NIKMATNYA PACARAN SETELAH MENIKAH



Baiklah, ini adalah buku ke-14 yang saya baca. Judulnya "Nikmatnya Pacaran setelah pernikahan" karya Ust. Salim A. Fillah. Judul yang nampaknya banyak ditentang oleh remaja saat ini dengan dalih kalo ga kenalan sekarang gimana mau lanjut ke pernikahan, dan segudang alasan lainnya.

Ada ungkapan yang bagus, baru saja saya baca semalam dari twitter nya guru saya, Kang Yusuf. Ini yang beliau bilang dalam twitter nya  #cinta :

"kalau kamu pacaran ganti ganti. berapa banyak bekas #cinta yg kamu mau tinggalkan. kasian perempuan yg pernah kamu bilang "cinta" itu"



"jomblo itu bukan nasib buruk. justru jomblo itu mulia. membuat kamu terjaga dari kesempatan mengkhianati #cinta"


"tiada kehinaan buat seorang jomblo, justru itu mrupakan kemuliaan.krn kamu akan menemui pasangan stlh menikah dlm keadaan tanpa bekas #cinta"


Melalui buku ini, Salim A. Fillah coba menjelaskan lebih dalam mengenai hakikat dari cinta, dan bagaimana seharusnya cinta itu diolah dibesarkan sesuai dengan porsi nya. 


Beliau memaparkan bahwa cintanya kita pada apa yang ada didunia ini, baik keluarga, orang yang dicinta, harta, kedudukan, itu tidaklah boleh melebihi cintanya kita pada Sang Pencipta, Allah SWT.

Bukankah Allah lebih dekat daripada urat leher kita ?! Maka ketika hati ini mulai melenceng dari garis cinta kita pada Allah, maka bersegeralah pegang urat leher kita dan rasakan keberadaan Allah disana. Bukan kah ia ada disana saat kita senang dan duka? 



Ketahuilah bahwa Allah lebih pencemburu ketimbang kita manusia ! Karenanya jika kita berbuat sesuatu bukan karena-Nya melainkan karena makhluk yang sebenarnya adalah ciptaan-Nya, maka sudah barang tentu Allah sangat murka pada kita.


"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjadikan tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Padahal, orang-orang yang beriman amat sangat cintanya pada Allah.."
(QS. Al-Baqarah : 165)


Kaitan nya dengan judul buku ini, Saya dan kita semua harus lah sadar bahwa jodoh adalah ketentuan Allah. Ada aturan dan tatakrama yang sudah digariskan dan dicontohkan oleh Rasulullah mengenai hal ini.

Bagi seorang mukmin alangkah baiknya bagi kita untuk belajar dari ahli puasa jika belum sampai waktunya. Dan ketahuilah ada dua kenikmatan dan kebahagiaan bagi seorang yang berpuasa, yaitu saat ia berbuka dan pada saat Allah menyapa lembut memberikan pahala.



Inilah puasa panjang syahwat seorang mukmin, kekuatan ada pada menahan. Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan. 


Pesan Ust. Salim A. Fillah :

Coba saja,

Kalau Allah yang menghalalkan
Setitis cicipan surga
Kan menjadi shadaqah berpahala


Hei, karena saya pun masih belajar..mari ingat ingat pesan cinta dari Allah ini :

"Wanita-wanita yang kotor adalah untuk lelaki yang kotor dan lelaki yang kotor untuk perempuan yang kotor. 



Dan wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik" 
(QS. An-Nur : 26)


"Wanita dinikahi karena empat hal; sebab hartanya, kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah yang beragama agar barakah kedua tanganmu"
(HR. Muslim)



Jadi, marilah kita perbaiki diri kita sendiri, kemudian menjadi yang terbaik sebagai insan, maka kita insyaAllah akan dipantaskan oleh Allah pada pasangan yang sudah menjadi ketetapan-Nya. Amin

GORESAN TERAKHIRKU

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Ba’da tahmid dan shalawat ….
Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat.
Akhi, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang tak pernah Mengantuk dan Tak pernah Tidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apapun yang kupinta. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya..
Maaf akhi, tapu menurutku kau bukan apa-apa dibanding Dia. kau sangat lemah, kecil, dan kerdil di hadapanNya. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan, akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia, Maha Kuasa, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.
Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus membonceng motormu, marah karena pernah ketetapanNya kuadukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayang-kan wajahmu. Ia bisa Marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau Memaafkan  dan Mengampuni. Akhi, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha Bijaksana.
Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan Cintaku PadaNya, tidak pada selainNya. Tapi tak cuma aku, akhi. Kau pun bisa menjadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-larangannya termasuk dalam soal hubungan kita ini. Insyaallah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita shalihah. Ya, Wanita shalihah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantu-mu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridla Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, akhi.
Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah, Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.
Maaf, akhi. Tak baik rasanya aku berlama-lama menulis surat ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku di Surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, insyaallah.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.

KISAH KESETIAAN CINTA SEPASANG SUAMI - ISTRI

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
 Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.

“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya.

Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.

Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.

Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.

Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit.

Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.

Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya.

Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.

Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”… kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku … kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya …”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

Wallahu a'lam bishshawab, ..

MENYINGKAP RAHASIA IKHLAS

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
"Tuan guru, ceritakanlah kepada kami sebuah hadis yang tuan dengar langsung dari baginda Rasulullah SAW," kata salah seorang pemuka Syam kepada Abu Hurairah RA.

"Sesungguhnya manusia yang pertama kali akan diadili—pada pengadilan akhirat nanti—adalah seseorang yang mati dalam peperangan (mati syahid)," jawab Abu Hurairah mengutip hadis Rasulullah SAW.

Abu Hurairah berkata, "Dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT, lalu disodorkan amalannya dan Allah pun Maha mengetahuinya.”

