NUR MUHAMMAD SUDAH TERCIPTA SEJAK NABI ADAM AS



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 

Kisah Cinta Nabi Adam Dan Hawa
Segala kesenangan ada di dalamnya. Semua tersedia apa saja yang diinginkan, tanpa bersusah payah memperolehnya. Sungguh suatu tempat yang amat indah dan permai, menjadi idaman setiap insan. Demikianlah menurut riwayat, tatkala Allah SWT. selesai mencipta alam semesta dan makhluk-makhluk lainnya, maka dicipta-Nya pula Adam ‘alaihissalam sebagai manusia pertama. Hamba yang dimuliakan itu ditempatkan Allah SWT di dalam Syurga (Jannah).

Adam a.s hidup sendirian dan sebatang kara, tanpa mempunyai seorang kawan pun. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, menghadap ke langit-langit yang tinggi, ke bumi terhampar jauh di seberang, maka tiadalah sesuatu yang dilihatnya dari mahkluk sejenisnya kecuali burung-burung yang berterbangan ke sana ke mari, sambil berkejar-kejaran di angkasa bebas, bernyanyi-nyanyi, bersiul-siul, seolah-olah memamerkan kemesraan.
Adam a.s terpikat melihatnya, rindu berkeadaan demikian. Tetapi sungguh malang, siapalah gerangan kawan yang hendak diajak. Ia merasa kesepian, lama sudah. Ia tinggal di syurga bagai orang kebingungan, tiada pasangan yang akan dibujuk bermesraan sebagaimana burung-burung yang dilihatnya.

Tiada pekerjaan sehari-hari kecuali bermalas-malasan begitu saja, bersantai berangin-angin di dalam taman syurga yang indah permai, yang ditumbuhi oleh bermacam-macam bunga semerbak yang wangi, yang di bawahnya mengalir anak-anak sungai bercabang-cabang, yang desiran airnya bagai mengandung pembangkit rindu.

Adam kesepian ...

Apa saja yg ada di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah arti segalanya kalau hati selalu gelisah, resah di dalam kesepian seorang diri? Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Ia perlu akan sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu. Kadangkala kalau rindunya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rindang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduhai kasihan…bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi basah di mana daun-daunan bergerak lemah gemulai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang dalam dibalik kenikmatan yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya kepada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta’ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh karena itu Allah Ta’ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.

Hawa diciptakan ...

Tatkala Adam a.s sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan kawan, sedang ia lagi duduk termenung di atas tempat duduk yang berlapiskan tilam permadani serba mewah, maka tiba-tiba ngantukpun datang menawannya serta langsung membawanya hanyut ke alam tidur.

Adam a.s tertidur nyenyak, tak sadar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s.

Dan oleh kudrat kuasa Ilahi yang manakala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata “Kun!” maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia bisa bermesraan dan bersenda gurau.

Pertemuan Adam dan Hawa ...

Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata-permata bermutu manikam, sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki yang sedang terbaring, tak jauh di depannya.

Butir-butir fikiran yang menggelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga listrik yang datang mengetuk kalbu Adam a.s, yang langsung menerimanya sebagai mimpi yang berkesan di dalam gambaran jiwanya seketika itu.

Adam terjaga….! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.

Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya sekedar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya.

Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelemah-lembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang terpuji di samping bentuk tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya.

Ia adalah wanita tercantik yang menghiasai syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya.

Adam a.s pun tak kurang gagah dan gantengnya. Tidak dijumpai cacat pada dirinya karena ia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan.

Semua ketampanan yang diperuntukkan bagi lelaki terkumpul padanya. Ketampanan itu pulalah yang diwariskan turun temurun kepada orang-orang di belakangnya sebagai anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya yang bergelar manusia. Bahkan diriwayatkan bahwa kelak semua penduduk syurga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam a.s.

Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Ia sadar bahwa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fisik seperti dirinya. Ia yakin ia tidak salah pandang. Ia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeda kelaminnya saja.

Ia serta merta dapat membuat kesimpulan bahwa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sadar bahwa itulah jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat Maha Pencipta. Ia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselip di kalbunya.

Adam terpikat ...

Adam terpikat pada wajah Hawa yang jelita, yang bagaikan kecantikan bidadari-bidadari di dalam syurga. Tuhan menanam asmara murni dan hasrat birahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, yaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum.

Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: “Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini?” Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang. “Aku Hawa,” sambutnya ramah. “Aku dari Pencipta!” suaranya tertegun seketika. “Aku….aku….aku, dijadikan untukmu!” tekanan suaranya menyakinkan.

Tiada suara yang seindah dan semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah terdengar setiap saat di dalam syurga. Tetapi suara Hawa….tidak pernah di dengarnya suara sebegitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. Suaranya membangkitkan rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat.

Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s ialah tatkala Hawa mengucapkan terputus-putus: “Aku….aku….aku, dijadikan untukmu!” Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa.

Adam a.s sadar bahwa nikmat itu datang dari Tuhan dan cintapun datang dari Tuhan. Ia tahu bahwa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berartilah pula cinta kepada Tuhan. Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifat kepada Tuhan semakin mendalam. Cinta kepada Hawa berarti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: “Kekasihku, ke marilah engkau!” Suaranya halus, penuh kemesraan.

“Aku malu!” balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban. “Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!” Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan. Adam tidak ragu-ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah menjadi adat bahwa wanita itu didatangi, bukan mendatangi.

Hawa bangkit dari tempat duduknya, bergeser beberapa langkah ke belakang. Ia sadar bahwa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahwa iapun terpesona dan tertarik kepada wajah Adam a.s yang sungguh indah.

Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahwa di balik “malu” terselit “rasa mau”. Karenanya ia yakin pada dirinya bahwa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora. Tatkala ia sudah dekat pada Hawa serta hendak mengulurkan tangan sucinya kepadanya, maka tiba-tiba terdengarlah panggilan ghaib berseru: “Hai Adam….tahanlah dirimu. Pergaulanmu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!”. Adam a.s tertegun, kembali ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram.

Kedua manusia syurga itu sama-sama terdiam seolah-olah menunggu perintah.

Perkawinan Adam dan Hawa ...

Allah SWT. Yang Maha Pengasih untuk menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya perhiasan-perhiasan syurga. Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama-sama di bawah pohon “Syajarah Thuba”, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa.

Diriwayatkan bahwa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: “Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahwa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!”.

Malaikat dan para bidadari berdatangan ...

Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, diantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami.

Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Tuhan sejak semula. “Mana mahar?” tanyanya. Ia menolak bersentuhan sebelum mahar pemberian dibayar dulu.

Adam a.s bingung seketika. Lalu sadar bahwa untuk menerima haruslah bersedia memberi. Ia insaf bahwa yang demikian itu haruslah menjadi kaidah pertama dalam pergaulan hidup.

Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh karenanya Adam a.s menyedari bahwa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar.

Mahar perkawinan Adam ...

Pergaulan hidup adalah persahabatan! Dan pergaulan antara lelaki dengan wanita akan berubah menjadi perkawinan apabila disertai dengan mahar. Dan kini apakah bentuk mahar yang harus diberikan? Itulah yang sedang dipikirkan Adam.

Untuk keluar dari keraguan, Adam a.s berseru: “Ilahi, Rabbi! Apakah gerangan yang akan kuberikan kepadanya? Emaskah, intankah, perak atau permata?”. “Bukan!” kata Tuhan. “Apakah hamba akan berpuasa atau sholat atau bertasbih untuk-Mu sebagai maharnya?” tanya Adam a.s dengan penuh pengharapan. “Bukan!” tegas suara Ghaib. Adam diam, mententeramkan jiwanya. Kemudian bermohon dengan tekun: “Kalau begitu tunjukilah hamba-Mu jalan keluar!”.

Allah SWT. berfirman: “Mahar Hawa ialah sholawat sepuluh kali kepada Nabi-Ku, Nabi yang bakal Kubangkitkan, yang membawa pernyataan dari sifat-sifat-Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiya’ dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!”.

Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali sholawat ke atas Nabi Muhammad SAW. sebagai mahar kepada isterinya. Suatu mahar yang bernilai spiritual, karena Nabi Muhammad SAW adalah rohmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar. “Hai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagimu”, perintah Allah, “dan dapatlah ia sebagai isterimu!”. Adam a.s bersyukur lalu masuk kamar isterinya dengan ucapan salam. Hawa menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang tulus Allah SWT. berfirman kepada mereka: “Hai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini karena (apabila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalim”. (Al-A’raaf: 19).

Dengan pernikahan ini Adam a.s tidak lagi merasa kesepian di dalam syurga. Inilah percintaan dan pernikahan yang pertama dalam sejarah ummat manusia, dan berlangsung di dalam syurga yang penuh kenikmatan. yaitu sebuah pernikahan agung yang dihadiri oleh para bidadari, jin dan disaksikan oleh para malaikat.

Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jum’at. Entah berapa lama keduanya berdiam di syurga, hanya Allah SWT yang tahu. Lalu keduanya diperintahkan turun ke bumi. Turun ke bumi untuk menyebar luaskan keturunan yang akan mengabdi kepada Allah SWT dengan janji bahwa syurga itu tetap tersedia di hari kemudian bagi hamba-hamba yang beriman dan beramal sholeh.

Firman Allah SWT.: “Kami berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah: 38).

Wallahua’lam bish Shawwab ...

KISAH NYATA, .. MERAIH SUKSES KARENA GEMAR MENYANTUNI ANAK YATIM



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

 Berawal dari karyawan biasa, lalu pindah-pindah kerja karena bangkrut, kini ia sukses menjalankan usahanya sendiri.

Lulus dari STM di Ciamis, Jawa Barat, Dede Achmad Mugiono mencoba mengadu nasib ke Kota Bandung. Di kota kembang ini ia diterima di sebuah pabrik garmen sebagai teknisi listrik. Pekerjaan ini ia lakoni selama 12 tahun, mulai dari karyawan biasa hingga kepala bagian.

Karena pabriknya bangkrut, Dede terpaksa berpindah-pindah kerja. Di perusahaan terakhir, Dede juga melihat akan mengalami hal yang sama. Hingga suatu hari bosnya berkata, “Dede, kamu ini sebenarnya orang pintar dan tidak pantas jadi karyawan.”

Ketika tempat kerjanya bangkrut, Dede mendapat pesangon Rp 1 juta dan tambahan dari bosnya Rp 1 juta. “Saya sadar jika uang segitu jika dibelanjakan akan habis dalam hitungan hari,” kenang Dede. Ia kemudian berfikir, uang Rp 1 juta itu ia gunakan untuk membayar uang muka motor sebagai modal usaha.

Dengan motor itu ia menawarkan jasa servis ke perusahaan-perusahaan garmen. Karena kegigihan dan layanan yang memuaskan, dalam waktu tidak lama ia sudah mempunyai 6 pelanggan pabrik garmen dengan total jumlah mesin jahit sekitar 200 biji. Penghasilan dari jasa servis itu cukup lumayan dan bisa untuk menopang hidupnya di Jakarta.

Suatu hari rekan kerjanya menawari kerja sama membuka usaha konveksi. Kerjasama ini sifatnya barter, si rekan ingin memanfaatkan ilmu dan pengalaman Dede dalam bisnis garmen.

Dede menyambut suka cita tawaran itu dan menaruh harapan besar dari usaha baru ini. Dengan modal Rp 50 juta, ia mulai membuka usaha konveksi dengan membeli mesin jahit dan bahan produksi. Mesin jahit tersebut tidak semua dijadikan alat produksi. Jika ada yang butuh, mesin itu dijual kembali.

Tidak lama, usaha Dede menuai sukses. Produknya mampu menembus Amerika. Namun di saat ia menikmati kesuksesan, sesuai kesepakatan awal, temannya akan menarik modal tersebut. “Saya sudah siap mandiri, bagaimana dengan Pak Dede? Kapan kira-kira Pak Dede siap?” ungkap sang rekan kala itu.

