dan stress di jalan, hingga akhirnya pulang ke rumah dalam keadaan lelah.

Apalagi jika suami sudah mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, apa lagi yang dicari? Teringat obrolan saya dengan suami belum lama ini, ketika saya meminta izin beliau untuk aktif menerima jahitan seperti waktu masih single dulu.

“Aa seneng Neng mau kerja, apalagi bisa bantu-bantu menghasilkan. Tapi sekarang lebih baik Neng fokus aja sama anak-anak, pendidikan mereka, apalagi gak lama lagi anak ketiga kita lahir. Biar urusan pemasukan keuangan Aa yang handle.” jawab beliau.

Sejujurnya, bekerja dan menghasilkan.. it’s not all about money. Bukan hanya masalah uang. Bagi saya pekerjaan saya adalah wadah aktualisasi diri. Ketika tenggelam dalam tumpukan bahan-bahan, benang dan jarum, bahkan ketika dikejar deadline sekalipun, ada kepuasan yang tidak terjelaskan. Inilah dunia saya. Disini saya bisa sepenuhnya mengaplikasikan ilmu yang saya punya, mengerjakan sesuatu yang saya sukai, juga memberi manfaat untuk orang lain.

Tapi kembali kepada komitmen awal sebelum menikah, ketika saya meminta pandangannya tentang bekerja di rumah setelah menikah. Beliau mengiyakan dengan syarat, tidak sampai melalaikan kewajiban saya sebagai istri dan ibu. Jadi saya sadar, kewajiban sekaligus tanggung jawab utama saya adalah mengurus rumah, suami dan anak-anak. Dan saya akan dimintai pertanggungjawaban mengenai itu di hadapan Allah kelak. Selebihnya hanya sampingan saja. Jika kewajiban utama sudah selesai, baru yang sampingan itu saya kerjakan.

Sungguh saya bersyukur menjadi seorang muslimah. Yang dipelihara hak-haknya oleh Islam, yang dihormati dengan kewajiban mengenakan Hijab. Yang dimuliakan dengan penjagaan seorang suami yang tak rela kecantikan istrinya dinikmati oleh mereka yang tidak berhak. Sungguh Islam telah memuliakan kita sebagai seorang wanita. Sebagai permata yang tinggi nilainya. Adakah agama lain yang menjunjung tinggi kedudukan wanita sebagai seorang istri, ibu dan anak, seperti halnya Islam?

Teringat sebuah nasehat yang indah dari Ustadz Zainal Abidin Syamsudin Hafizhahullah ketika ditanya tentang wanita bekerja di luar rumah:

“Ustadz, kenapa wanita tidak boleh bekerja di luar rumah?”

Beliau menjawab :

“Ibu kuliah S-1 itu untuk siapa? Untuk anak sendiri atau untuk anak orang lain? Kan aneh kalau S-1 itu untuk anak orang lain. Tetapi anak Ibu di rumah didik oleh tamatan SD. Apakah ada pembantu yang tamatan S-1..?”

(Diantara faedah “Bagaimana Menjadi Isteri Shalehah” oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsudin Hafizhahullah)

Benar yang disampaikan Ustadz, lucu dan aneh bila kuliah S-1, S-2, bahkan S-3 tetapi yang menikmatinya orang lain atau anak orang lain, sedang anaknya diasuh,dirawat dan dididik oleh para pembantu… Tegakah engkau wahai saudariku? Bukankah anak adalah investasi berharga dunia dan akhirat bagi kedua orang tuanya? Sungguh, harta dan karir yang engkau cari di luar sana, masih banyak yang bisa mengunggulimu, namun keberadaanmu di rumah, mendampingi mereka, merawat mendidik dan memperhatikan tumbuh kembangnya setiap saat, tiada yang bisa sebagus dirimu…

wanita bekerja di luar rumah.

Mencintai ku Dengan tulus Atau Mencintai Kecantikkanku????


Cinta sejati adalah cinta yang terus menghujam tertancap kuat, tidakkan kecut dengan gelegar halilintar, tidakkan tergeser sejengkal tanah dengan air bah banjir dan tidak mudah berterbangan dengan hujan badai. Ialah cinta sejati karena Allah, mencintai seseorang karena ia mencintai Allah. Inilah cinta sejati, cinta yang takkan lenyap, tetap berangkulan di dunia dan berlanjut bersanding di surga akhirat tanpa gangguan cemburu bidadari.