Kemudian, Allah SWT bertanya, “Apa saja yang kamu kerjakan ketika di dunia?” Orang tersebut menjawab, “Saya berperang di jalan-Mu ya Allah, sampai-sampai saya mati terbunuh.”

Allah berfirman, “Kamu bohong, yang benar kamu berperang supaya kamu dapat dikatakan sebagai 'pahlawan' dan mereka telah menyebutmu demikian.” Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya dan melemparnya ke dalam neraka.

Ada juga seseorang yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain. Lalu, dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Dia-pun Mahamengetahui.

Kemudian, Allah SWT bertanya, "Apa yang kamu kerjakan waktu di dunia?" Orang itu menjawab, "Saya belajar Alquran dan telah pula mengajarkannya."

"Kamu bohong, kamu belajar Alquran supaya dikatakan sebagai orang pandai, ulama, atau intelektual. Engkau membaca Alquran supaya dikatakan sebagai orang yang mampu membaca Alquran dengan baik, dan itu semua sudah dikatakan oleh mereka."

Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya serta melemparkannya ke dalam neraka.

Setelah itu, ada seseorang yang diberi keluasan harta oleh Allah SWT, lalu dihadapkanlah orang tersebut. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Allah pun Maha Mengetahui.

Allah SWT bertanya, "Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?" Orang tersebut menjawab, "Saya telah infakkan harta yang saya miliki demi Engkau, ya Allah."

Allah berfirman, "Kamu bohong, kamu melakukan semua itu supaya kamu dikatakan orang yang dermawan, dan itu sudah dikatakan oleh mereka."

Lalu, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya serta melemparkannya ke dalam neraka," pungkas Abu Hurairah sebagaimana disebutkan dalam kitab Shahih Muslim.

Allahu Akbar. Rahasia ikhlas ternyata benar-benar tak seorang pun yang tahu. Hanya Allah yang benar-benar mengetahuinya, "Sirrun min asrariy, rahasia di antara rahasia-Ku," kata sebuah hadis Qudsi.

Banyak ulama yang menyebut beberapa di antara tanda ikhlas.

Pertama, istiqamah, terus-menerus dalam ibadah, baik ada maupun tidak ada orang, dipuji atau dihina.

Kedua, tidak ‘geer’ karena pujian dan tidak sakit hati karena hinaan.

Ketiga, pantang berkeluh kesah karena semuanya diputuskan Allah dengan rahmat, ilmu, dan kebijakan-Nya sehingga tampaklah pada wajahnya yang selalu tersenyum.

Keempat, baik sangka dengan selalu memuji Allah atas segala peristiwa dan kejadian-Nya.

Kelima, qanaah, puas bukan hanya dengan nikmat Allah, melainkan atas segala keputusan Allah.

Berikutnya at-tawadhu' (rendah hati), lalu asy-syahiyyu (ringan tangan) untuk memberi. Selanjutnya, bersemangat hanya pada yang halal karena orientasi hidupnya akhirat, memaafkan dengan mendoakan yang menyakiti, kalaupun dipuji ia balas dengan doa.

Hobi dan kesibukannya adalah bermuhasabah diri dan tidak tertarik mencari aib orang lain, lalu lisannya terus berzikir, beristighfar, dan bershalawat. Hati bertekad selalu menghidupkan sunah harian Rasulullah SAW. Dan, mudah menitikkan air mata ketika sedang dalam puncak kenikmatan taat. Wallahu a'lam

- Oleh: Ustadz Arifin Ilham -

Wallahu a'lam bishshawab, ..
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

KETIKA BAGINDA RASULULLAH SAW MEMBERIKAN SYAFAAT KEPADA UMATNYA DI HARI KIAMAT

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Ini adalah sekelumit "kisah masa depan", ketika seluruh manusia berkumpul di hari kiamat. Kisah ini disampaikan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya.

Dalam kisah itu diceritakan bahwa Allah mengumpulkan seluruh manusia dari yang pertama hingga yang terakhir dalam satu daratan.

Pada hari itu matahari mendekat kepada mereka, dan manusia ditimpa kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak kuasa menahannya.

Lalu di antara mereka ada yang berkata, "Tidakkah kalian lihat apa yang telah menimpa kita, tidakkah kalian mencari orang yang bisa memberikan syafa'at kepada Rabb kalian?"

Yang lainnya lalu menimpali, "Bapak kalian adalah Adam AS."

Akhirnya mereka mendatangi Adam lalu berkata, "Wahai Adam, Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafa'ti kami kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau saksikan apa yang menimpa kami?"

Maka Adam berkata, "Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang marah yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon (khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh AS."

Lalu mereka segera pergi menemui Nuh AS dan berkata, "Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah telah memberikan nama kepadamu seorang hamba yang bersyukur (abdan syakuro), tidakkah engkau saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang terjadi pada kami? Tidakkah engkau beri kami syafa'at menghadap Rabb-mu?"

Maka Nuh berkata, "Sesungguhnya Rabbku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa, yang telah aku gunakan untuk mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Ibrahim AS!"

Lalu mereka segera menemui Ibrahim dan berkata, "Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi dan kekasih Allah dari penduduk bumi, syafa'atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang menimpa kami?"

Maka Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Musa AS!"

Lalu mereka segera pergi ke Musa, dan berkata, "Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia. Syafa'atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?"

Lalu Musa berkata, "Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah marah seperti ini sesudahnya. Dan sesungguhnya aku telah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Isa AS!"

Lalu mereka pergi menemui Isa, dan berkata, "Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang dilontarkan kepada Maryam, serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah berbicara kepada manusia semasa dalam gendongan. Berilah syafa'at kepada kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?"

Maka Isa berkata, "Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad SAW!"

Akhirnya mereka mendatangi Muhammad SAW, dan berkata, "Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang lalu maupun yang akan datang. Syafa'atilah kami kepada Rabb-mu, tidakkah kau lihat apa yang kami alami?"