Tentu saja itu menjadi pukulan berat bagi Dede. Apalagi saat itu pesanannya mulai ada tanda-tanda menurun setelah tragedi runtuhnya menara WTC di Amerika tahun 2001. Tragedi itu secara langsung berimbas pada kegiatan perekonomian negeri Paman Sam, tidak terkecuali produk garmen.

Namun sang rekan masih berbaik hati dengan memberi kesempatan Dede selama tiga bulan lagi. Kesempatan tersebut ia manfaatkan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyak sebagai modal ketika sang rekan betul-betul memutus kerjasama.

Kerja keras Dede membuahkan hasil. Ia berhasil memperoleh keuntungan Rp 7 juta. Uang tersebut ia gunakan membeli mesin jahit sebanyak 10 buah. Ia pun dengan berani mengontrak rumah sebagai tempat usaha sebesar Rp 5 juta pertahun. “Alhamdulillah, kontraknya tidak dibayar dimuka,” kenangnya.

Seiring dengan waktu, usaha konveksi dan jual beli mesin jahit Dede mulai berkembang. Karena merasa cukup modal, akhirnya tahun 2005 ia mendirikan CV Tunas Utama Mesin sebagai payung usaha. Dengan bendera ini, ia mulai bermain pada skala yang lebih besar.

Tahun 2007, ada sebuah pabrik garmen mengalami pailit. Pabrik tersebut banyak masalah dan sang pemilik kabur sebelum menyelesaikan urusan dengan karyawannya. Tidak ada perusahaan atau pemilik modal yang mau mengambil alih.

“Padahal sebenarnya pabrik tersebut masih punya aset ratusan mesin jahit senilai Rp 200 juta,” jelas Dede. Pihak menejemen sendiri ingin menjual mesin jahit tersebut secara borongan. Lagi-lagi tidak ada pihak yang berani atau tertarik untuk membelinya.

Dengan niat ingin menolong, Dede menawarkan diri untuk membelinya. Meskipun ia sendiri tidak mempunyai uang sebanyak itu. Ia hanya mempunyai uang Rp 25 juta dan sisanya dibayar dengan cara mencicil.

Di luar dugaan tawaran Dede disetujui oleh pihak menejemen. Dan hebatnya, dalam tempo satu bulan pembayaran bisa lunas.

Kini, usaha Dede terus berkembang. Jumlah karyawannya 8 orang. Omsetnya sudah mencapai ratusan juta rupiah tiap bulannya.

Ketika ditanya, ia enggan menyebutkan secara pasti. Tapi yang jelas setiap bulannya Dede mampu mengangsur ratusan juta. “Nggak tahu ya berapa omsetnya, yang jelas tiap bulan saya membayar kewajiban kepada rekan bisnis Rp 400 juta,” jelasnya.

Sedekah Kulkas ...

Keberhasilan Dede dalam berbisnis ternyata dilandasi oleh semangatnya yang merasa tidak pernah rugi dalam berbisnis.

Menurutnya, perkataan rugi berarti tidak yakin bahwa rezeki datangnya dari Allah atau ber-su’uzhan (berburuk sangka) kepada Allah. Baginya, berbisnis atau berdagang harus berprinsip selalu untung.

“Untung tidak diartikan secara materi (uang) semata, namun karena berdagang adalah diniatkan sebagai ibadah maka keuntungan tersebut bisa berupa pahala, hubungan silaturahim maupun kemudahan lainnya,” jelasnya.

Selain itu, Dede juga punya keyakinan bahwa dalam menjalankan bisnis tidak boleh melupakan zakat dan sedekah. Ini yang ia buktikan.

Suatu saat pada bulan Ramadhan, ia membaca di koran ada panti asuhan anak membutuhkan alat rumah tangga. Dede langsung teringat pada kulkasnya. Ia kemudian mensedekahkan kulkas tersebut kepada panti asuhan itu.

Setelah kejadian tersebut Dede banyak mendapat kemudahan dalam bisnisnya. Antara lain, ia mendapat order yang tidak terduga sebelumnya. Beberapa relasinya yang mempunyai hutang kepadanya, membayar dengan tunai. “Padahal saya sudah lupa utang mereka,” terangnya.

Sejak itu ia semakin yakin bahwa zakat, infak, dan sedekah pasti akan diganti oleh Allah dengan yang lebih banyak lagi.

Setelah kejadian itu, ia pun dengan senang hati meminjamkan rumahnya ke sebuah panti asuhan untuk beberapa tahun. “Kita harus yakin dengan janji Allah, bukan sekedar di akhirat, di dunia kita sudah bisa merasakan. Apalagi dengan menyantuni anak yatim, doa-doa mereka akan menjadi kekuatan bagi kita. Jadi jangan ragu untuk berbagi,” saran bapak empat anak ini.

Kedermawanan Dede tidak sekedar menjadi donatur sebuah panti asuhan saja, namun sudah beberapa tahun ini dirinya beserta istri juga tengah mengasuh beberapa anak yatim dan dhuafa.

Setidaknya ada 40 anak asuh yang mereka santuni. Sebagian besar mereka masih tinggal bersama keluarganya. “Supaya mereka tidak terpisah atau tercabut dari kasih sayang keluarganya,” jelas Dede.

Selain itu, ia pun selalu berusaha melaksanakan ibadah sebaik mungkin. Dari hasil usahanya itu, ia bersama istrinya bisa menunaikan haji ke Baitullah. “Dengan banyak bersedekah, insya Allah usaha kita akan dilancarkan oleh Allah,” pungkasnya.

- Oleh Ngadiman, Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah -

Wallahu a'lam bishshawab, ..

JANGANLAH TERLENA DENGAN KENIKMATAN SEMU ITU



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 

Di saat Allah menghendaki terjadinya hari kiamat, Dia pun memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup terompetnya dua kali. Tiupan pertama sebagai pertanda untuk membinasakan seluruh makhluk yang ada di muka bumi dan langit, sedangkan tiupan kedua untuk membangkitkan mereka kembali.

Allah ta'ala berfirman: "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri (menunggu (putusannya masing-masing)." (QS. Az-Zumar: 68)

Maka, setelah malaikat Israfil meniupkan terompetnya yang kedua kalinya, seluruh makhluk pun dibangkitkan dari kuburnya oleh Allah ta'ala, lalu mereka dikumpulkan dalam suatu padang yang amat luas yang rata dengan tanah (QS. Thaha: 107. Lihat Tafsir As-Sa'di hal. 462), dalam keadaan tidak berpakaian, tidak memakai sandal, tidak berkhitan dan tidak membawa sesuatu apapun.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti para manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak memakai sandal, tidak berpakaian dan dalam keadaan belum berkhitan.

Aisyah bertanya, 'Wahai Rasulullah, kaum pria dan wanita (berkumpul dalam satu tempat semuanya dalam keadaan tidak berbusana?!) apakah mereka tidak saling melihat satu sama lainnya?'

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menjawab, 'Wahai Aisyah kondisi saat itu amat mengerikan sehingga tidak terbetik sedikit pun dalam diri mereka untuk melihat satu sama lainnya!'" (HR. Bukhari dan Muslim)

Ya, saat itu masing-masing dari mereka memikirkan dirinya sendiri dan tidak sempat untuk memikirkan orang lain, meskipun itu adalah orang terdekat mereka. Allah ta'ala berfirman:

"Pada hari itu manusia lari dari saudaranya. Dari bapak dan ibunya. Dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya." (QS. 'Abasa: 34-37)

Semua manusia saat itu berada di dalam ketidakpastian, masing-masing menunggu apakah ia termasuk orang-orang yang beruntung dimasukkan ke taman-taman surga, ataukah mereka termasuk orang yang merugi dijebloskan ke dalam lembah hitam neraka.

Dalam kondisi seperti itu Allah ta'ala mendekatkan matahari sedekat-dekatnya di atas kepala para hamba-Nya, hingga panasnya sinar matahari yang luar biasa itu mengakibatkan keringat mereka bercucuran.

Al-Miqdad bin al-Aswad bercerita: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada hari kiamat nanti matahari turun mendekati para makhluk hingga hanya berjarak satu mil ...

Pada saat itu kucuran keringat masing-masing manusia tergantung amalannya; di antara mereka ada yang keringatnya sampai di mata kakinya, ada pula yang keringatnya sampai lututnya, ada yang keringatnya sampai perutnya serta ada yang tenggelam dalam keringatnya sendiri!" (HR. Muslim)

Demikianlah para manusia saat itu berada di dalam kesusahan, kebingungan dan ketidakpastian yang tiada bandingannya, padahal satu hari pada saat itu bagaikan 50 ribu tahun hari-hari dunia! (Lihat Majmu' Fatawa wa Rasa'il Ibn Utsaimin (II/23))

Allah ta'ala berfirman: "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Allah dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun." (QS. Al-Ma'arij: 4)

Seandainya kita mau berpikir betapa mengerikannya hari-hari itu lantas kita merenungkan jalan hidup kebanyakan manusia di dunia yang kita lihat selama ini, niscaya kita akan sadar betul bahwa ternyata masih banyak di antara kita yang telah terlena dengan keindahan dunia yang semu ini dan lupa bahwa setelah kehidupan dunia yang sementara ini masih ada kehidupan lain yang kekal abadi yang lamanya satu hari di sana sama dengan 50 ribu tahun di dunia!

Kita telah terlena dengan gemerlapnya dunia dan lupa untuk beribadah kepada Allah dan beramal saleh, padahal pada hakikatnya kita hanya diminta untuk beramal selama 30 tahun saja! Tidak lebih dari itu. Suatu waktu yang amat singkat!

Ya, kalaupun umur kita 60 tahun, sebenarnya kita hanya diminta untuk beramal selama 30 tahun saja. Karena umur yang 60 tahun itu akan dikurangi masa tidur kita di dunia yang jika dalam satu hari adalah 8 jam, berarti masa tidur kita adalah sepertiga dari umur kita yaitu: 20 tahun.

Lalu kita kurangi lagi dengan masa kita sebelum balig, karena seseorang tidak berkewajiban untuk beramal melainkan setelah ia balig, taruhlah jika kita balig pada umur 10 tahun, berarti umur kita hanya tinggal 30 tahun!

Subhanallah, bayangkan, pada hakikatnya kita diperintahkan untuk bersusah payah dalam beramal saleh di dunia hanya selama 30 tahun saja! Alangkah naifnya jika kita enggan untuk bersusah payah selama 30 tahun di dunia beramal saleh, sehingga akan berakibat kita mendapat siksaan yang amat pedih di akhirat selama puluhan ribu tahun!

Allah telah memperingatkan supaya kita tidak tertipu dengan kehidupan duniawi yang fana ini dalam firman-Nya:

"Wahai para manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayai kalian, dan janganlah sekali-kali (syaitan) yang pandai menipu, memperdayakan kalian dari Allah." (QS. Faathiir: 5)

Mengapa orang yang tertipu dengan kehidupan duniawi benar-benar telah merugi? Karena kenikmatan dunia seisinya tidak lebih berharga di sisi Allah dari sebuah sayap seekor nyamuk!

Sahl bin Sa'd bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya dunia sepadan dengan (harga) sayap seekor nyamuk; niscaya orang kafir tidak akan mendapatkan (kenikmatan dunia meskipun hanya seteguk air." (HR. Tirmidzi)

Maka mari kita manfaatkan kehidupan dunia yang hanya sementara ini untuk benar-benar beribadah kepada Allah ta'ala, mulai dari mencari ilmu, shalat lima waktu berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada sesama terutama tetangga, mendidik keluarga sebaik-baiknya.