Cinta sejati karena agama dan akhlaknya. Jika kecantikan masa muda mulai melambaikan tangan, kekuatan tubuh mulai melepas genggamannya, maka sebaliknya agama dan akhlak mulai semakin mendekap erat dan cinta tetap bersemayam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih) Renungkan ringkasan kisah berikut, maka cinta yang sesungguhnya bukan karena kecantikan, harta dan kekayaan, tetapi cinta karena Allah. Sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu ketika bepergian ke Syam untuk berdagang, di tengah jalan ia bertemu seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi.

Iapun jatuh cinta sampai tahap terkena penyakit mabuk cinta. Ia sering menyebut-nyebut mama Laila dan mengarang beberapa syair. Ia sejatinya merana karena cinta. Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa kasihan kepadanya.

Kemudian umar berkata kepada panglima perang yang akan berperang ke Syam, “Jika engkau menang dan mendapatkan Laila bintu Al-Judi sebagai tawanan (menjadi budak), maka serahkanlah kepada Abdurrahman bin Abi Bakar” Kemudian Laila bintu Al-Judi menjadi tawanan perang dan diserahkanlah kepada Abdurrahman bin Abi Bakar, dan Abdurrahman bin Abi Bakar lebih mendahulukan (cintanya) dibandingkan istri-istrinya yang lain. Istrinya yang lain mengadu kepada Aisyah (saudara Abdurrahman bin Abi Bakar), tetapi teguran Aisyah dibalas olehnya, Abdurrahman berkata, “Demi Allah, seakan-akan aku mengisap gigi-giginya yang bagaikan biji delima”(ia sangat menikmmati kecantikan dan kemolekan Laila bintu Al-Judi) Tak lama kemudian Laila bintu Al-Judi tertimpa penyakit yang menyebabkan bibir bawahnya terjatuh (wajahnya menjadi jelek), maka Abdurrahman sering berbuat kasar kepadanya (tidak cinta lagi), kemudian Laila bintu Al-Judi mengadu kepada Aisyah maka Aisyah berkata, “Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya.

Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus 35/34 oleh Ibnu ‘Asakir, Darul Fikr, Beirut, 1419 H, Asy-Syamilah)

Catatan: Seperti inilah akhir cinta hanya karena kecantikan saja, maka perhatikanlah wahai para wanita apakah laki-laki mencintaimu hanya karena kecantikan saja? Atau ia tertarik dengan agama dan akhlakmu? Yang perlu diperhatikan juga bahwa kita tidak boleh mencela sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu, karena ada larangan mencela sahabat, setiap orang pasti punya kesalahan, sahabat juga ada yang membunuh dan ada juga yang berzina, tetapi kita tahan lisan supaya tidak mencela mereka. Para sahabat sangat banyak jasanya terhadap Islam, bahkan ia lebih baik dari orang yang mencelanya. Mereka juga ada yang sudah bertaubat dari dosa-dosa mereka, misalnya para sahabat yang dulunya kafir dan memerangi keras Islam seperti Khalid bin Walid dan Abu sufyan. Mereka semua sudah bertaubat 

4 Syarat Wanita Masuk Surga



Bismillah ... Sesungguhnya tidak sulit bagi seorang wanita untuk meraih surga Allah. Paling tidak ada 4 hal yang bisa dilakukan seorang wanita untuk masuk surga. Sahabat yang dirahmati Allah , Rasulullah saw bersabda yang artinya : " Apabila seorang wanita ( istri ) itu telah melakukan shalat lima waktu , puasa bulan Ramadhan , menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya , maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka ( sesuai pilihannya ) . "( HR. Ahmad , Ibnu Hibban dan Thabrani )

Ini Dia 4 Syarat Wanita Masuk Surga

Berdasarkan hadits di atas jelaslah bagi kita bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah memberi kesempatan emas bagi setiap wanita yang beriman bahwa untuk memasuki surga - Nya yang penuh kenikmatan adalah melalui empat syarat saja .

Sedangkan seorang pria yang beriman itu kena melalui banyak rintangan dan dugaan dan melaksanakan beberapa tanggung jawab kepada Allah swt terlebih dahulu barulah ia layak memasuki surga Allah melainkan para syuhada yang syahid di jalan Allah swt

Empat syarat tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Melakukan shalat lima waktu .

Shalat merupakan pemisahan antara keimanan dan kekufuran yang haq dan yang bathil . Allah berfirman : " Maka dirikankanlah shalat itu ( sebagaimana biasa ) sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang - orang yang beriman " ( Surah An - Nissa ' ayat 103 )

Diriwayatkan dari Jabir r.a. katanya , Rasulullah s.a.w. bersabda : " Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti seseorang yang mandi di sebuah sungai yang dalam yang mengalir di depan rumahnya sebanyak lima kali sehari . " ( HR. Muslim )

Kedua : Puasa di bulan Ramadhan .

Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah s.a.w. maksudnya :: " Setiap amanalan anak Adam ( manusia ) itu digandakan satu kebaikan dengan sepuluh yang jenisnya hingga 700 kali lipat . Firman Allah s.w.t. ( maksudnya ) : " Kecuali puasa yang dikerjakan untuk Ku , maka Aku - lah yang membalasnya . Dia menahan syahwatnya dan meninggalkan makan karena Aku " Bagi orang yang puasa itu ada dua kegembiraan , yaitu gembira ketika berbuka ( atau berhari raya ) dan senang ketika menemui Tuhannya kelak . Dan , demi bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari bau kasturi . " ( HR. Muslim )

Ketiga : Menjaga menghormatinya .

Wanita solehah yang menjaga harga dirinya adalah wanita yang selalu menghiasi diri dengan akhlak Islam dan sifat - sifat terpuji yang dapat melindungi dirinya dari murka Allah swt Bila ia keluar rumah selalu menutup aurat dan menjaga perhiasan diri tidak bersolek pemborosan dan berwangi - wangian hingga menimbulkan fitnah , menjaga pergaulannya , menjaga lidah dan tidak mengumpat dan mengadu domba . Dia adalah wanita yang berilmu , cerdik dan pintar . Setiap hari mendalami Ilmu Islam , mempelajari tafsir Alquran , hadis Nabi , memahami ilmu realitas saat dan tahu cara - cara mengobati penyakit masyarakat . Di malam hari menjadi seorang abid , membaca Al - Quran , berzikir kepada Allah , shalat tahajjud dan berdo'a kepada Allah sampai meneteskan air mata .

Sabda Rasulullah s.a.w. yang berarti : " Sesungguhnya dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan dan sebaik - baik perhiasan adalah wanita yang solehah . " ( HR. Muslim )

Keempat : Mentaati perintah suami .

Rasulullah s.a.w. bersabda yang artinya : " Sebaik - baik istri adalah yang dapat memberikan hati suaminya ketika engkau ( suami ) melihatnya dan ketika disuruh dia menurut perintahmu , dan dia bisa menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ketika engkau tidak di rumah . " ( Riwayat Thabrani )

Seorang pria harus pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan kewajibannya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata .

Sahabat yang dimuliakan ,
Wanita yang layak untuk memiliki kesempatan dan jalan yang mudah ini adalah khusus untuk wanita yang menikah karena dengan pernikahan ini barulah teruji kesetiaannya menjadi istri dan ibu yang solehah . Barulah segala kelebihan dan pahala yang berlipat ganda akan diperoleh selama menjabat sebagai istri dan ibu yang penuh tanggung jawab .

Kekurangan untuk wanita yang tidak menikah khususnya bagi kaum wanita , lebih banyak dibandingkan dengan pria . Karena umumnya bagi kaum wanita , pintu surga lebih banyak bermula dan berada di sekitar rumahtangga , suami dan anak - anak . Bagi kaum wanita , untuk mendapatkan maqam solehah dan menjadi penghuni surga di akhirat adalah sangat mudah . Ini adalah berdasarkan hadis Nabi s.a.w di atas .

Jika seorang wanita itu tidak menikah , ia tidak akan dapat mencapai kesempurnaan pada maqam yang keempat . Walau sehebat mana sekalipun ia bersembahyang , berpuasa dan menjaga martabat , wanita yang tidak menikah tidak akan mendapatkan keuntungan pada mentaati suami . Sedangkan kelebihan mentaati suami mengatasi segala - galanya bagi seorang wanita , sehingga ridha Allah pun tergantung pada ridha suami .

Selain itu di antara kelebihan wanita yang menikah akan memiliki pahala yang besar seperti berikut :

1 . Bahwa ia akan diberi pahala seperti pahala jihad fisabilillah di kala hamil .

2 . Ketika menyusui maka setiap titik air susu akan diberi satu kebajikan .

3 . Berjaga malam karena mengurus anak akan diberi pahala seperti membebaskan 70 orang hamba .

4 . Wanita yang berkeringat karena terkena bahang api ketika memasak untuk keluarganya akan dibebaskan dari neraka .

5 . Bagi wanita yang mencuci pakaian suminya akan diberi 1000 pahala dan diampuni 2000 dosa .

6 . Lebih istimewa lagi ialah bagi wanita yang tinggal di rumah karena mengurus anak - anak akan dapat tinggal bersama Rasulullah saw di surga kelak .

7 . Bahkan wanita yang rela dijimak oleh suami juga akan mendapat pahala .