Lalu Nabi Muhammad SAW pergi menuju bawah 'Arsy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelum Nabi Muhammad.

Kemudian Allah SWT berkata kepada Muhammad, "Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafa'at niscaya akan dikabulkan!"

Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata, "Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku!"

Lalu disampaikan dari Allah kepadanya, "Wahai Muhammad, masukkan ke surga di antara umatmu yang tanpa hisab dari pintu sebelah kanan dari sekian pintu surga, dan mereka adalah ikut memiliki hak bersama dengan manusia yang lain pada selain pintu tersebut dari pintu-pintu surga."

***
Di dalam kisah ini, Rasulullah SAW juga menceritakan bahwa lebar jarak antara kedua sisi pintu surga itu, bagaikan jarak Makkah dan Hajar, atau seperti jarah Makkah dan Bushro. Hajar adalah nama kota besar pusat pemerintahan Bahrain. Sedangkan Bushro adalah kota di Syam. Bisa kita bayangkan, betapa tebalnya pintu-pintu surga itu ..

Itulah sekelumit kisah masa depan ketika hari kiamat. Pada hari itu, Rasulullah SAW memberi syafa'at kepada ummatnya. Pada hari itu Rasulullah SAW menjadi sayyid (tuan)nya manusia. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Maraji' : Hadits Riwayat Bukhari - Muslim

Wallahu a'lam bishshawab, ..
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Do'a Si Buta Mendapatkan Wanita Yg Sangat Cantik Jelita

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Kisah ajaib ini, terjadi pada seorang buta lagi miskin yang dicampakkan oleh kaum wanita. Lalu dia berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Allah p
un mengabulkan do’anya dengan gadis yang paling cantik di antara mereka. Kisah ini disebutkan oleh Syaikh Abdul ‘Aziz al-‘Aql dalam muhadarahnya yang berjudul Qashash wa ‘Ibar. Kisah nyata ini terjadi pada salah seorang kerabat Syaikh sendiri.

Syaikh Abdul Aziz mengatakan, “Diantara kisah yang pernah saya alami adalah seseorang dari famili saya yang hafal al-Qur’an, dan yang shalih. Saya mengenalnya dan kami mencintainya ketika kami masih kanak-kanak. Orang tadi ahli bersilaturahim dan selalu beristiqamah untuk taat kepada Allah. Dan dia adalah orang yang buta. Pada suatu hari, dia berkata kepada saya, “Hai anakku -waktu itu saya berumur 16 atau 17 tahun- kenapa kamu tidak menikah?” Saya jawab, “Hingga Allah memberi saya rizqi.” Dia berkata, “Wahai putraku, bersikap jujurlah kepada Allah, ketuklah pintu Allah, dan berharaplah, pintu kelapangan akan terbuka.” Kemudian dia berkata kepada saya, “Duduklah wahai putraku, aku akan menceritakan kepadamu, apa yang pernah aku alami dulu.”

Dia melanjutkan, “Saya dulu benar-benar miskin, ibu dan bapakku adalah orang miskin, kami semua sangat miskin, aku sendiri semenjak dilahirkan sudah menjadi orang yang buta, pendek dan papa. Segala sifat yang tidak disukai wanita ada padaku. Kemudian aku sangat menginginkan seorang wanita, akan tetapi kepada Allah aku tumpahkan seluruh keprihatinanku, karena dengan kondisiku yang seperti itu, akan sulit rasanya untuk mendapatkan seorang istri. Aku mendatangi ayahku kemudian mengatakan, “Wahai ayah, aku ingin menikah.” Maka ayahku mentertawakanku. Aku memahami bahwa tertawanya ayah adalah sebagai isyarat agar aku berputus asa dan melupakan keinginanku untuk menikah bahkan ayahku sempat mengatakan, “Apakah engkau gila nak? Siapa yang mau mengambilmu sebagai menantu? Pertama, kamu buta. Kedua, kita semua adalah orang yang sangat miskin. Sadarlah nak! Tidak ada jalan untuk itu.

Sebenarnya, dengan kata-katanya itu ayah telah membunuhku. Waktu itu aku berumur kira-kira 24 atau 25 tahun. Lalu akupun pergi menemui ibuku. Mengadukan perihalku, barangkali ia dapat membujuk ayahku. Hampir saja aku menangis, ketika ibuku juga mengucapkan kata-kata seperti yang diucapkan oleh ayah. Dia mengatakan, “Anakku, kamu akan nikah?!

Apakah kamu tidak waras nak?! Siapa wanita yang mau sama kamu?! Daimana kamu mendapatkan harta?! Kamu tahu sendiri, bahwa kita semuanya ini sangat membutuhkan sedikit harta untuk bertahan hidup. Kemudian kamu juga jangan lupa, bahwa hutang kita telah menumpuk.” Aku tidak berputus asa, kuulangi lagi usahaku untuk memahamkan ayah dan ibuku. Akan tetapi sikap dan jawaban mereka tetap tidak berubah. Pada suatu malam, aku berkata, “Mengapa aku tidak mengadukan hal ini pada Tuhanku yang Maha Pengasih dan Penyayang?

Mengapa aku merengek-rengek dihadapan ayah dan ibu yang memang tidak mampu melakukan apa-apa? Mengapa aku tidak mengetuk pintu ilahi yang Maha Kuasa dan Perkasa?” Lalu akupun shalat diakhir malam sebagaimana kebiasaanku. Aku mengangkat tangan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan aku katakan diantara do’aku,

Ya Allah, ya Tuhanku, mereka mengatakan kalau aku miskin padahal Engkaulah yang membuat aku miskin. Mereka mengatakan kalau aku buta, padahal Engkaulah yang mengambil penglihatanku. Mereka mengatakan kalau aku adalah jelek dan buruk, padahal Engkaulah yang menciptakan aku. Ilahi, Tuhanku, Tuanku dan Penolongku, tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau, Engkau mengetahui apa yang ada didalam jiwaku. Engkau mengetahui keinginanku untuk menikah, dan aku tidak ada daya dan upaya untuk itu. Ayah dan ibuku menyatakan tidak sanggup. Ya Allah, mereka memang tidak sanggup dan tidak mampu. Aku memahami kondisi mereka.