Juga berusaha untuk menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang disebutkan Allah ta'ala dalam firman-Nya:

"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, 'Ya Rabbi, keluarkanlah kami. niscaya kami akan mengerjakan amalan saleh berlainan dengan apa yang telah kami kerjakan.' Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup bagi orang yang mau berpikir?! Maka rasakanlah (adzab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." (QS: Faathir: 37)

Namun mereka tidak akan mungkin bisa kembali lagi ke dunia. Demikian pula mereka tidak akan mati di neraka. Allah ta'ala bercerita:

"Mereka berseru, 'Wahai Malik, biarlah Rabb-Mu membunuh kami saja.' Dia menjawab, 'Kalian akan tetap tinggal (di neraka ini). Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kalian, namun kebanyakan kalian benci terhadap kebenaran tersebut.'" (QS. Az-Zukhruf: 77-78)

Jangankan untuk menghentikan siksaan, untuk mendapatkan setetes air pun mereka tidak bisa. Allah ta'ala mengisahkan:

"Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga, 'Berilah kami sedikit air atau makanan yang telah diberikan Allah kepada kalian.' Mereka (penghuni surga) menjawab, 'Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.' (Yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami." (QS. Al-A'raf: 50-51)

Semoga kita semua bukan termasuk golongan tersebut di atas, amin ya Rabbal 'alamin.

Tulisan ini terinspirasi dari salah satu nasihat yang disampaikan guru kami Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-'Abbad dalam salah satu kajian beliau dalam kitab Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah yang diadakan di masjid al-Jami'ah al-Islamiyah Madinah tiap Kamis pagi.

- Penulis: Abu Abdirrahman Abdullah Zaen, Lc. -

Wallahu a'lam bishshawab, ..

KEUTAMAAN PUASA SENIN - KAMIS



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 

Nabi Muhammad SAW sangat antusias berpuasa sunnah pada hari Senin dan Kamis dan baginda Rasulullah kerap melakukannya. Kini umat Islam banyak melakukan amalan puasa sunnah Senin dan Kamis Inilah beberapa keutamaan dan keberkahan berpuasa pada hari Senin dan Kamis: ...

1. Pintu-pintu surga di buka pada dua hari tersebut, yaitu Senin dan Kamis. Pada saat inilah orang-orang Mukmin diampuni, kecuali dua orang Mukmin yang sedang bermusuhan.

Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.

Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)

Keutamaan dan keberkahan berikutnya, bahwa amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah pada kedua hari ini.

Sebagaimana yang terdapat dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Beliau bersabda:

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim)

Karena itu, selayaknya bagi seorang Muslim untuk menjauhkan diri dari memusuhi saudaranya sesama Muslim, atau memutuskan hubungan dengannya, ataupun tidak memperdulikannya dan sifat-sifat tercela lainnya, sehingga kebaikan yang besar dari Allah Ta’ala ini tidak luput darinya.

2. Keutamaan hari Senin dan Kamis yang lainnya, bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias berpuasa pada kedua hari ini.

Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia mengatakan,

“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin danKamis”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan alasan puasanya pada kedua hari ini dengan sabdanya,

“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”(HR. At Tirmidzi dan lainnya)

Dalam shahih Muslim dari hadits Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab,

“Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya Al-Qur’an kepadaku pada hari tersebut.” (HR.Muslim)

Ash-Shan’ani rahimahullah berkata, “Tidak ada kontradiksi antara dua alasan tersebut.” (Lihat Subulus Salam)

Berdasarkan hadits-hadits di atas maka di sunnahkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa pada dua hari ini, sebagai puasa tathawwu’ (sunnah).

3. Keutamaan lain yang dimiliki hari Kamis, bahwa kebanyakan perjalanan (safar) Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam terjadi pada hari Kamis ini.

Beliau menyukai keluar untuk bepergian pada hari Kamis. Sebagaimana tercantum dalam Shahih Bukhari bahwa Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu mengatakan:

“Sangat jarang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis.”

Dalam riwayat lain juga dari Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu:

“Bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk,dan (menang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.” (HR.Bukhori)

Semoga kita diberi kemauan dan kemampuan untuk puasa sunnah senin dan kamis karena ittiba kepada Rasulullah SAW dan semoga kita diberi keberkahan dari amal-amal yang telah dilakukan serta mendapat ampunan Allah .

Wallahu a'lam bishshawab, ..

KOMITMEN LELAKI SEJATI JIKA MENJADI SUAMI



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dia senantiasa berusaha untuk menjadikan rumahnya sebagai Surga bagi isteri dan anak-anaknya...

Dia senantiasa berusaha mengajak isterinya untuk menjadi wanita yang selalu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT ...

Dia senantiasa berusaha untuk bertanggungjawab atas segala kebutuhan nafkahnya dengan rezeki yang halal ...

Dia senantiasa berusaha untuk membimbing isterinya agar selalu taat kepada Allah ...

Dia senantiasa berusaha untuk bersikap ramah dan penuh kasih sayang kepada isterinya ...

Dia selalu berusaha untuk menjaga "cinta dan kasih sayangnya hanya kepada isterinya" ...

Dia senantiasa berusaha untuk menasehati isterinya di saat ia khilaf dan berbuat kesalahan dan dengan hati ikhlas ia akan memaafkannya ...

Dia senantiasa berusaha untuk bersabar dalam menghadapi sikap buruk isterinya seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW ...

Dia senantiasa berusaha untuk lebih mengingat kebaikan isterinya daripada sekedar mengungkit-ungkit keburukan sifatnya ...

Dia senantiasa berusaha untuk menyelesaikan dengan baik-baik jika sedang ada permasalahan dengan isterinya ..

Dia senantiasa berusaha untuk menjadi pemimpin yang baik dan bijak bagi isteri dan anak-anaknya ...

Dan dia senantiasa berusaha untuk menyempatkan diri untuk menemani isteri serta anak-anaknya di waktu santainya ...

Dia hanya menginginkan keindahaan dan kebahagiaan hidup bakal tercipta dalam rumah tanggganya .. Akan dijadikan rumahnya menjadi Surga baginya dan isterinya serta anak-anaknya ...

ITU DIA BARU LELAKI SEJATI!! ...

Wallahu a'lam bishshawab, ..

SEBUAH KISAH, .. "INSYA ALLAH DIA YANG TERBAIK!



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

 Sebuah kisah, mungkin menginspirasi dan memotivasi .. agar kita bisa lebih memaknai syukur dan sabar menjadi sebuah keniscayaan yang mampu mengantarkan pada indahnya cinta dari Sang Pemilik kehidupan.

Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan .. dibalik penderitaan pasti akan ada kebahagiaan ketika kita mampu bersikap atas kehendak dan perintahNya...

Bukan dengan mengeluh ..
bukan dengan bersedih setiap saat ..
bukan dengan mengobral cerita duka hati agar mendapatkan simpati ...

Tapi bersandar kepadaNya .. berharap kepadaNya .. dan "bersahabat" denganNya ..

Karena tiada tempat mengadu terbaik selainNya ...
tiada tempat berharap seindah kepadaNya ..
tiada "sahabat" terbaik selain Dia ....

"Sesungguhnya Allah tidak akan memandang pada rupa-rupamu, bentuk tubuhmu, dan harta bendamu, tetapi Allah akan memandang kepada hati dan kelakuanmu.” HR. Thabrani)

-----------
Furqon, sebut saja demikian. Sosok pemuda luar biasa yang mungkin sempurna merasakan indahnya cinta dariNya. Walau berupa ujian derita dan kesulitan hidup .. yang mungkin tidak semua orang bisa menghadapinya dengan begitu ikhlas dan sabar...

Terlahir dengan fisik yang kurang sempurna, tinggi badan yang tak lebih dari 100 cm, dan 2 pasang kaki yang tidak sama panjang .. tapi Furqon melalui hari-harinya dengan keikhlasan dan keyakinan tinggi terhadap taqdir Allah untuknya. Tidak pernah mengeluh, atau putus asa.Tak ada rasa rendah diri, tapi tetap tawadhu dan begitu santun dalam pergaulannya. Sangat menjaga dirinya terhadap lawan jenis.

Furqon terlahir tanpa tahu siapa orangtuanya. Tinggal di sebuah panti asuhan, hingga usia SMP. dia mengikhlaskan dirinya keluar, disaat seharusnya ia menikmati bangku SMA, ia memberikan tempatnya untuk adik-adik yang datang ke panti asuhan dengan nasib serupa.

Melakoni hidup dengan perjuangan namun tetap memilih pekerjaan apapun yang halal. Dari seorang tukang sampah, penjual koran, penjual minuman di pinggir jalan, hingga akhirnya ia mengabdikan dirinya di sebuah masjid. Allah pun membawanya menjadi seorang aktivis da'wah, yang tak pernah absen menunaikan amanah, dan selalu menjaga komitmennya nyaris sempurna.

Sering ia yang menjadi motivasi para ikhwan ketika mereka stagnan dalam kefuturan dan merasa lelah melewati setiap episode perjuangan da'wah.

Ketika satu persatu para ikhwan menjalankan amanah, menggenapkan setengah dien .. Furqon tidak pernah memaparkan kegundahannya. Walaupun semua tahu, Furqon juga hanyalah manusia biasa, laki-laki biasa .. yang Allah karuniakan keinginan untuk bisa membentuk mahligai rumah tangga bersama wanita shalihah.

Namun, sepertinya Furqon mencoba untuk "tahu diri" dengan keadaan dirinya. Maka dia pun tidak pernah mengutarkan keinginannya, bahkan walau hanya dengan kata-kata " kiasan".

Suatu ketika, pernah ia ditanya. Adakah kriteria akhwat yang dia kehendaki sebagai istri? Furqon hanya tersenyum malu. Jawabannya saat itu, "Allah lebih tahu yang terbaik untuk saya, menikah atau tidak .. Rasanya tidak berhak saya meminta atau menentukan .. karena sudah terlalu banyak nikmat Allah untuk saya. .."

Subhanallah ...

Furqon tetap berusaha, berikhtiar menemukan taqdir siapa pendampingnya. Walau berkali-kali pula terpaksa harus menahan rasa. Memang tidak bisa memaksa para akhwat yang belum siap menerima kondisinya. Karena, bagaimanapun juga .. pernikahan pada akhirnya harus terangkum kecenderungan antara 2 pihak yang akan melakukannya.

Tapi janji dan Cinta Allah memang tak bisa menjauh dari hamba-hambaNya yang ikhlas dan selalu bersyukur atas semua taqdir yang ditetapkan padanya.

Seorang akhwat shalihah, dengan fisik sempurna, nyaris tanpa cela .. yang bisa saja memilih seorang ikhwan yang sekufu dengannya .. atau lebih dari itu, namun, pada akhirnya mengazzamkan diri, mengikhlaskan diri untuk menetapi taqdir, menjadi bidadari untuk seorang akh Furqon.

Melewati proses meyakinkan diri .. berkali-kali dicoba untuk berfikir ulang memastikan keputusannya. Dengan menjelaskan detail bagaimana dan seperti apa Furqon sebenarnya .. juga kepada keluarganya.

Dan kehendak Allah memang tidak pernah kita bisa menduganya. Aisyah, sebut saja demikian, menjawab dengan mantap, "INSYA ALLAH ... DIA YANG TERBAIK". "Saya tidak melihat dari fisiknya.Tapi saya melihat ada mutiara indah dari Allah yang akan bersinar bersama saya di dunia dan akan mengantarkan saya bersamanya ke surga, InsyaAlla h..."

Sekali lagi .. rekan-rekannya hanya mampu bertasbih, bertakbir dan bertahmid. Pun dengan Furqon setelah diberitahukan tentang hasilnya. Seketika airmatanya mengalir deras.Terangkai dengan sujud syukur yang begitu lama ... Indahnya karunia kesabaran dan keikhlasan seorang hamba ...

Aisyah, mungkin mutiara yang memang diperuntukkan untuk seorang "mutiara" Furqon. Ia menjadi sosok akhwat yang begitu luar biasa .. bukan hanya mengkondisikan dirinya .. tapi mampu mengkondisikan keluarganya .. walau harus dengan perjuangan yang berat untuk bisa meyakinkan mereka bisa menerima Furqon.

Selanjutnya .. semua proses itu berlangsung dengan indah .. Dan semua yang mengetahuinya pun tak lepas terus melafadzkan tasbih dan syukur ..

