Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Seberapa seringkah dalam hidup kita,
ketika mendengar adzan berkumandang, kita lalu bergegas meninggalkan
segala kesibukan kita dan bersiap-siap untuk melakukan shalat?
Shalat, yang seharusnya menjadi kegiatan yang teramat penting bagi kita,
kebutuhan dan prioritas utama dalam kehidupan, seringkali malah kita
letakkan di urutan paling akhir.
Tak hanya saat kita sedang dilanda kesibukan, namun tak jarang juga
pada waktu-waktu luang kita. Shalat sering kali terlupakan, atau lebih
tepatnya dilupakan.
Ia kerap ditunda sebisa mungkin, sampai di
sisa-sia waktu. Itupun sudah dianggap paling baik, daripada tidak
dikerjakan sama sekali. Masih untung kita melaksanakan shalat kan?
Sulit memang, bila kita terus membandingkan apa yang kita lakukan
dengan hal-hal yang lebih buruk. Karena, seperti selalu ada yang lebih
baik, juga selalu ada yang lebih buruk.
Hanya saja, dalam hal
perbuatan baik, kita tentu harus melihat ke atas, ke arah yang lebih
baik, agar kita bisa terus menjadi orang yang maju, menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
Tentu tidak sama, shalat yang dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh di awal waktu dengan shalat yang dilakukan
sekedarnya di ujung waktu. Pasti ada perbedaan dari segi nilai maupun
manfaat.
Hanya shalat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
yang dapat memberi pengaruh bagi kebaikan jiwa dan kehidupan kita.
Selain itu, ada keutamaan yang lebih dalam setiap kebaikan yang kita
lakukan dengan usaha serta kesungguhan yang lebih. Begitu pun dengan
shalat tepat waktu. Seperti yang disebutkan dalam hadis berikut:
Dari Ibnu Mas`ud berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah: Apakah
amalan yg paling afdhal?”, beliau bersabda: “Shalat pada waktunya”, aku
berkata kembali: “Kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berbakti kepada
kedua orang tua”, “Kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berjihad fi
sabilillah”. Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah menyampaikannya kepadaku
secara langsung, jikalau aku meminta tambahan nasehat lagi niscaya
beliau menambahnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah
ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Seandainya orang-orang mengetahui
pahala adzan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan
memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi.
Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal
waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan
seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya
mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR.
Bukhari).
Hanya dengan menyadari betapa pentingnya shalat bagi
diri dan kehidupan kita, bahwa ia sesungguhnya kita butuhkan, selain
tentunya kewajiban yang harus dilaksanakan.
Hanya dengan
demikianlah, kita bisa mulai benar-benar menjadikannya prioritas dalam
hidup kita, dan dengan begitu melaksanakannya di awal waktu. Dengan
sepenuh hati. Dengan segenap jiwa.
Hai orang-orang yang
beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah
kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS. Al Hajj: 77).
Wallahu a'lam bishshawab, ..
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...