Tetapi Engkau adalah Maha Mulia dan Perkasa yang tidak terkalahkan oleh apapun. Ilahi, kumohon satu rahmat dari rahmat-Mu. Wahai Tuhan yang Maha Mulia, Maha Pengasih dan Penyayang, berikanlah kepadaku dengan segera seorang istri yang penuh berkah, shalihah, dan cantik jelita. Yang menenangkan hatiku dan yang menyatukan jiwaku.

Aku berdo’a sementara kedua mataku, mengucurkan air mata dan hatiku menangis merendah dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena aku shalat malam diawal waktu, maka akupun mengantuk. Ketika aku tertidur, aku bermimpi seolah-olah aku berada disebuah tempat yang sangat panas. Sepertinya ada kobaran api yang sangat dahsyat. Tidak lama setelah itu, aku melihat ada satu kemah yang turun dari langit. Kemah yang sangat indah mempesona, belum pernah aku melihat sebelumnya.

Hingga kemah itupun turun diatasku dan memayungiku. Bersamaan dengan itu, ada hawa dingin yang aku tidak mampu menceritakannya karena benar-benar membawa sebuah kedamaian, hingga aku terbangun karena kedinginan setelah merasa kepanasan yang amat sangat. Aku terbangun dan perasaanku sangat senang dengan mimpi tersebut. Dipagi yang buta aku pergi menemui seorang alim yang dapat menafsiri mimpi.

Maka setelah aku ceritakan apa yang kualami dalam mimpi itu, seorang alim tersebut mengatakan kepadaku, “Hai anakku, engkau sudah menikah, jika tidak, mengapa kamu tidak menikah?” Maka saya katakan, “Tidak, demi Allah saya belum menikah.” Dia bertanya, “Mengapa engkau tidak menikah?” Kukatakan, “Demi Allah Ya Syaikh, seperti yang engku ketahui, aku adalah seorang yang buta lagi miskin, dan buruk rupa.” Dia berkata, “Hai anakku, apakah tadi malam engkau telah mengetuk pintu Tuhan mu?” Kukatakan, “Ya, aku telah mengetuk pintu Tuhan ku.” Syaikh berkata, “Pergilah wahai putraku, perhatikanlah gadis yang paling cantik dalam benakmu dan pinanglah, karena pintu itu telah terbuka untukmu. Ambillah yang terbaik apa yang ada dalam dirimu dan jangan merasa rendah dengan mengatakan,

“Aku adalah seorang yang buta, maka aku akan mencari wanita yang buta pula, jika tidak maka yang begini, dan yang begitu. Tetapi perhatikanlah gadis yang terbaik, karena pintu itu telah dibuka untukmu.”

Setelah aku berfikir dalam diriku, aku memilih gadis yang dikenal sebagai gadis yang paling cantik di daerah itu disamping memiliki nasab dan keluarga yang terhormat. Maka aku mendatangi ayah, kukatakan barangkali ayah mau pergi kepada mereka guna meminang gadis itu untukku. Ayah menolak dengan keras, lebih keras dari penolakannya yang pertama. Dia benar-benar menolak secara mentah-mentah mengingat rupaku yang buruk dan kemelaratanku, apalagi gadis yang kuinginkan adalah gadis yang paling cantik di negeri itu. Maka aku pergi sendiri.

Aku bertamu kepada keluarga itu, mengucapkan salam kepada mereka dan mengatakan kepada orang tuanya, “Saya menginginkan Fulanah (maksudnya putrinya).” Dia menjawab, “Kamu menginginkan putriku?” Saya jawab, “Ya.” Maka dia menjawab, “Demi Allah, ahlan wasahlan, wahai putra Fulan, selamat datang wahai pembawa Al-Qur’an, demi Allah hai putraku, kami tidak mendapatkan laki-laki yang lebih baik darimu, akan tetapi aku berharap agar putriku mau menerimanya.” Kemudian ia pergi menuju putrinya dan mengatakan, “Wahai putriku, ini Fulan datang meminangmu. Memang dia buta akan tetapi dia hafal Al-Qur’an, dia menyimpan Al-Qur’an di dalam dadanya. Apabila engkau dapat merelakannya untukmu, maka tawakkallah kepada Allah.” Sang putripun menjawab, “Sesudahmu, tidak ada hal lain wahai ayah, kami bertawakkal kepada Allah.”

Selang sepekan setelah itu, wanita cantik itupun menjadi istri bagi si buta yang miskin dengan taufik Allah dan kemudahan dariNya karena keutamaan Al-Qur’an.

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

ISTANA PAPAN, .. ISTANA TERAKHIR-MU

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Hiduplah engkau dengan kemewahan .. Habiskan waktumu untuk umbar hawa nafsu ...
Tinggallah engkau di istana emas dan perak ..
Dan banggakan dirimu di hadapan manusia ..
Seolah engkau hidup selamanya ....

Lalu engkau tersentak…
Saat waktunya telah tiba ...
Saat ruhmu dipaksa keluar dari jasad yang hina ..
Lalu engkau terbujur tak berdaya ...

Padahal baru saja kemaren engkau bersenang-senang ..
Tapi sekarang engkau sudah terkapar ..
Ditangisi oleh keluargamu ....

Kemudian engkau dimandikan, di kafankan, dishalatkan dan engkau dikuburkan ..

Terbayang dosa yang telah engkau perbuat ..
Tapi sudah terlambat ...
Kini engkau sudah di alam barzakh ...
Yang ada kini hanya engkau dan amalmu ...