8 . Lebih hebat lagi bagi wanita yang mati karena bersalin akan mendapat pahala seperti pahala syahid .

Semua kelebihan ini tidak akan tersedia bagi wanita yang menolak pernikahan . Bahkan di dunia akan selalu berada di dalam fitnah dan di akhirat menjadi orang yang rugi . Jika seorang wanita belum bertemu jodoh itu tidaklah termasuk dikalangan yang rugi karena soal jodoh adalah urusan Allah swt

Jadi wanita dianjurkan menikah bila menemukan pasangan yang sekufu . Yang dimaksudkan sekufu yang utama adalah dari segi iman , taqwa , berilmu meskipun pria tersebut telah menikah dan bukan seorang hartawan .

Sabda Rasulullah s.a.w. maksudnya : " Apabila datang kepada kamu orang yang beragama dan berakhlak maka kahwinlah dia , kalau tidak akan timbul fitnah dan kebinasaan . Para sahabat bertanya , " Bagaimana kalau ia telah menikah ? " Jawab beliau , " Menikahlah juga ia ( diulang sebanyak tiga kali ) . " Maksudnya disini bukanlah menjadi satu masaalah bagi pria yang telah menikah untuk melamar dan menikahi seorang wanita . ( berpoligami )

Begitulah besarnya pahala bagi wanita yang menikah . Tidak perlu repot untuk keluar rumah seperti kaum pria atau berslogan seperti kebanyakan wanita hari ini . Hanya dengan duduk di rumah sebagai seorang istri dan ibu sudah memperoleh banyak pahala .

Kalau suami redha dengan perlakuan seorang istri itu maka akan terus masuk surga tanpa melalui kesulitan . Nikmat ini tidak akan dapat diperoleh oleh wanita yang menolak pernikahan karena dia telah menolak untuk menjadi calon wanita solehah yang berada di bawah naungan suami .

Sahabat yang dikasihi ,
Mengapa Nabi saw ada mengatakan banyak penghuni neraka adalah wanita ? Apakah salah silapnya yang membuat penghuni neraka mayoritas adalah wanita .

Sebab - sebabnya adalah seperti berikut :

1 . Wanita sering tidak bersyukur dengan nikmat rezeki yang dibawa balik oleh suaminya . Menyukai kemewahan dan perhiasan yang hebat - hebat dan cantik .

2 . Wanita sering mendurhakai pada suaminya . Suka berbantah - bantah dan selalu menegakkan pendapatnya tanpa menghiraukan perasaan suami . Wanita yang meminta cerai karena suaminya berencana berpoligami adalah satu dosa karena hak berpoligami adalah hak yang diberikan oleh Islam kepada kaum pria .

3 . Perempuan sering tidak menjaga kehormatan diri seperti suka membuka aurat ( tidak bertudung kepala) dan suka berhias -hias untuk memperlihatkan kecantikannya kepada yang bukan mahram atau suami dan tidak dapat menjaga batas pergaulan yang ditetapkan syariat .

4 . Wanita sulit untuk menjaga lidahnya dari menggunjing dan mengadu domba . Dan sering menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suami dan orang lain . Ada juga sebagian wanita yang fasik tidak dapat mengendalikan nafsunya sampai sanggup melakukan zina .

Oleh karena itu wahai sahabat - sahabatku wanita yang beriman ! Jauhlah diri kalian dari praktek dan perbuatan yang mendatangkan dosa besar dan akan menyeret kalian ke neraka Jahanam . Ambil kesempatan emas ini yaitu melakukan ketaatan kepada empat hal yang disebutkan di atas . Ini adalah tawaran Allah swt yang paling mudah untuk kalian memasuki surga Allah swt melalui setiap pintu surga yang kalian pilih.

Kelebihan Lelaki Sholeh



Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Dan manusia yang punya iman, pastinya bikin manusia lain disekitarnya ngerasa damai dan adem. Seperti para cowok sholeh, yaitu mereka yang taat banget sama Allah, pas manusia lihat atau nggak lagi ada siapapun yang melihat. Karena itulah, mereka banyak disayang, bahkan Allahpun sayang sama mereka. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh para cowok sholeh ini, salah satunya adalah seperti yang dibawah ini :

Pemimpin yang ajib. Siapapun tahu kalau cowok, suatu hari bakal jadi pemimpin keluarga. Nah saat itulah cowok dituntut buat bisa jadi leader yang baik nan sholeh. Bayangkan aja sodara-sodara, kalau si cowok nggak punya ilmu agama yang sip, dan kepribadian yang islami, bisa dibayangin gimana jadinya nasib pengikutnya

Bisa amburadul itu keluarga! ibarat kata, dia mau nuntun orang, tapi dia sendiri buta. Gimana hayo? susah kan?. Nah hal inilah yang dipahami secara jelas sama para cowok- cowok sholeh. Dengan iman, mereka pinter ngendalikan diri dan mengayomi orang lain, termasuk anak istri mereka kelak.

