Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
Diciptakannya malaikatul maut oleh Allah Ta’ala adalah untuk memegang mati (pencabut nyawa).
Setelah Malaikatul Maut itu diberi tugas untuk mencabut nyawa, ia bertanya “Ya Tuhanku, apakah gerangan maut itu? “
Maka Allah Ta’ala memerintahkan hijab untuk membuka (kan diri) dan tahulah Malaikat Maut akan kematian. Kemudian Allah berfirman
kepada sekalian malaikat “Mendekatlah kamu semua dan lihatlah
Malaikatul Maut ini! Setelah semua malaikat mendekat, Allah berfirman
kepada Malaikatul Maut : “Terbanglah di atas mereka dan bentangkanlah
seluruh sayapmu serta bukalah semua matamu!”
Ketika Malaikatul Maut menuruti semua perintah Allah Ta’ala sekalian malaikat pun tersungkur pingsan selama 1.000 tahun.
Ketika para malaikat telah siuman kembali, mereka bertanya kepada Allah
“Ya Tuham kami, mengapa Engkau menciptakan yang lebih besar dari
makhluk ini?” Allah berfirman “Aku yang menciptakannya dan Aku lebih
besar darinya. Seluruh makhluk akan merasakan darinya!”
Kemudian Allah melanjutkan firmannya: “Ya Izrail cabutan nyawa (mati)
telah Aku pasrahkan kepadamu untuk mencabutnya!” Izrail bertanya, “Ya
Tuhanku, dengan kekuatan apa aku mencabut nyawa, karena sesungguhnya
mati itu lebih besar daripada aku?”
Kemudian Allah pun memberi
kekuatan pada Izrail, untuk mencabut mati, dan digenggamlah mati itu
ditangannya. Dan maut (mati) itu berkata, “Ya Tuhanku, izinkanlah aku
untuk memanggil sekali saja seluruh langit!” Allah pun mengizinkannya.
Kemudian Maut memanggil seluruh langit dan isinya dengan suara yang
keras “Aku adalah Maut !. Yang memisahkan tiap-tiap kekasih, aku adalah
Maut yang memisahkan suami istri! aku adalah Maut yang memisahkan anak
dengan ibunya! aku adalah Maut yang memisahkan saudara laki-laki dengan
saudara wanita!
aku adalah Maut yang meramaikan kubur!
Meskipun kamu berada digedung besi yang terkunci rapat, aku akan
memburumu dan menemukanmu. Tidak ada seorang makhluk pun, kecuali akan
merasakan aku!”
Sesungguhnya orang-orang kafir dan munafik
adalah orang-orang yang celaka, ketika maut mendatangi mereka, Malaikat
Adzab yang hitam mukanya turun di sisi kiri mereka, dengan mata melotot
dan dengan memakai pakaian dari siksa (adzab).
Lalu malaikat
Adzab duduk agak jauh dari si kafir, sampai datang Malaikat Maut. Untuk
mencabut nyawa orang kafir dan munafik, Malaikat Maut datang dalam
bentuk yang sangat menyeramkan.
Maka berkatalah orang kafir
yang telah mati itu “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku, agar aku berbuat
amal shalih yang pernah aku tinggalkan. Dan berfirman Allah Ta’ala
“Apabila terlah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sedikitpun dan tidak pula mendahulukan (nya)”.
Maka dicabutlah nyawa oleh Malaikatul Maut. Jika orang itu beriman,
maka ia akan berbahagia. Namun jika orang itu munafik ia akan celaka,
karena apa yang diperbuatnya didunia senantiasa dipantau dan amalannya
ditulis dalam kitab, sebagaimana firman Allah Ta’ala berikut ini:
“Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya ktab orang-orang yang
durhaka tersimpan dalam sijjin“. (Surat Al Muthaffifin : 7).
Sijjin adalah nama kitab yang mencatat segala amal perbuatan orang-orang durhaka ...
Wallahu’alam bishshawab
by mas wid