Kemewahan telah meninggalkanmu ...
Keluarga sibuk membagikan hartamu ...
Sekarang istanamu hanyalah papan ...
Dan pakaianmu hanyalah sehelai kain kafan ...

Engkau tangisi diri ..
Berharap bisa kembali ...
Untuk perbaiki amal ibadah ..
Yang kau lalaikan dan kau lupakan ..

Tapi sahabatku…..
Engkau sudah terlambat ..
Sungguh sudah sangat terlambat ....

Yang akan kau temui hanya siksa ..
Sampai hari kebangkitan nanti ....
Saat seluruh manusia diminta pertanggunggjawabannya ...

... Rasa sadar kita untuk kembali kepada Cinta Sejati mungkin akan bertambah besar ketika kita sering mengingat mati, oleh karena itu Rasulullah SAW sering dan menyuruh kita untuk banyak-banyak mengingat mati ..

.. Orang yang pintar adalah orang yang tahu bahwa dia akan mati dan segera menyiapkan dirinya untuk kematian tersebut, dan tidak terleha-leha dengan waktu yang hanya sementara ini ...

.... Segeralah kembali kepada Allah, bertaubatlah dengan sebenar-benar taubat. Bertaubatlah dengan taubatan nashuha .. Agar cinta Allah dan cinta anda menjadi satu dalam kesempurnaan ...

Semoga Bermanfaat dan Penuh Kebarokahan Dari Allah ...

Wallahu a’lam bish Shawwab...

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ...

JANGAN HERAN

JANGAN HERAN'sekali lagi Jangan HERAN ya atau Jangan Melongo sebelum slsai baca..

Jika ada selentingan kabar bahwa si A ditembak si B, lalu resmilah pacar memacar, saya siap menunggu kabar mereka putus.

Pacaran adalah sesuatu yang sangat bisa melatih sesorang
menjadi bermuka dua hingga lima.yang merasa hayuu ngakuu....Tuuul gaaaak ntuuuh..)D

Semakin sering sambung
putus atau berburu-menjaring, semakin terasah kepiawaian
diri untuk menjadi MUNAFIK.

Si pemuda berlagu cool, gentle (halus) dan perhatian demi
ridha kekasih ; sembari menata aib-aib di gudang yang tak diketahui kekasih.
Begitu pula wanita belagu hot, sangat tidak CUTE (cuekan-jutekan) dan pehatian 'sembari
menyembunyikan aib-aib di belakang.''''
Fake, rite?
Adapun suami-istri, segalanya terbuka. Luar dalam terfahami.

Makin banyak MANTAN makin MUNAFIK
Yes or No...??

Yes, dan ketika ditanya: "Udah berapa kali pacaran?"

menjawab: "Udah sekian...3/4/5"bahkan 100 x ( sedari SD mungkin )

Entah apa yang membuat seekor cacing suka bergeliat sendiri
di tanah...mungkin ia terkekeh-kekeh mendengar ada orang
'bangga' akan kuantitas kemunafikannya.

Atau: "Cieeee...pacar BARU ni yee" dibalas dengan senyuman
GR.

Entah apa yang membuat kadang seekor tokek tersedak/
keselek ketika ber'tokeeek...tokeeeek...tok..tok..wok',
mungkin karena takjub ada manusia berakal ge'er dengan
kemunafikannya.

jANGAN HERAN 2 HAL:

Maka, jangan heran ketika seorang suami beristrikan seorang
wanita yang masa gadisnya suka 'berburu' buaya atau talak-rujuk pacar, mendapatkan istrinya pintar berpura-pura atau pintar menyembunyikan perasaan 'lebih' ke pria lain selain suami....

JANGAN HERAN..

Jangan juga heran ketika seorang istri bersuamikan seorang
pria yang masa lajang nya suka 'berburu' angsa di kuali kuliahan atau talak-rujuk pacar, Mendapatkan suaminya
berhape 2-3 dan pintar berpura-pura atau pintar
menyembunyikan perasaan 'lebih' ke wanita lain selain
istri....JANGAN HERAN...

Dan bagi yang sampai sekarang masih 'sayang-sayangan'
dalam hubungan emosional yang sifatnya tak resmi dan
gap-resmi , stop that thing dan berfikirlah lebih jauh....
Berhentilah sebelum segala terlanjur tak mampu dihentikan.

Kebiasaan buruk lebih sulit dihentikan dibanding kebiasaan baik.
Menikahlah...jika belum berkehendak karena beberapa faktor,....
jangan coba-coba 'sayang-sayangan'...banyak orang
tersesat karena 'COBA COBA...

STOPPP...'Akhirnya kereta ku pun sampai tujuan' & selesai juga coretan ini....Senyum.

Saat Mata Rasulullah SAW Tembus Pandang

Bisimillahi Minal Awwali wal Akhiri ... 
Setelah pulang dari perjalanan Isr’ Mi’raj, banyak hal yang serba tidak masuk akal ditanyakan oleh orang kafir.
Sampai bentuk bangunan Masijidil al Aqsha, keadaan sekitarnya, jumlah pintu pun mereka tanyakan.
Maka turunlah mu’jizat, sehingga jarak pandang Beliau tembus sampai ke Masjid Al Aqsha.
Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Abbas dan Aisyah ra ( istri Rasulullah SAW) bahwa suatu pagi yang cerah tanggal 27 Rajab tahun ke 11 kerasulan Muhammad SAW, Rasulullah duduk merenung sedih seraya bersabda,
“Perjalanan Isra’ Mi’rajku semalam dan waktu subuh aku telah tiba di Makkah, kurasakan benar akan menimbulkan banyak orang yang tidak mempercayaiku.”