Betapa Allah tak pernah melalaikan hamba-hambaNya yang ikhlas .. tak mudah mengeluh dan memiliki keyakinan utuh kepada Nya.. MenjadikanNya satu-satunya tempat mengadu.. tempat bersandar dan tempat memasrahkan asa dan keyakinan ...

Furqon dan Aisyah menjadi mutiara-mutiara indah yang mungkin keelokannya tak semua bisa melihat dengan jelas ..

Tapi Allah, tak pernah salah memilih makhluk-Nya menjadi mutiara-mutiara penuh cahaya ..walau ia berkubang dalam lumpur "kekurangan"...

Mereka tetaplah mutiara .. Hingga detik ini, sekian tahun Allah mengumpulkan mereka dalam mahligai pernikahan. . Mereka tak pernah berubah ... Semakin kokoh dalam biduk rumah tangga .. semakin kuat saling mendukung ..

.. tak surut dalam setiap perjalanan da'wah .. dan telah terlahir mutiara-mutiara indah dari mereka .. yang begitu santun, tawadhu, cerdas dan Insya Allah, mereka azzam-kan menjadikan mutiara-mutiara itu bagian dari pengusung da'wah, dai-daiyah yang menjaga Al Qur'an dengan hafalannya ...

Subhanallah ...
Mereka bisa .. Maka kita yang diberi kelebihan, sudah seharusnya juga bisa .. InsyaAllah .. Biidznillah ..

Semoa Allah memberkahi mereka ... Dan semoga kita pun bisa menjadi mutiara seperti mereka ... Aamiin ...

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar (dari urusannya), dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya". [QS. At Thalaq: 2 - 3]

- Oleh Ghuroba' Fii Akhiriz Zamaan -

Wallahu a'lam bishshawab, .

SUBHANALLAH!, .. THERAPI AL - QUR'AN, .. MAMPU HANCURKAN KANKER GANAS ... ALLAHU AKBAR

 Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Seorang penderita kanker parah, tergolek tak berdaya di sebuah rumah sakit di Lebanon Selatan.

Salah seorang anggota keluarganya yang sudah tampak pasrah dan putus asa, setiap hari datang, dan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan lagu yang menyentuh hati. Hal itu dilakukannya terus setiap hari, dan tanpa disadarinya telah berlangsung tiga bulan.

Dokter pun terpana. Menurut perhitungannya,­ pasiennya itu tak akan mampu bertahan lebih dari sebulan. Saat itu sudah hampir lewat tiga bulan, dan anehnya, kondisi pasien kanker itu bukannya semakin memburuk, justru menunjukkan kemajuan yang sangat luar biasa.

Ada apa? Dokter itu pun lalu teringat akan sosok Alfred Tomatis, seorang dokter warga negara Prancis, yang membuat eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia.

Alfred membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran, merupakan indera yang paling penting. Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi­ vital, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakan­nya. Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem syaraf.

Selama eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara.

Telinga bagian dalam terhubung dengan seluruh organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-freku­ensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.

Dokter ahli kanker di rumah sakit di Beirut itu pun, akhirnya mengambil kesimpulan, bahwa rupanya, bacaan Al-Quran memiliki efek luar biasa terhadap sel-sel dan dapat mengembalikan keseimbangan.

Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh, dan darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem kekebalan tubuh.

Dan, sejak itulah, selain upaya medis yang ia lakukan, dokter itu juga menambah terapinya dengan terapi suara, lewat pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, untuk penyembuhan pasien-pasienny­a.

Peneliti ini menyatakan, "Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat." Para peneliti kemudian menemukan bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanker, dan pada waktu yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat.

“Sel kanker hancur hanya dengan frekuensi-freku­ensi suara. Itulah mengapa bacaan Al-Qur’an memiliki pengaruh besar terhadap kanker yang paling berbahaya dan akut sekalipun!” jelas Fabien, seorang peneliti yang juga musisi.

Tetapi, apakah pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel? Jelas bahwa suara dapat memengaruhi segala sesuatu di sekitar kita.

Inilah yang dibuktikan Masaru Emoto, ilmuwan Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan elektromagnetik­ pada molekul-molekul­ air itu sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang mempengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.

Apabila kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul­ air pada sel-sel tubuh, dan juga memengaruhi molekul-molekul­ itu bergetar, sehingga dapat memengaruhi kesehatannya.

Para peneliti lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak macam penyakit termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Bentuk molekul air berubah ketika dihadapkan pada suara. Jadi, suara itu berpengaruh sangat besar terhadap air yang kita minum. Apabila Anda membacakan Al-Qur’an pada air, maka karakteristikny­a akan berubah, dan air itu akan mentransfer efek-efek Al-Qur’an itu kepada setiap sel dalam tubuh, sehingga mengakibatkanny­a sembuh.

Bacaan Al-Qur’an ...

Bagaimana bacaan Al-Qur’an itu bisa mengobati kanker? Virus dan kuman ternyata bergetar dan sangat terpengaruh oleh vibrasi suara, khususnya nada-nada khas yang keluar dari suara bacaan Al-Qur’an.

“Nada-nada yang keluar dari bacaan Al-Qur’an dapat menghentikan perkembangbiaka­n virus dan kuman dalam tubuh kita, dan dalam waktu bersamaan justru meningkatkan aktivitas sel-sel sehat, dan membangkitkan program kekebalan tubuh yang terkacaukan, agar siap bertempur melawan virus dan kuman,” jelas Fabien.

Menurutnya, nada-nada yang keluar dari bacaan Al-Qur’an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-freku­ensi tersebut mengaktifkan sel-sel.

Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasi­nya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi. Ini merupakan sistem alamiah. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural.

Bahkan Profesor Masaru Emoto, meyakinkan, bahwa efek penyembuhan melalui terapi suara, jauh lebih dahsyat dari pengobatan herbal dan terapi alamiah lainnya.

Nabi SAW membaca Ta’awudz ratusan kali setiap hari. Beliau memohon kepada Allah untuk melindunginya dari berbagai hal buruk, termasuk penyakit. Kita juga sangat dianjurkan untuk membaca surat Al-Falaq dan An-Nas setiap hari.

Semoga Allah menjadikan Al-Qur’an sebagai obat bagi kita dari setiap penyakit, lahir dan batin.

Wallahu a'lam bishshawab, ..

3 Gaya Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga



Bismillah ... Ada tiga gaya, penampilan atau mode yang membuat wanita muslimah diancam tidak akan mencium bau surga. Padahal bau surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian. Di antara penampilan yang diancam seperti itu adalah gaya wanita yang berpakaian namun telanjang. Yang kita saksikan saat ini, banyak wanita berjilbab atau berkerudung masih berpenampilan ketat dan seksi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).

Tiga Sifat Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga

Dalam hadits di atas disebutkan beberapa sifat wanita yang diancam tidak mencium bau surga di mana disebutkan,

وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ

Yaitu para wanita yang: (1) berpakaian tetapi telanjang, (2) maa-ilaat wa mumiilaat, (3) kepala mereka seperti punuk unta yang miring.

Apa yang dimaksud ketiga sifat ini?

Berikut keterangan dari Imam Nawawi dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim.

(1) Wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

Ada beberapa tafsiran yang disampaikan oleh Imam Nawawi:

1- wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.

2- wanita yang menutup sebagian tubuhnya dan menyingkap sebagian lainnya.

3- wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan warna
badannya.

(2) Wanita yang maa-ilaat wa mumiilaat

Ada beberapa tafsiran mengenai hal ini:

1- Maa-ilaat yang dimaksud adalah tidak taat pada Allah dan tidak mau menjaga yang mesti dijaga. Mumiilaat yang dimaksud adalah mengajarkan yang lain untuk berbuat sesuatu yang tercela.

2- Maa-ilaat adalah berjalan sambil memakai wangi-wangian dan mumilaat yaitu berjalan sambil menggoyangkan kedua pundaknya atau bahunya.

3- Maa-ilaat yang dimaksud adalah wanita yang biasa menyisir rambutnya sehingga bergaya sambil berlenggak lenggok bagai wanita nakal. Mumiilaat yang dimaksud adalah wanita yang menyisir rambut wanita lain supaya bergaya seperti itu.

(3) Wanita yang kepalanya seperti punuk unta yang miring

Maksudnya adalah wanita yang sengaja memperbesar kepalanya dengan mengumpulkan rambut di atas kepalanya seakan-akan memakai serban (sorban). (Lihat Syarh Shahih Muslim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 14: 98-99).

Mode Wanita Saat Ini …

Ada beberapa gaya yang bisa kita saksikan dari mode wanita muslimah saat ini yang diancam tidak mencium bau surga berdasarkan hadits di atas:

1- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga kelihatan warna kulit.

2- Wanita yang berpakaian tetapi telanjang karena sebagian tubuhnya terbuka dan lainnya tertutup.

3- Wanita yang biasa berhias diri dengan menyisir rambut dan memakerkan rambutnya ketika berjalan dengan berlenggak lenggok.

4- Wanita yang menyanggul rambutnya di atas kepalanya atau menambah rambut di atas kepalanya sehingga terlihat besar seperti mengenakan konde (sanggul).

5- Wanita yang memakai wangi-wangian dan berjalan sambil menggoyangkan pundak atau bahunya.

Semoga Allah memberi petunjuk pada wanita muslimah untuk berpakaian yang sesuai petunjuk Islam. Karena penampilan seperti ini yang lebih menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat.

Lihat pembahasan selengkapnya mengenai hadits di atas di tulisan Rumaysho.Com: Wanita yang Berpakaian Tetapi Telanjang. Juga baca ulasan: Syarat-Syarat Pakaian Muslimah.

Hanya Allah yang memberi taufik.

MENDADAK KAYA SETELAH MENGADOPSI ANAK YATIM

 Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
 Dulu dia cuma seorang buruh pabrik dengan hasil yang pas-pasan. Suatu ketika datang seorang kerabat yang mengatakan ada seorang bayi yatim piatu yang butuh pertolongan.

Walaupun dia juga punya seorang anak yang masih kecil dan untuk membelikan susu anaknya dia terkadang hutang, dia dan istrinya ikhlas mengadopsi bayi yatim piatu ini hanya karena Allah.

Dia tidak takut bayi itu akan mati kelaparan karena kemiskinan dia. Dia sangat yakin Allah tidak akan tinggal diam dengan keadaannya dan bayi yang dia adopsi.

Akhirnya keyakinan yang besar akan pertolongan Allah itu terjawab. Allah memberi jalan rejeki dan menjadikan seorang buruh pabrik itu sebagai pengusaha sukses dengan kekayaan melimpah saat ini.

Saat saya berkunjung ke rumahnya pertama kali karena mengantar teman untuk keperluan bisnis, saya tidak percaya kalau dia dulu adalah seorang buruh pabrik. Rumahnya megah dan pabriknya juga sudah berskala nasional.

Sewaktu saya tanya apa rahasia suksesnya, dia hanya menjawab tidak tahu. Mengapa dia menjawab tidak tahu? Karena semua rejeki itu datang benar-benar tanpa disangka-sangka.

Saat pertama kali membuka usaha pembuatan kue kering sebagai tambahan hidup karena anggota keluarganya bertambah (anak yatim piatu tadi), seakan keajaiban banyak terjadi pada bisnisnya.

Tiba-tiba banyak datang pelanggan bahkan sampai dari luar pulau ke rumahnya dan memesan kue produksinya. Padahal dia tidak pernah beriklan.

Setelah itu banyak pihak bank dan perusahaan besar yang menawarkan pinjaman dan kerjasama bisnis dengannya. Semua datang dengan sendirinya tanpa beliau mencari-cari pinjaman atau peluang kerjasama itu.

Hingga perusahaan yang semula hanya sebagai sambilan saja, kini berkembang sebagai perusahaan berskala nasional dengan omset yang besar.

“Mungkin karena saya ikhlas dan selalu berbagi mas”, itu jawaban terakhir yang terlontar dari pengusaha itu. Setiap hasil perusahaan yang dia peroleh, dia merasakan itu bukan hak dia. Makanya selalu disumbangkan untuk anak yatim, pembangunan masjid, pondok pesantren, dan para fakir miskin.