Karena itulah nggak ada cerita cowok sholeh pulang sekolah trus tawuran dijalan, nyontek pas ujian, atau mojok berdua sama cewek dikantin. Kenapa? sekali lagi karena mereka adalah pemimpin yang pinter, nggak cuma buat orang lain, tapi juga buat diri mereka sendiri. Dan sebagai pemimpin yang pinter mereka nggak mau donk susah- susah menjerumuskan diri, ke masalah- masalah yang nggak penting pastinya.

Kesholehan berakibat keren dan unyu' Dengan kepribadian yang islami, cowok sholeh bakal tampil sebagai yang paling keren dan smakin unyu'. asyiknya lagi, kerennya itu nggak pake kadaluarsa. Karena kan asli dari dalem, nggak pake abal- abal. Walaupun tampilan luarnya sederhana, tapi cowok sholeh pasti punya kewibawaan tersendiri.

Yang begini nih, bakal nambah nilai ke-keren-an itu bener- bener jaminan mutu. Cowok sholeh juga bakal punya rasa malu dan takut yang besar. Malu kalo berbuat maksiat dan takut sama Allah kalo mau berbuat maksiat.

Hare gene getoh, langka loh cowok bisa bener- bener bertahan dalam kesholehan, bos. Secara lah, dimana- mana rok mini bersliweran, dan aurat pada dijual seribu tiga, kadang masih pake bonus lagi, hadeee.

Nah iman itulah yang ngebuat mereka makin tambah keren dan ngebuat orang jadi makin kepo. Beda banget kan, sama yang keren dipenampilan aja tapi nggak punya malu alias playboy yang tepe-tepe nggak jelas. Belum- belum kita aja pasti bakal illfeel sama yang begituan.

Pria most wanted! Orang soleh tuh, sohib-an banget alias best friend sama Allah. Dan Allah juga kan yang ngatur kehidupan. Nah, endingnya akan selalu asyiklah hidup mereka. Ini bakal kejadian nggak cuma di dunia, tapi juga di akherat.

Next, selain di sayang sama Allah, karena sholehnya juga dia bakal disayang sama orang sekitarnya. Maka jadilah para cowok sholeh itu idaman cewek di dunia, dan juga bidadari di surga. Pertanyaannya, siapa nggak suka jadi idaman? Pinter Menjadi sholeh itu kudu butuh ilmu. Dan ilmu itu didapat dari belajar.

So pasti kalau cowok udah sholeh, selanjutnya ilmu tentang agama dan dunia pasti dimilikinya. Ilmu juga yang akan ngebuat kata- katanya adem yesss,,,, tingkah lakunya nenangin, dan sifatnya nyenengin banget. Akhirnya kepintaran dalam kedalaman ilmu itu membuat kehadirannya ditunggu, disyukuri, bahkan diidamkan banyak orang.

Visioner

Kalau orang udah punya iman, gampang buat dia ngeraih kesuksesan dimasa depan.

Secara, orang yang sholeh pasti bakal paham bener kalau berbuat sia-sia itu dosa, membuang waktu itu nggak berguna, dan kehidupan itu bakal ada tanggung jawabnya. Nggak heran, kalau mereka dengan mudah bisa fokus sama hal- hal yang penting dan ngebuat diri lebih baik, dari pada sekedar hura- hura yang nggak jelas kemana arahnya. Hasilnya, masa depan mereka lebih tertata, mereka tahu hidup itu buat apa, dan kemana arah tujuannya.

Nggak cuma itu aja. Cowok sholeh juga bakal ingat mati, jadi nggak semena- mena aja di dunia. Mereka bakal buat persiapan khusus buat menyambut kehidupan setelah mati, alias di akherat. Selagi yang laen masih sibuk ajeb- ajeb, dia malah sibuk ngebenahin diri, dan meraih pahala, biar bisa asyik- asyik di surga entar.

Visioner banget kan! Nah, dari beberapa kelebihan para cowok sholeh diatas, bisa disimpulkan kalo memutuskan menjadi sholeh bukan pilihan, tapi keharusan.

Keharusan buat kamu yang bener- bener kepengen enjoy dengan hidup kamu. Satu hal intinya, Kesholehan membuat kamu beruntung dunia akherat, dan hidup bakal enak dunia akherat. So, bener nih masih berat hati buat jadi sholeh, bro?