Secara kebetulan, Abu Jahal lewat di depan Rasulullah SAW.
Melihat kemenakannya yang tampak sedang sedih, ia kemudian menghampirinya.
“Hai Muhammad, sepertinya ada hal penting yang Engkau pikirkan,” katanya.
“Benar paman, semalam aku baru menempuh perjalanan jauh,” jawab Rasulullah.
“Perjalanan jauh kemanakah sehingga membuat Engkau meratapinya,” ujar ABu Jahal lagi.

Isra’ Mi’raj

Rasulullah pun lantas menjelaskan tentang peristiwa yang luar biasa yang baru saja Beliau alami tersebut kepada pamannya, bahwa semalam Beliau telah melakukan sebuah perjalanan jauh yakni ke Sidratul Muntaha melalui Baitul Maqdis.

Setelah menyimak cerita Rasulullah, ABu Jahal pun lantas bertanya kepada kemenakannya tersebut seraya mengekspesikan ketidakpercayaa nnya akan semua apa yang baru saja dialami oleh Rasulullah.

“Kalau pun memang engkau semalam telah melakukan perjalanan ke Sidratul Muntaha, apakah mungkin sekarang engkau sudah berada di sini dan apakah engkau berani mengabarkan peristiwa gila ini kepada kaummu?” ucap Abu Jahal.

Melihat Abu Jahal yang
sepertinya sangat tidak percaya akan semua yang Beliau alami, maka ketika ABu Jahal menantang Beliau untuk mengabarkan peristiwa luar biasa kepada penduduk Makkah.

Setelah banyak orang yang berkumpul, Rasulullah SAW pun menyampaikan kepada kaumnya seraya bersabda,
“Wahai kaumku, ketahuilah bahwa semalam aku baru menempuh perjalanan jauh.”
Salah seorang dari kaum itu bertanya.
“Kemana?”

Rasulullah SAW pun menjawab dengan tegas,
“Ke Sidratul Muntaha melalui Baitul Maqdis,” sabda Rasulullah.
“Dan pagi ini kamu sudah berada di sini, hai Muhammad?” tanya seorang kaum itu yang keheranan.
“Benar, dan inilah kekuasaan Allah SWT, wahai kaumku!” sabda Rasulullah SAW menjelaskan.

Mata Rasulullah SAW Tembus Pandang

Tiba-tiba seorang dari Bani ‘Adi bernama Muth’im bin ‘Adi menerobos kerumunan orang dan maju ke depan dan berkata lantang,
“Hai Muhammad, sebelum hari ini, aku membenarkan ucapanmu.
Tetapi sejak detik ini aku mendustakanmu, sebab aku biasa ke Baitul Maqdis dengan berkendara unta membutuhkan waktu sebulan penuh untuk sampai kesana.
Demikian juga pulangnya ke Makkah.
Kalau engkau memang benar semalam telah ke Baitul Maqdis aku mempunyai pertanyaan untukmu, Berapakah jumlah pintu Masjid al-Aqsha/ Baitul Maqdis?”

Mendengar pertanyaan dari Muth’in bin ‘Adi tersebut Beliau tampak sangat bersedih.
Sebab waktu disana, Beliau memang tidak memperhatikan masalah pintu, apalagi menghitungnya.

Dalam kesedihan yang amat sangat itu, tiba-tiba turunlah Mukjizat.
Rasulullah SAW dapat melihat dengan jelas seluruh ruangan Masjid al-Aqsha yang berada nun jauh di Palestina.
Sehingga Beliau langsung dapat menghitung jumlah pintunya dan memberikan jawaban yang tepat kepada penduduk Makkah.

Wallahua’lam bish Shawwab...

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

NA'UDZUBILLAH ..! JANGAN SAMPAI KITA SEPERTI INI

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Inilah sosok seaorang lelaki yang tidak punya pendirian, sehingga dapat diombang ambingkan sikap istrinya. Permasalahannya sepele ,gara - gara sampah sehingga ia dan istrinya bertengkar dengan ibunya. Akhirnya ia menjadi anak durhaka.

sebelum menikah ,ia - lelaki ini- bekerja berwira swasta. ia tergolong pemuda yang sukses dibandingkan teman -temannya.sebenarnya ia tidak begitu kikir terhadap keluarganya.Namun setelah menikah perubahannya begitu drastis.

Ia jarang menjenguk orang tuanya meskipun jarak antara rumah orang tua -dengan rumah kontrakannya tidak terlalu jauh . sang ibu merasa kangen dan sering kali menangis karena merasa kehilangan anaknya.

Setelah setahun menjalani rumah tangga,ia menyatakan keinginannya untuk membuat rumah di desa dekat orang tuanya sendiri.kebetulan ada sepetak tanah kosong di sampinng rumah orang tuanya. Dengan senang hati ibunya mempersilahkan itu ditempati bangunan rumah sang anak.

Mulanya sang ibu merasa senang karena bisa berdekatan dengan anaknya.Namun semakin lama semakin makan hati . seringkali timbul permasalahan kecil yang akhirnya menjadi besar . Permaslahan itu dipicu oleh sang menantu . Ternyata wnita yang dinikahi lelaki tersebut tidk seperti yang dibayangkan keluarganya.Tampaklah sikapnya yang kikir dan jahat.

Suatu ketika,terjadilah perang mulut antara menantu dan ibu mertua.Anehnya sang anak lelakinya tidak mendamaikan namun justru membela istrinya.sang ibu menangis sambil mengelus dada.

Anak lelakinya bersama istri mendamprat sang ibu dengan sangat keterlaluan.sampai pada puncaknya . sang Ibu tidak bisa menahan kemarahannya.Ia terlanjur mengutuk,'' jadi hanya itu balasanmu ? Kau kubesarkan dengan jerih payah.Hingga akhirnya kau menikah .Tetapi ternyata kau dan istrimu bersikap kurang ajar ,menyakiti Ibu.Itukah balasanmu?!

Apakah Ibu minta balas budi ? Aku lahir bukan kehendakku sendiri.Ibu membesarkan aku juga bukan karena permintaanku,melainkan kewajibanmu.Tak pantaslah engkau Ibu mengungkit - ungkit sepeti itu ! bantah sang anak.