Dan satu hal yang tidak bisa dia lupakan adalah keajaiban setelah memberi pertolongan pada anak yatim piatu yang dia adopsi tersebut. Saat itulah beliau memberi wejangan pada kami tentang kekuatan doa anak yatim.

Doa anak yatim (belum baligh) adalah doa yang langsung ditangkap oleh Allah. Doa anak yatim adalah doa tanpa penghalang dihadapan Allah. Allah akan langsung menjawab doa-doa anak yatim.

Saat pulang, saya mengucapkan terimakasih yang tulus pada beliau. Ilmu yang saya dapat hari itu sungguh berharga. Dan saat ini ilmu itu saya sharingkan untuk anda semua. Jangan lupakan untuk selalu berbagi dengan anak yatim, karena sebagian harga kita adalah hak mereka.

Wallahu a'lam bishshawab, ..

. KISAH RENUNGAN TENTANG IBU

 Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Siang sudah sampai pada pertengahan. Dan Ibu begitu anggun menjumpai saya di depan pintu. Gegas saya rengkuh punggung tangannya, menciumnya lama. Ternyata rindu padanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ibu juga mendaratkan kecupan sayang di ubun-ubun ini, lama.

"Alhamdulillah, kamu sudah pulang" itu ucapannya kemudian. Begitu masuk ke dalam rumah, saya mendapati ruangan yang sungguh bersih. Sudah lama tidak pulang.

Ba'da Ashar, "Nak, tolong angkatin panci, airnya sudah mendidih". Gegas saya angkat pancinya dan dahipun berkerut, panci kecil itu diisi setengahnya. "Ah mungkin hanya untuk membuat beberapa gelas teh saja" pikir saya.

"Eh,tolongin bawa ember ini ke depan, Ibu mau menyiram". Sebuah ember putih ukuran sedang telah terisi air, juga setengahnya. Saya memindahkannya ke halaman depan dengan mudahnya. Saya pandangi bunga-bunga peliharaan Ibu. Subur dan terawat. Dari dulu Ibu suka sekali menanam bunga.

"Nak, Ibu baru saja mencuci sarung, peras dulu, abis itu jemur di pagar yah" pinta Ibu. "Eh,bantuin Ibu potongin daging ayam" sekilas saya memandang Ibu yang tengah bersusah payah memasak. Tumben Ibu begitu banyak meminta bantuan, biasanya beliau anteng dan cekatan dalam segala hal.

Sesosok wanita muda, sedang menyapu ketika saya masuk rumah sepulang dari ziarah. "Neng.." itu sapanya, kepalanya mengangguk ke arah saya. "Bu, siapa itu...?" tanya saya. "Oh itu yang bantu-bantu Ibu sekarang" pendeknya.

Dan saya semakin termangu, dari dulu Ibu paling tidak suka mengeluarkan uang untuk mengupah orang lain dalam pekerjaan rumah tangga. Pantesan rumah terlihat lebih bersih dari biasanya.

Dan, semua pertanyaan itu seakan terjawab ketika saya menemaninya membaca al-qur'an selepas maghrib. Tangan Ibu gemetar memegang penunjuk yang terbuat dari kertas koran yang dipilin kecil, menelusuri tiap huruf al-qur'an.

Dan mata ini memandang lekat pada jemarinya. Keriput, urat-uratnya menonjol jelas, bukan itu yang membuat saya tertegun. Tangan itu terus bergetar. Saya berpaling, menyembunyikan bening kristal yang tiba-tiba muncul di kelopak mata.

Mungkinkah segala bantuan yang ia minta sejak saya pulang, karena tangannya tak lagi paripurna melakukan banyak hal? "Dingin" bisik saya, sambil beringsut membenamkan kepala di pangkuannya. Ibu masih terus mengaji, sedang tangan kirinya membelai kepala saya. Saya memeluknya, merengkuh banyak kehangatan yang dilimpahkannya tak berhingga.

Adzan isya berkumandang, ...

Ibu berdiri di samping saya, bersiap menjadi imam. Tak lama suaranya memenuhi udara mushala kecil rumah. Usai shalat, saya menunggunya membaca wirid, dan seperti tadi saya pandangi lagi tangannya yang terus bergetar. "Duh Allah, sayangi Mamah" spontan saya memohon.

"Neng..." suara ibu membuyarkan lamunan itu, kini tangannya terangsur di depan saya, kebiasaan saat selesai shalat, saya rengkuh tangan berkah itu dan menciumnya.

"Tangan ibu kenapa?" tanya saya pelan. Sebelum menjawab, ibu tersenyum manis sekali. "Penyakit orang tua. Sekarang tangan ibu hanya mampu melakukan yang ringan-ringan saja, irit tenaga" tambahnya.

Udara semakin dingin. Bintang-bintang di langit kian gemerlap berlatarkan langit biru tak berpenyangga. Saya memandangnya dari teras depan rumah. Ada bulan yang sudah memerak sejak tadi. Malam perlahan beranjak jauh. Dalam hening itu, saya membayangkan senyuman manis Ibu sehabis shalat isya tadi.

Apa maksudnya? Dan mengapakah, saya seperti melayang. Telah banyak hal yang dipersembahkan tangannya untuk saya. Tangan yang tak pernah mencubit, sejengkel apapun perasaannya menghadapi kenakalan saya.

Tangan yang selalu berangsur ke kepala dan membetulkan letak jilbab ketika saya tergesa pergi sekolah. Tangan yang selalu dan selalu mengelus lembut ketika saya mencari kekuatan di pangkuannya saat hati saya ber gemuruh.

Tangan yang menengadah ketika memohon kepada Allah untuk setiap ujian yang saya jalani. Tangan yang pernah membuat bunga dari pita-pita berwarna dan menyimpannya di meja belajar saya ketika saya masih kecil yang katanya biar saya lebih semangat belajar.

Sewaktu saya baru memasuki bangku kuliah dan harus tinggal jauh darinya, suratnya selalu saja datang. Tulisan tangannya kadang membuat saya mengerutkan dahi, pasalnya beberapa huruf terlihat sama, huruf n dan m nya mirip sekali.

Ibu paling suka menulis surat dengan tulisan sambung. Dalam suratnya, selalu Ibu menyisipkan puisi yang diciptakannya sendiri. Ada sebuah puisinya yang saya sukai. Ibu memang suka menyanjung :

Kau adalah gemerlap bintang di langit malam ..
Bukan!, kau lebih dari itu ..

Kau adalah pendar rembulan di angkasa sana, ..
Bukan!, kau lebih dari itu, ..

Kau adalah benderang matahari di tiap waktu, ..
Bukan!, kau lebih dari itu ..

Kau ada lah Sinopsis semesta ..
Itu saja ...

Tangan ibunda adalah perpanjangan tangan Tuhan. Itu yang saya baca dari sebuah buku. Jika saya renungkan, memang demikian. Tangan seorang ibunda adalah perwujudan banyak hal : Kasih sayang, kesabaran, cinta, ketulusan ..

Pernahkah ia pamrih setelah tangannya menyajikan masakan di meja makan untuk sarapan? Pernahkan Ia meminta upah dari tengadah jemari ketika mendoakan anaknya agar diberi Allah banyak kemudahan dalam menapaki hidup?

Pernahkah Ia menagih uang atas jerih payah tangannya membereskan tempat tidur kita? Pernahkah ia mengungkap balasan atas semua persembahan tangannya? Pernahkah ..?

Ketika akan meninggalkannya untuk kembali, saya masih merajuknya "Bu, ikutlah ke jakarta, biar dekat dengan anak-anak".

"Ah, Allah lebih perkasa di banding kalian, Dia menjaga Ibu dengan baik di sini. Kamu yang seharusnya sering datang, Ibu akan lebih senang" Jawabannya ringan.

Tak ada air mata seperti saat-saat dulu melepas saya pergi. Ibu tampak lebih pasrah, menyerahkan semua kepada kehendak Allah.

Sebelum pergi, saya merengkuh kembali punggung tangannya, selagi sempat , saya reguk seluruh keikhlasan yang pernah dipersembahkannya untuk saya. Selagi sisa waktu yang saya punya masih ada tangannya saya ciumi sepenuh takzim. Saya takut, sungguh takut, tak dapati lagi kesempatan meraih tangannya, meletakannya di kening.

*IBUMU adalah Ibunda darah dagingmu ..
Tundukkan mukamu ..
Bungkukkan badanmu ..
Raih punggung tangan beliau ..
Ciumlah dalam-dalam ..
Hiruplah wewangian cintanya ..
Dan rasukkan ke dalam kalbumu ..
Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaan ...

- *Puisi Emha Ainun Najib -

Wallahu a'lam bishshawab, ..

KISAH SEORANG DOSEN YANG MEM-BOOKING 8 PSK DALAM SATU KAMAR



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … 

Seorang Dosen UIN SGD Bandung masuk ke tempat pelacuran di daerah Bekasi dan mem-booking 8 PSK sekaligus, lalu diboyong ke satu kamar. Sekuriti berbadan besar oknum TNI menguntitnya.

Menyewa 8 orang sekaligus tentu tidak wajar dan mencurigakan. “Dia punya kekuatan seks seperti apa?” Pikirnya. Tahu ada yang menguntit, sang dosen merasa terganggu, terjadilah adu mulut sampai si TNI itu tak berkutik.

Argumen sang dosen kuat, karena toh sudah di-booking adalah hak dia untuk melakukan apa saja dengan 8 perempuan itu dalam kamar. Sang dosen bertanya, “Sebagai apa kamu disini?” “Saya keamananan Pak!”

Mendengar jawaban itu, sontak sang dosen marah: “Keamanan apanya ..?? Pekerjaan kamu disini bukan mengamankan tapi membuat mereka menderita. Kamu menjerumuskan dan mencelakakan mereka semua di dunia dan di akherat. Keamanan apanya?”

Sang centeng tak berkutik. Sekuriti itu pun ditantang duel kalau mengganggu acara sang dosen, tapi si oknum ini tidak berani, apalagi saat diancam akan dilaporkan ke atasannya jadi centeng “neraka” seperti itu. Ia pun takut, pergi dan minta maaf. Ke 8 PSK itu merasakan lain, ada hal aneh yang akan dilakukan tamunya ini mem-booking mereka banyakan.

Di dalam kamar, sang dosen meminta seprai dari dua kasur dicabut: “Tolong tutup badan kalian semua dengan kain itu. Saya tidak mau melihatnya.”

8 PSK itu kemudian diceramahi dan dinasehati panjang lebar tentang kelakuan buruknya, tentang uang haramnya, akibatnya pada anak, durhakanya pada orang tua, alasan dustanya soal kebutuhan ekonomi, tentang bahaya penyakit kelamin dll.

“Bayangkan kalau anak perempuanmu seperti kamu mau nggak? Kalau anak-anakmu tahu kelakuanmu seperti ini mau gak?” “Kalau ibumu tahu mau gak? Bayangkan perasaan mereka, betapa malu dan sakit hatinya. Inikah balasan pada ibumu yang sudah susah payah melahirkan, membesarkan dan mendidikmu?” dll … dll … (sekitar 2 jam dia biacara). Ledakan tangisan 8 PSK itu muncrat semua, semua menyadari dan menyesali, tobat seketika, janji besok semuanya akan keluar.

Esoknya, sang dosen, datang lagi mengecek ke tempat pelacuran. Benar, 8 nama itu sudah tidak ada di daftar, sudah keluar.

Beberapa hari kemudian, sang dosen mengunjungi ke 8 orang itu ke kampungnya masing-masing, mengontrol dan membina, dan komunikasi terus berjalan setelah beberapa minggu/bulan.

8 perempuan muda yang wajah-wajahnya aduhai itu, kini ada yang buka warung, buka kios, kerja di pabrik dll. Pada salah satu yang jualan gorengan, sang dosen ustadz berkata: “Naah … begituu … ini yang halal dan barokah. Rizki halal tidak susah asalkan dicari.” Mereka merasakan kebahagiaan yang sangat amat telah keluar dari jerat pekerjaaan kotornya.

Dari ke 8 PSK itu, 6 orang bersuami dan direstui oleh suaminya jadi PSK (asalnya daerahnya Subang, Indramayu, Sukabumi). Yang suaminya menerima dan sadar, suaminya juga dibina. Yang suaminya menolak dan marah karena kehilangan income dari istrinya yang cukup besar, sang dosen memberikan instruksi:

“Kamu harus bercerai dengan suamimu, wajib, karena ia telah menjerumuskan dan merusakmu. Suami macam apa seperti itu, sekarang pun ia tidak terima kamu telah sadar. Sekarang cari suami yang baik, masih banyak. Insya Allah saya akan bantu.”

Yang suaminya tidak terima, semuanya diceraikan. Satu orang yang dari Indramayu, bukan hanya tidak terima malah menteror mantan istrinya dan keluarganya.

Ketika sang dosen dilapori, tidak menunggu, ia langsung berangkat mencarinya sendiri rumah orang itu. Laki-laki itu kembali ke rumah orang tuanya. Sang dosen masuk dan menceramahi laki-laki itu, bukannya berterima kasih dan bersyukur istrinya telah sadar dan kembali ke jalan yang benar.

Laki-laki itu tetap tidak terima dan marah-marah. Ia bersungut-sungut menuduh laki-laki yang tak dikenalnya itu mengganggu kesenangannyalah, merusak rumah tangga oranglah, sok sucilah, dll. Sang dosen membantah: “Siapa yang merusak? Justru kamu yang merusak istri kamu dan kamu memerasnya. Suami macam apa kamu ini?”

Karena nasehat tidak akan masuk pada orang seperti ini, akhirnya sang dosen mengambil jalan akhir. “Sekarang gini aja, kamu ambil golok bawa keluar, ayo kita duel diluar tapi dengan catatan sampai mati dan harus disaksikan masyarakat, RT, RW dan Polisi. Siapa yang benar diantara kita.”

Laki-laki itu hanya diam, sang dosen kesal, ia masuk ke dapur dan meminta golok pada keluarganya. Golok itu diberikan dan dipaksakannya agar laki-laki itu memegangnya dan dipersilahkan untuk menebas bagian mana saja dari tubuh sang sang dosen yang dia mau.

Karena dia masih diam, sang dosen menggusur orang itu keluar rumah. Karena suasana ribut, tetangga pada keluar, nonton.

Sekalian sang ustadz berteriak-teriak disitu menjelaskan betapa bodoh dan dungunya orang ini, istrinya disadarkan malah tidak terima berarti dia ini hakikatnya setan. Tetangga yang sudah menaruh curiga pada pekerjaan istri laki-laki itu membenarkan ucapan sang dosen. Mereka terus menonton.

Sampai ujungnya, laki-laki itu sadar, menangis, menyesali dan berjanji tidak akan mengganggu mantan istrinya lagi. Orang tuanya pun menyesalkan kebodohan anaknya itu. “Awas, mengganggu lagi mantan istrimu, dengan saya urusannya.”

Ketika kisah ini diceritakan pada saya, saya bilang “luar biasaa …” Ia berucap, “Yaa … menolong itu harus tuntas, jangan setengah-setengah, cuma menyadarkan saja tapi kesananya tidak bertanggung jawab, tidak di urus, ya gak akan bener, dia bisa balik lagi nanti.” Subhanallaah …

Wallahu a'lam bishshawab, ..

MENINGGAL DUNIA SAAT MENUNGGU ANAKNYA



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 

Sebuah kisah yang sangat memilukan dan mengharukan. Benar-benar kisah yang memilukan.

Alkisah, ada dua pemuda yang pergi ke laut untuk bersantai di pantai sambil membawa makanan untuk makan malam. sewaktu mereka duduk sambil menyantap makan malam, tiba-tiba meraka dihampiri oleh seorang nenek yang sudah renta. Nenek itu duduk sambil memungut makanan yang tercecer di tanah dan memakannya.

Ketika melihatnya, mereka langsung menghampirinya dan bertanya, “engkau lapar nek?” dia menjawab, “aku disini sejak pagi dan belum makan apa-apa. Anakku membawaku kesini sejak subuh tadi. Dia pergi meninggalkanku dan mengatakan kepadaku bahwa dia akan datang dan mengambilku sebentar lagi.”

Singkat cerita, mereka memberinya makanan dan nenek itu pun makan malam bersama mereka. Setelah malam semakin larut, mereka mengemasi barang-barang mereka. Para pemuda itu merasa bahwa waktu sudah larut dan cuaca mulai dingin. Sementara mereka tidak tega meninggalkan nenek tersebut di tepi pantai dalam kondisi seperti itu di malam hari. Salah satu dari mereka menghampirinya dan bertanya, “Engkau punya nomor telepon anakmu yang bisa kami hubungi agar dia datang menjemputmu?” Nenek itu menjawab, “oh ya, aku ada nomor teleponnya di kertas.”

Tatkala kertas itu dibaca, ternyata tertulis: “Siapa saja yang menemukan wanita ini harap membawanya ke panti jompo.”

Para pemuda itu tersentak kaget melihat tulisan tersebut. Mereka duduk sesaat untuk merayu nenek itu agar mau pergi bersama mereka. Mereka berusaha agar nenek itu mau pergi bersama mereka ke tempat yang di inginkannya. Tentu saja nenek itu tidak mau pergi bersama mereka, karena anaknya berjanji padanya akan datang untuk menjemputnya. Nenek itu bersikeras untuk menunggu kedatangan anaknya. Dia mengatakan, “Anakku akan datang menjemputku dan aku akan menunggunya.”

Nenek malang itu tidak tahu bahwa anaknya mengelabuhinya dan membuangnya pada saat dia membutuhkannya.

Para pemuda itu pun meninggalkannya
dengan harapan bahwa si anak akan datang menjemputnya sesuai dengan janjinya. Salah seorang pemuda dari mereka merasa tidak bisa tidur karena memikirkan nasib nenek malang itu. Pemuda itu pun bangun, berganti baju dan mengendarai mobilnya menuju pantai. Setibanya di sana dia melihat ambulans, polisi dan orang-orang berkerumun. Dia masuk di sela-sela mereka dan melihat nenek itu sudah meninggal dunia.

Ketika dia bertanya kepada mereka tentang sebab kematiannya, mereka menjawab, “tekanan darahnya naik dan ia meninggal dunia.” Dia meninggal dunia karena kecemasannya terhadap anaknya; jangan-jangan anaknya mengalami sesuatu sehingga tidak datang menjemputnya. Dia meninggal dunia saat menunggu kedatangan anaknya yang berjanji akan menjemputnya. Dia meninggal dunia saat jauh dari keluarganya.

Semoga Allah melimpahkan Rahmat-Nya kepadanya dan memasukannya kedalam surga-Nya melalui pintu-Nya yang paling lebar. Amin. Saya berharap agar semua orang yang membaca kisah ini mau menyebarluaskannya supaya menjadi peringatan bagi setiap anak yang durhaka kepada ke dua orangtuanya.

Sekarang anda mempunyai Dua pilihan
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Insya Allah mendapat pahala.

Wallahua’lam bish Shawwab ...

KISAH NYATA KEAJAIBAN TAHAJUD, SEDEKAH DAN SYUKUR



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … 

Sebuah kisah sukses dari milyader yang sebelumnya bukan siapa-siapa .. Semoga menjadi hikmah dan pelajaran buat kita, bahwa apa yang beliau lakukan berefek nyata.

Tanggal 6 september 2011 tepatnya hari selasa saya bertemu Bp. H Suparman, seorang jutawan yang tidak lain adalah paman saya. Maksud hati ingin meminjam motor buat membeli karcis kereta untuk balik ke Jakarta.

Saya ngobrol2 dengan beliau seputar usahanya yang kini asetnya saya perkirakan milyaran rupiah. Dengan antusias beliau menjelaskan bahwa usahanya betul-betul dimulai dari nol, ketika awalnya adalah sales susu, kemudian beralih ke produk obat pertanian .

Awalnya Bp. H Suparman sambil bekerja, istrinya membantu dengan berjualan sayuran di rumahnya, padahal lingkungannya adalah daerah pedesaan yang banyak akan sayuran.

Kemudian usahanya beralih menjadi toko kelontong dan juga menyediakan berbagai merek obat pertanian. Siapa sangka kini asetnya milyaran rupiah dengan 2 tempat usaha yang megah dan besar dengan dilengkapi 3 mobil operasional.

Beliau memberi masukan kepada saya bahwa ada 3 hal yang perlu diperhatikan bagi siapa saja yang ingin sukses.

1. Rutin shalat tahajud ..

Inilah inti dari semuanya, kata beliau. Kita mau apa saja shalat tahajud, Insya Allah semua lancar, dan keajaiban akan terjadi. Rutinkan shalat tahajud dan memintalah kepada Allah dengan merendahkan diri. Shalatlah pada sepertiga malam yang terakhir karena itu yang lebih utama.

Saya mendengarkan dengan khusuk nasehat beliau dan saya bilang pada beliau bahwa Pak Haji jadi saksi, karena mulai besok saya akan merutinkan shalat tahajud, minimal 2 rakaat, dan Bapak juga menjadi saksi bahwa Mudah-mudahan Allah memudahkan cita-cita saya untuk menjadi orang yang sukses. Pasti … Pasti Allah SWT mengabulkan .. aamiin ..

2. Sering-seringlah bersedekah ...

Nasehat beliau yang kedua adalah jangan pelit berbagi. Karena tidak ada sejarahnya orang yang sering dan banyak bersedekah menjadi jatuh miskin. Gak ada itu.

Yang sering terjadi orang yang gemar bersedekah justru hartanya semakin bertambah dan bertambah. Hanya orang yang lemah imannya saja yang pelit dalam bersedekah.

Bersedekahlah karena pasti akan dibalas. Pasti itu ….

3. Banyak bersyukur ...

Begitu banyak nikmat yang kita rasakan sampai-sampai tak terhitung dan tak ternilai. Sekecil apapun nikmat itu bersyukurlah karena Insya Allah akan ditambah nikmat nya. Apapun yang terjadi baik atau buruk bersyukurlah, karena pasti ada hikmah yang tersembunyi.

Wallahu a'lam bishshawab, ..

INI-LAH SEDEKAH - SEDEKAH YANG PALING UTAMA

 Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Shadaqah adalah baik seluruhnya, namun antara satu dengan yang lain berbeda keutamaan dan nilainya, tergantung kondisi orang yang bersedekah dan kepentingan proyek atau sasaran shadaqah tersebut. Di antara shadaqah yang utama menurut Islam adalah sebagai berikut:

1. Shadaqah Sirriyah ....

Yaitu shadaqah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Shadaqah ini sangat utama karena lebih medekati ikhlas dan selamat dari sifat pamer. Allah subhanahu wata’ala telah berfirman,

“Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah [2]:271)

Yang perlu kita perhatikan di dalam ayat di atas adalah, bahwa yang utama untuk disembunyikan terbatas pada shadaqah kepada fakir miskin secara khusus. Hal ini dikarenakan ada banyak jenis shadaqah yang mau tidak mau harus tampak, seperti membangun sekolah, jembatan, membuat sumur, membekali pasukan jihad dan lain sebagainya.

Di antara hikmah menyembunyikan shadaqah kepada fakir miskin adalah untuk menutup aib saudara yang miskin tersebut. Sehingga tidak tampak di kalangan manusia serta tidak diketahui kekurangan dirinya. Tidak diketahui bahwa tangannya berada di bawah, bahwa dia orang papa yang tak punya sesuatu apa pun.Ini merupakan nilai tambah tersendiri dalam ihsan terhadap orang fakir.

Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alihi wasallam memuji shadaqah sirriyah ini, memuji pelakunya dan memberitahukan bahwa dia termasuk dalam tujuh golongan yang dinaungi Allah nanti pada hari Kiamat. (Thariqul Hijratain)

2. Shadaqah Dalam Kondisi Sehat .....

Bersedekah dalam kondisi sehat dan kuat lebih utama daripada berwasiat ketika sudah menjelang ajal, atau ketika sudah sakit parah dan tipis harapan kesembuhannya. Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,

“Shadaqah yang paling utama adalah engkau bershadaqah ketika dalam keadaan sehat dan bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka jangan kau tunda sehingga ketika ruh sampai tenggorokan baru kau katakan, “Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian.” (HR.al-Bukhari dan Muslim)

3. Shadaqah Setelah Kebutuhan Wajib Terpenuhi ....

Allah subhanahu wata’ala telah berfirman,

“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.” (QS. Al-Baqarah [2]:219)

Nabi shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
“Tidak ada shadaqah kecuali setelah kebutuhan (wajib) terpenuhi.”

Dan dalam riwayat yang lain,

“Sebaik-baik shadaqah adalah jika kebutuhan yang wajib terpenuhi.”
(Kedua riwayat ada dalam al-Bukhari)

4. Shadaqah dengan Kemampuan Maksimal .....

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alihi wasallam,
“Shadaqah yang paling utama adalah (infak) maksimal orang yang tak punya. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR. Abu Dawud)

Beliau juga bersabda,

“Satu dirham telah mengalahkan seratus ribu dirham.” Para sahabat bertanya,” Bagaimana itu (wahai Rasululullah)? Beliau menjawab, “Ada seseorang yang hanya mempunyai dua dirham lalu dia bersedakah dengan salah satu dari dua dirham itu. Dan ada seseorang yang mendatangi hartanya yang sangat melimpah ruah, lalu mengambil seratus ribu dirham dan bersedekah dengannya.” (HR. an-Nasai, Shahihul Jami’)

Al-Imam al-Baghawi rahimahullah berkata, “Hendaknya seseorang memilih untuk bersedekah dengan kelebihan hartanya, dan menyisakan untuk dirinya kecukupan karena khawatir terhadap fitnah fakir.

Sebab boleh jadi dia akan menyesal atas apa yang dia lakukan (dengan infak seluruh atau melebihi separuh harta) sehingga merusak pahala. Shadaqah dan kecukupan hendaknya selalu eksis dalam diri manusia.

Rasululllah shallallahu ‘alihi wasallam tidak mengingkari Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang keluar dengan seluruh hartanya, karena Nabi tahu persis kuatnya keyakinan Abu Bakar dan kebenaran tawakkalnya, sehingga beliau tidak khawatir fitnah itu menimpanya sebagaimana Nabi khawatir terhadap selain Abu Bakar.

Bersedekah dalam kondisi keluarga sangat butuh dan kekurangan, atau dalam keadaan menanggung banyak hutang bukanlah sesuatu yang dikehendaki dari sedekah itu. Karena membayar hutang dan memberi nafkah keluarga atau diri sendiri yang memang butuh adalah lebih utama.

Kecuali jika memang dirinya sanggup untuk bersabar dan membiarkan dirinya mengalah meski sebenarnya membutuhkan sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dan juga itsar (mendahulukan orang lain) yang dilakukan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin.” (Syarhus Sunnah)

5. Menafkahi Anak Istri .....

Berkenaan dengan ini Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,

“Seseorang apabila menafkahi keluarganya dengan mengharapkan pahalanya maka dia mendapatkan pahala sedekah.” ( HR. al-Bukhari dan Muslim)

Beliau juga bersabda,

“Ada empat dinar; Satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau berikan untuk memerdekakan budak, satu dinar engkau infakkan fi sabilillah, satu dinar engkau belanjakan untuk keluargamu. Dinar yang paling utama adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.” (HR. Muslim)

6. Bersedekah Kepada Kerabat .....

Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha’. Ketika turun ayat,

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.” (QS. 3:92)

Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah dan mengatakan bahwa Bairuha’ diserahkan kepada beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak beliau. R

asulullah shallallahu ‘alihi wasallam menyarankan agar ia dibagikan kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi tersebut dan membaginya untuk kerabat dan keponakannya.(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Nabi shallallahu ‘alihi wasallam juga bersabda,

“Bersedakah kepada orang miskin adalah sedekah (saja), sedangkan jika kepada kerabat maka ada dua (kebaikan), sedekah dan silaturrahim.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Secara lebih khusus, setelah menafkahi keluarga yang menjadi tanggungan, adalah memberikan nafkah kepada dua kelompok, yaitu:

* Anak yatim yang masih ada hubungan kerabat, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,

”(Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang masih ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.” (QS. Al-Balad [90]:13-16)

* Kerabat yang memendam permusuhan, sebagaimana sabda Nabi,

“Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memendam permusuhan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzai, Shahihul jami’)

7. Bersedekah Kepada Tetangga ....

Allah subhanahu wata’ala berfirman di dalam surat an-Nisa’ ayat 36, di antaranya berisikan perintah agar berbuat baik kepada tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh. Dan Nabi juga telah bersabda memberikan wasiat kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu,
“Jika engkau memasak sop maka perbanyaklah kuahnya, lalu bagilah sebagiannya kepada tetanggamu.” (HR. Muslim)

8. Bersedekah Kepada Teman di Jalan Allah ...

Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
“Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang untuk keluarganya, dinar yang dinafkahkan seseorang untuk kendaraannya (yang digunakan) di jalan Allah dan dinar yang diinfakkan seseorang kepada temannya fi sabilillah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim)

9. Berinfak Untuk Perjuangan (Jihad) di Jalam Allah ....

Amat banyak firman Allah subhanahu wata’ala yang menjelaskan masalah ini, di antaranya,

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah.” (QS. At-Taubah [9]:41)

Dan juga firman Allah subhanahu wata’ala,

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujuraat [49]:15)

Di dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,

“Barang siapa mempersiapkan (membekali dan mempersenjatai) seorang yang berperang maka dia telah ikut berperang.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Namun perlu diketahui bahwa bersedekah untuk kepentingan jihad yang utama adalah dalam waktu yang memang dibutuhkan dan mendesak, sebagaimana yang terjadi pada sebagian negri kaum Muslimin.

Ada pun dalam kondisi mencukupi dan kaum Muslimin dalam kemenangan maka itu juga baik akan tetapi tidak seutama dibanding kondisi yang pertama.

10. Shadaqah Jariyah .....

Yaitu shadaqah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia. Nabi shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,

“Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal; Shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaat dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Di antara yang termasuk proyek shadaqah jariyah adalah pembangunan masjid, madrasah, pengadaan sarana air bersih dan proyek-proyek lain yang dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat.

Wallahu’alam bishshawab, ..

DUHAI SAHABAT, .. JADILAH WANITA YANG CANTIK



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Wanita yang cantik adalah wanita yang bisa menjaga harga dirinya“....

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dipakainya. Bukan pula pada perhiasan yang menghiasi tubuhnya atau pada bentuk tubuh yang aduhai ...

Karena kecantikan wanita itu terpancar dari caranya melihat kehidupan dan berdiri pada prinsip yang sering bertolak belakang dengan prinsip dunia ...

Saat melihat kehidupan, disitulah mata hatinya akan menyusuri arti dari kehidupan dan menjalaninya sesuai nuraninya ...

Kecantikan bukan terletak pada eloknya wajah, ..
tetapi justru dari kecantikan jiwanya yang penuh kasih sayang, dan peduli terhadap sesamanya ...

Apa yang bisa membuat wanita dapat dihargai oleh lawan jenisnya apabila harga dirinya tidak dijaga ? ..

mengapa banyak wanita yang rela menyerahkan dirinya hanya untuk kemewahan ? .. kemakmuran ? .. kenyamanan ? ..

Mereka berdandan bak putri kecantikan, menghiasi dirinya dengan perhiasan dan memoles wajahnya dengan keindahan .. Tampak indah dilihat, hingga tak seorangpun menyadari, ada sesuatu yang tersembunyi dibalik pesonanya ..

Tak sedikit yang berani menanggalkan harga dirinya hanya untuk dapat menaiki mobil mewah, .. tinggal di apartment mewah, bolak-balik belanja diluar negeri dan sebagainya ....

Wanita yang cantik, tidak akan menghalalkan semua cara untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya …

Wanita yang cantik, tidak akan mengganggu suami orang hanya untuk mendapatkan hartanya dengan mengatasnamakan cinta …

Wanita yang cantik, tidak akan menjajakan dirinya dijalanan hanya untuk sebuah alasan “demi membantu keluarga” …

Wanita yang cantik, tidak akan melakukan “one nite stand” hanya untuk memuaskan hasratnya hingga melupakan harkatnya sebagai wanita …

Wanita yang cantik, tidak akan meninggalkan prinsip-prinsip yang dapat memagari dirinya dari berbagai macam godaan dunia …

Wanita yang cantik, tidak akan menjadi ibu yang membiarkan anaknya terjerumus dalam dunia kelam …

Wanita yang cantik adalah……………………
Seorang Ibu yang mendidik dan memagari anaknya dengan dengan kasih sayang dan iman percaya pada Tuhan ...

Seorang Wanita yang tetap berdiri pada jalan yang benar dan tidak kompromi dengan sesuatu yang dia tahu dapat menyesatkan.

Seorang Wanita yang mengasihi keluarganya baik suami dan anak-anaknya ...

Seorang Wanita yang memberikan warna positif dalam kehidupan setiap orang ...

Seorang Wanita yang tidak menjual dirinya demi kemewahan. Karena baginya kemewahan surga yang lebih penting dicarinya ...

Seorang Wanita yang tahu menempatkan dirinya dimanapun ia berada ...

Seorang Wanita yang dapat membedakan mana yg benar dan mana yang salah ..

Seorang wanita yang dapat menginspirasikan semua orang ...

Dan terakhir, wanita yang cantik adalah wanita yang bisa menjaga harga dirinya .. ditengah gelap dan gemerlapnya dunia ini ..”

Subhanallah .. !

Jika Bayi Aborsi Dapat Bicara ...


Bismillah ... 

mungkin dia akan berkata seperti di bawah ini: Ibu, saat ini aku gembira sekali, aku berada ditempat yang hangat, dan nyaman, tapi gelap. Ah..tapi itu tidak masalah, aku tetap gembira sekali, Allah telah memilihkan tempat ini untukku. Aku bisa mendengarkan kau tersenyum, mendengarkan suaramu yang lembut.

Tapi.. Ibu...aku ingin bertanya, kenapa hari ini kau menangis, malam ini aku juga mendengarmu menangis, bahkan ketika tangisanmu semakin menjadi, tiba- tiba kau memukul ku, yang masih ada dalam perutmu. Aku kaget sekali. Ibu.. aku ingin sekali memelukmu dan bertanya kepadamu, kenapa kau bersedih? Dan siapa yang telah membuatmu menangis? tapi kau terus memukulku.. sakiiiit bu..

Ibu, aku ingin bertanya, kenapa hari ini kau memaki- makiku, aku bahkan tidak tau apa salahku. Yang ada kau hanya berteriak sambil menyebutkan nama seseorang yang kau katakan sebagai “ayah”ku, seseorang yang kemarin memukulmu dan aku Ibu aku ingin membelai wajahmu dan mengusap air matamu, aku ingin mengatakan aku sayang Ibu agar Ibu tenang, tapi aku lihat tanganku masih terlalu kecil untuk bisa merangkul bahkan membelai wajahmu..Tapi tenanglah bu, aku benar-benar akan membahagiakanmu saat aku tumbuh besar nanti. Aku akan menjadi jagoanmu dan melindungimu, agar tidak ada lagi yang menyakiti Ibuku.

Ibu, kenapa seharian ini kau tetap menangis, apa aku berbuat salah?... Ibu hukumlah aku jika aku salah tapi tolong usir benda ini yang menarikku, Ibu dia jahat padaku, dia menyakitiku, Ibu tolong aku.. sakiiiiit kenapa kau tidak mendengar teriakanku, bu... dia menarik kepalaku, rasanya leherku ini mau putus, dia bahkan menyakiti tanganku yang kecil ini, dia terus menarik, dan menyiksaku..sakiiit...oh, Ibu tolong hentikan semua ini, aku tidak kuat menahan kesakitan seperti ini...Ibu.. aku sekarat..