Ibunya semakin tersinggung ,''Jadi hanya itu balasanmu kepada Ibu. Mentang - mentang sekarang engkau hidup berkecukupan. tetapi ingatlah,Nak ! ALLAH tidak meridhai hidupmu .jika kalian bersikap begitu kepada ibu.semoga ALLAH mencabut rejekimu.....! kata sang ibu. kata - kata itu sebenarnya merupakan sebuah Doa yang dibalut oleh Air mata .. Kata - kata ibu mengandung Kekeramatan yang luar biasa .. Apalagi, Doa seorang yang di dzalimi itu didengar oleh ALLAH TA'ALA.

....NAUDZUBILLAH...

Semenjak saat itu sang Anak - termasuk istri dan anak anaknya - memutus hubungan dengan sang Ibu.meskipun Hidup ditempat yang berdampingan,namun mereka tak mau bertegur sapa.

Perlahan - lahan hidupnya mulai susah .Hingga akhirnya sang anak menjadi tukang mencari katak.hasilnya tidak bisa dibuat menutupi kebutuhan sehari - hari.

Sampai akhirnya sang ibu meninggal Dunia . Ketika IA pun sang anak tidak mau menjenguknya padahal paman dan bibinya menyarankan agar dirinya memohon maaf kepada Ibu Namun mereka menolak.

Setelah ibu meninggal Dunia ,keadaannya semakin sulit. Makan saja diberi tetangga.Penderitaan bertubi - tubi silih berganti..~..~..

SUBHANALLAH - ASTAGHFIRULLAH ..

... Semoga tulisan ini bisa dibuat bahan pelajaran bagi para pembacanya ...

Wallahu a'lam bishshawab, ..

SEBUAH KISAH POTONGAN SISA SINGKONG

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Di Cipete Jakarta Selatan. Di sebuah sekolah dasar di sana, seorang pria penjual gorengan bernama Udin (bukan nama asli) berjualan.

Lonceng turun main, kira-kira akan berbunyi sepuluh menit lagi. Ia tengah memotong beberapa singkong untuk digoreng. Singkong seperti kita tahu, berbentuk tabung dan berkerucut pada ujungnya.

Biasanya sebuah singkong akan dipotong lima bagian. 4 bagian digoreng untuk dijual, sementara bagian ujung atau pentilnya disisihkan untuk dibuang.

Hari itu, Udin menggoreng kira-kira 5 buah singkong, dan pentil singkong yang tersisa pun berjumlah 5 karenanya.

Lonceng istirahat berbunyi, para siswa pun berhamburan ke luar kelas untuk jajan dan istirahat. Seorang anak kurus sambil menggigit jari berdiri di ujung gerobak Udin. Anak ini tidak membeli gorengan seperti siswa lainnya, juga tidak berbicara sepatah katapun.

Naluri Udin berkata bahwa anak ini tidak punya uang untuk jajan. Hati kecil menyuruhnya agar 5 pentil singkong yang ada diberikan saja kepada anak itu. Maka diambillah beberapa pentil itu. Ia masukkan ke dalam adonan tepung, kemudian digorenglah. Setelah matang, Udin menaruhnya di atas kertas lalu disodorkannya kepada anak itu.

Si anak senang bukan main. Senyumnya mengembang. Udin turut bahagia melihatnya. Belakangan, Udin tahu bahwa anak tersebut adalah seorang yatim yang baru saja kehilangan bapak.

Kejadian pagi itu terus berulang. Udin memberikan beberapa pentil singkongnya kepada anak yatim itu.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun hingga anak itu lulus dari Sekolah Dasar. Udin tidak merasa berat, sebab apa yang ia berikan kepada anak yatim itu, tiada lain adalah barang yang tiada berharga bagi siapapun. Dalam pengalamannya berjualan, tidak ada seorang pun yang mencari pentil singkong untuk dibeli. Bahkan bila dijual sekalipun dalam jumlah banyak, pastilah tidak akan laku.

Udin tak berkeberatan memberikan pentil singkongnya kepada anak itu. Bahkan untuk setiap hari!

Allah Swt akan membalas kebaikan seorang hamba bila ia membantu saudaranya bahkan hingga 700 kali lipat!

Lebih dari 30 tahun berselang setelah anak yatim itu lulus. Saat itu, Udin masih mengerjakan rutinitasnya setiap hari; yaitu berjualan gorengan di sekolah dasar yang sama. Maka berhentilah sebuah mobil mewah nan mengkilap tepat di depan gerobak Udin.

Seorang pemuda tampan turun dari mobil. Ia mengenakan setelan dan dasi yang bermerk. Rambutnya di sisir rapi dan mengkilat ditimpa sinar matahari.

Melihat calon pembeli dengan mobil bagus, Udin sigap membuka pembicaraan, “Mau beli gorengan, Den…?!” Pemuda itu tersenyum dan berkata, “Masa akang lupa sama saya?” Pertanyaan itu membuat Udin berpikir singkat, namun ia tidak menemukan jawaban.

Udin lalu bertanya polos, “Memangnya …, Aden ini siapa ya?” Masih tersenyum, pemuda itu mengatakan, “Saya ini adalah anak pentil singkong, Kang!” Mendengar itu, Udin berucap tasbih. Rasa gembira terbit di hatinya melihat kesuksesan anak ini. Anak pentil singkong yang dulu kerap berdiri di pinggir gerobaknya.

“Masya Allah …. sudah sukses sekarang ya, Den?!” Udin bertanya sekali lagi. “Alhamdulillah, Kang!” jawab si Aden.

Udin lalu menggamit lengan si Aden, diajaknya masuk ke balik
gerobak. Udin menyorongkan sebuah kursi kecil untuk duduk. Maka duduklah pemuda itu, sementara Udin meneruskan pekerjaannya…. menggoreng singkong, tempe dan lain-lain.