Ibuku sayang, kini aku telah bersama malaikat, aku bertanya padanya, apakah aku dibunuh? dia menjawab “aborsi”. Ibu, aku masih tidak mengerti apa itu aborsi. Yang aku tau sesuatu itu telah menyakitiku dan aku sedih bu.. teman- temanku di surga bilang, kalau aku tidak di inginkan. Ah aku tidak percaya, aku mempunyai Ibu yang sangat baik dan sayang padaku.

Mereka juga berkata, karena aku Ibu merasa sangat malu?. Ibu itu tidak benar kan? Aku kan jagoan kecil Ibu yang akan melindungimu, kenapa Ibu harus malu? aku janji tidak akan nakal dan membuat Ibu malu.

Bahkan mereka tetap bilang padaku,kalau Ibu sendiri yang membunuhku!!. Tidak. Ibuku tidak akan sekejam itu, Ibuku sangat lembut dan mengasihiku maapkan aku bu, aku telah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan. Karena aku ingin membahagiakan Ibu. tapi sekarang malaikat telah membawaku kesini, karena kejadian itu. Benda itu telah mengisap lengan dan kakiku hingga putus dan akhirnya mencengkeram seluruh tubuhku. Ibuku..Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat ingin tinggal bersamamu. Aku tidak ingin pergi... Tapi... Ibu, aku sangat ingin mengatakan aku sayang Ibu, walaupun aku belum sempat bernafas dan melihat wajahmu, biarlah aku sendiri yang merasakan sakitnya diperlakukan seperti itu, asal jangan Ibu. Maafkan aku karena gagal menjadi jagoan yang akan melindungimu. Selamat tinggal Ibu...

CIHUIII .. NIKAH JUGA



Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... 

Cinta, duuuh cinta... Virus cinta emang bisa bikin blingsatan dan jungkir balik gak karuan. Uring-uringan, hingga makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.

Bahkan dapat merubah pribadi seseorang, yang awalnya benci banget kata-kata puitis nan manis, mendadak jadi pujangga yang pandai menebar janji tuk memikat hati.

Sambil bersimpuh dengan seikat bunga mawar ditangan, sang pujangga pun merayu sang pujaan, "Duhai belahan hati, tak dapat kuhidup tanpa dirimu di sisi."

Kadang ia bergaya bagaikan bintang film India, "Adinda..., belahlah dadaku ini, kan kau lihat ada dirimu di sana."

Sang gadis pun tersipu malu, hidung kembang-kempis dan jempol kaki jadi gede, "Idih... abang bisa aja nih."

Tak peduli siang malam, yang dipikirkan hanya juwita sayang impian seorang. Tak tahan dengan rayuan maut sang pujangga karbitan, si gadis pun langsung jatuh cinta. Jiwa terbang ke awang-awang, bermain dengan bintang gemintang.

Akhirnya, adik jadi milik abang seorang.

Cihuiii... nikah juga!!!

Pesta tiga hari tiga malam pun diadakan, ngikutin tradisi bintang-bintang sinetron atau anak orang-orang kaya. Meriah, dengan orkes dangdut setiap malam yang memekakkan telinga, juga tak ketinggalan pemutaran layar tancap di depan rumah.

Tamu-tamu begitu banyak yang datang, dan tak henti-hentinya ucapan selamat dihaturkan, "Duuh neng, cantiknya...," seraya tangan mencubit gemes pengantin perempuan.

"Aduuh!" ternyata nyubitnya sakit juga, sambil ngedumel dalam hati, "Iih... luntur deh make-up, nih ibu reseh banget sih!"

Tapi senyuman masih mengembang, memikirkan banyaknya amplop yang akan diterima, dan kembali berbisik dalam hati, "Sudah tradisi...," menirukan iklan produk biskuit di tivi.

Rasa puas serta bahagia terpancar dari kedua pasangan, dan tentu saja keluarga besar. Bangga, bisa membuat pesta gede-gedean karena katanya itu simbol kaum terhormat dan kaya raya.

Rencana bulan madu pun tak lupa dipikirkan, "Bang, ntar kita bulan madu kemana?" tanya istri sambil bergelayut manja.

"Kemana aja boleh, terserah adikku sayang," sambil mencium pipi dengan mesra, muaaah! Maklum, pengantin baru.

"Huu... yang benar dong jawabnya," pura-pura merajuk.

"Kalo ke bulan, adik mau ikut?"

"Ikuuut...," sambil memegang erat tangan kekanda tercinta.

Aih... aih...

* * *
Cinta, duuuh cinta... Di awal pernikahan duhai sungguh indah, sayang-sayangan yang bikin mabuk kepayang. Makan saling suap-suapan, di jalan pun tangan saling bergandengan, hingga kadang membuat iri yang belum menemukan pasangan. Tak lupa foto adinda yang sedang tersenyum dipajang di meja kerja, dielus-elus saking cintanya, karena tak sabar ingin segera pulang ke rumah.

Jam kerja kadang digunakan untuk telpon-telponan, "Lagi ngapain, honey?"

Karena masih pengantin baru, masih gede rasa cemburu.
"Hani? Siapa tuh Hani? Kan namaku bukan Hani, pacar baru lagi ya?"

Hiks... hiks... hiks...

Hah???

* * *
Waktu berlalu, hari berganti hari hingga tahun berganti tahun. Layaknya sebuah kehidupan, tentu ada pasang surut. Roda pun tak selalu di atas, selalu ganti berputar. Begitu juga perjalanan bahtera rumah tangga anak manusia, kadang manis tak jarang pula sebaliknya.

Gejolak cinta di masa muda yang begitu bergelora untuk mendapatkan pasangan jiwa lalu berganti dengan keluh kesah, hingga bosan pun meranggas cinta. Suami yang dulu begitu mesra, perlahan mulai lupa dengan yang di rumah. Sang istri kini lebih sering merenung sambil bersenandung lagu Kemesraan-nya Franky Sahilatua, berharap kemesraan yang dulu janganlah cepat berlalu.

Istri kadang sendirian, karena kakanda tercinta suka pulang larut malam. Makan malam yang dihidangkan pun kini tak lagi disentuh, karena restoran telah menjadi pilihan. Dilayani pelayan-pelayan yang berpenampilan rapih, bagi sang suami lebih menyenangkan daripada disambut istri yang wajahnya penuh dengan masker bengkoang dan celemek kucel penuh bau masakan beraneka-ragam. Bahkan tak jarang kepala bermahkotakan rol rambut aneka warna.

Ah... Rumah tangga kini tak lagi tampak mesra. Suami yang dulunya selalu berjanji sehidup semati, kini lain di bibir, lain di hati. Sindir menyindir sering jadi luka yang menyayat pedih.

* * *
"Neng... manusia itu tak ada yang sempurna, semua pasti ada kekurangannya," nasehat Wak Haji di mushola kecil yang diapit rumah-rumah mewah di kompleks perumahan tersebut.

"Suami istri saling cekcok atau bertengkar itu hal yang biasa," beliau kembali menambahkan.

"Wak Haji juga dong?" cepat memotong.

"Lha iya, emang saya bukan manusia?" Wak Haji menjawab sambil mesem-mesem.

"Lho, mestinya Wak Haji ngasih contoh yang baik, masak udah haji kok bertengkar?"

Lalu kembali berkomentar, "Kalo Wak Haji yang udah tua gini masih juga suka berantem, lha kita yang muda ini nyontohnya ke siapa? Wak Haji mikir dong, mikir...!"

Wuaaah...!!!

"Aih... aih... Wak Haji gitu aja marah, terusin deh" senyum-senyum.

Sambil menahan gemes, Wak Haji pun melanjutkan, "Neng juga harus inspeksi diri sendiri..."

"Mungkin introspeksi ya Wak, maksudnya?" membenarkan.

"Oh iya, ya itu..., Neng juga harus intrupsi"

"Introspeksi Wak, bukan intrupsi!" kembali membenarkan, sembari menahan kesal.

"Aduuh... susah ya pakai istilah tingkat tinggi, apa tadi, inflasi?" Wak Haji bertanya kembali.

Wuaaah...!!!

"Aih... aih... Neng, gitu juga marah, he... he... he...," Wak Haji terkekeh-kekeh, girang banget bisa membalas.

"Tak ada gading yang tak retak, demikian juga rumah tangga. Lautan masih terlalu luas terbentang, ribuan karang siap menghadang, ombak pun kadang menerjang. Karena itu semua persoalan tak hanya dapat dipecahkan dengan cinta, tapi juga butuh sikap dewasa," nasehat Wak Haji.

Kembali beliau menambahkan,
"Untuk bersikap dewasa harus ada yang namanya ujian. Nah..., jadikan ujian itu sebagai pernik-pernik dalam pernikahan, ia akan menjadi indah saat setiap pasangan menyikapinya dengan dewasa, bukan dengan amarah. Sikap dewasa akan menyuburkan cinta, sehingga istri atau suami akan lebih mengutamakan pasangannya. Misalnya nih contoh gampangnya, kadang si istri lebih senang berdandan untuk orang lain daripada suaminya, atau sebaliknya."

"Maksudnya Wak Haji?" bertanya, karena belum jelas.

"Iya, coba si Neng inspeksi, eh... apa tadi, inflasi?" sahut Wak Haji seraya membenarkan letak kopiahnya.

"Idih mulai lagi nih, introspeksi, Wak Haji" sambil menahan senyum.

"Eh iya, si Neng coba introspeksi diri, apa iya kalo dandan di rumah juga seperti ini? Padahal Islam menganjurkan kalo berdandan untuk suami di rumah itu jauh lebih baik daripada untuk orang lain," nasehat Wak Haji bagaikan air bening yang merembes di telaga hati.

Si Neng hanya terdiam, membenarkan. Kemudian ia merenung betapa indah, bahkan teramat indah Islam mengajarkan syariat kepada para pemeluk-Nya, hingga mengatur hal-hal yang sangat sederhana. Ia tertunduk malu, karena terkadang terlalu berlebihan berdandan untuk orang lain saat keluar rumah, padahal yang lebih utama semestinya itu adalah hak kekanda, sang belahan jiwa.

* * *
Krek... Suara pintu dibuka, suami tercinta baru pulang kerja.

"Aih... aih..., mau kemana malam-malam begini?" tanya suami curiga, melihat istri yang berdandan begitu cantiknya.

Ia hanya diam, dan tersenyum manis sementara kekanda tercinta masih bengong, menatap tak percaya.

"Nggak kemana-mana, emangnya gak boleh tampil cantik di rumah?" jelas adinda sambil mengedipkan genit sebelah matanya.

"Kata Wak Haji, istri itu harus melayani suami dengan baik, termasuk tampil cantik saat ia ada di rumah," menirukan apa yang telah didengarnya di mushola.

Suami terharu, aaah... ia memang telah tampil beda. Suami pun sadar bahwa dirinya dan juwita tercinta memang sudah beranjak jauh dari masa-masa muda yang penuh gelora, tapi kekuatan cinta akan selalu menjadikan seseorang berusaha memberikan yang terbaik kepada yang dicintainya. Sang pujangga lalu berjanji dalam hati, untuk selalu menjadi pujangga cinta bagi adinda, sang belahan jiwa.

"Abang...," istri berkata perlahan.

Dalam hati sudah mengira, pasti adinda akan meminta maaf atas segala kekhilafan yang dilakukannya, sehingga dengan cepat ia berkata,

"Sudahlah dek, abang juga salah, suka mengabaikan tanggung jawab di rumah," terharu, mata tambah berkaca-kaca.

"Aih... aih..., emangnya saya mau ngomong apa," gerutunya dengan manja, "Cuma mau nanya, kan udah awal bulan, uang gajiannya mana?"

Hah???

WaLlahua'lam bi shawab...