Sambil Udin bekerja, pembicaraan mengenai kenangan lama terulang kembali. Keduanya merajut rasa syukur kepada Allah Swt Yang telah melimpahkan anugerah tiada terkira. Pembicaraan tersebut terus berlanjut hingga berujung pada sebuah kalimat yang diucapkan sang pemuda.

“Akang… saya ke sini mau berterima kasih!” kata si pemuda. “Atas apa, Den?!” jawab Udin. “Berterima kasih atas kebaikan kang Udin kepada saya. Dulu kalau gak dikasih pentil singkong sama Akang, saya gak bakal bisa belajar dengan tenang. Kalau belajar gak tenang, saya gak bakal pintar. Kalau gak pintar, saya gak bakal bisa lulus sekolah dan sukses seperti sekarang…. saya ke sini mau berterima kasih ke kang Udin!”.

Kalimat yang baru diucapkan oleh pemuda begitu tersusun dan membanggakan hati Udin. Namun Udin masih berkelit sambil berujar, “Den… sudah gak usah dipikirkan. Apa yang saya kasih ke Aden berupa pentil singkong itu kan gak berharga! Ngapain pake terima kasih segala. Lagian, kalo saya jual gak bakal ada yang mau …!” Udin mencoba merendah dan menolak pamrih.

Pemuda masih mengejar dengan satu pertanyaan lagi, dan ini membuat Udin menjadi bergidik. “Akang …, saya dan istri berniat haji tahun ini. Saya ingin Kang Udin dan istri mau menemani kami. Mau kan, Kang?”

Gemuruh rasa terjadi di dada Udin. Tidak pernah terbayang baginya akan ada seorang hamba Allah yang mengajaknya untuk menunaikan rukun Islam kelima. Udin pun mengiyakan, dan pemuda itu pun pergi meninggalkan Udin.

Udin dan istrinya berangkat haji. Seluruh biaya dan uang jajan keduanya ditanggung oleh si pemuda. Barangkali lebih dari Rp 60 juta yang dibayarkan olehnya. Udin dan istri lalu berangkat ke Baitullah, menunaikan semua ritual dan kewajiban dalam ibadah haji. Hingga ia dan istri kembali ke tanah air lagi dengan selamat.

Sesampainya di tanah air, banyak kerabat, saudara dan tetangga datang bersilaturahmi. Udin membagikan oleh-oleh berupa air zamzam, kurma dan banyak lagi.

Banyak orang senang menerima hadiah tersebut. Mereka pun banyak menanyakan pengalaman Udin dan istri selama berhaji.

Udin menjawab semua pertanyaan orang yang datang sebisanya. Hingga saat ada seseorang yang bertanya tentang bagaimana caranya kang Udin dapat berhaji bersama istri padahal usahanya hanya sekedar menjual gorengan.

Rupanya… banyak yang belum tahu dengan cara apa Udin berangkat haji. Dan memang, ia merahasiakan hal itu selama ini. Udin pun menjawab seadanya, “Dulu …, saya sedekah pentil singkong kepada seorang anak yatim, eh gak taunya dengan sedekah itu saya dan istri berangkat haji. Kalo tahu begini, coba dulu saya sedekah singkong beneran sama tuh anak…!”

Udin mencoba berkelakar dengan jawabannya, dan hal itu membuat hadirin tertawa terbahak mendengarnya. Dalam hati, Udin bersyukur kepada Allah Swt Yang Sungguh menepati janji kepada dirinya.

Sungguh Allah Swt Maha Kuasa untuk membalas amal seorang hamba, bahkan hingga 700 kali lipat atau lebih dari itu.

KISAH SEBUAH RAKET YANG RUSAK

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Seorang anak laki-laki kecil tanpa sengaja merusakkan raket milik ayahnya. Karena takut, ia menyembunyikan raket itu di bawah tempat tidur dalam kamarnya.

Setiap kali ayahnya memasuki kamar, hatinya ketakutan. Ia sengaja duduk di atas tempat tidur, khawatir sang ayah mengangkat tempat tidur kemudian menemukan raket yang ia rusakkan.

Karena itulah ia selalu berusaha memindahkan raket yang ia rusakkan ke tempat lain sesering mungkin, dengan harapan sang ayah tidak akan dapat menemukannya.

Sejauh ini semuanya selalu bisa diatasi dengan baik. Kesalahannya tetap tertutup rapat-rapat di depan ayahnya. Namun, selama itu pula hatinya tidak tenang. Setiap saat rasa bersalah muncul dan menghakiminya. Kemana pun ia pergi, hatinya selalu tertuju kepada raket sang ayah yang pernah ia rusakkan.

Semakin sering ia memindahkan raket yang ia rusakkan, ia
semakin gelisah, karena itu berarti semakin sedikit tempat yang memungkinkan ia menyembunyikan raket rusak itu.

Dalam ketertekanannya, akhirnya ia mengambil raket rusak itu, membawanya di tangan kanannya, kemudian mendatangi ayahnya dengan takut.

Setelah berada di depan ayahnya, ia pun berkata sambil menunjukkan raket rusaknya, "ayah, maafkan aku karena telah merusakkan raket ayah, aku siap untuk dihukum."

Mendengar pengakuan anaknya, sang ayah membungkuk dan berkata, "nak, ayah sudah tahu semua itu dari minggu lalu, ayah hanya menunggu kamu mempunyai keberanian untuk mengakuinya. Sekarang ayah hendak berkata kepadamu bahwa ayah memaafkanmu."

Kalimat terakhir dari sang ayah benar-benar membuat sang anak lega dan merasa bebas.

... Mengakui kesalahan adalah awal dari sebuah perbuatan besar, dan mempertanggungjawabkan kesalahan adalah langkah menuju kebahagiaan ...

Wallahu a'lam bishshawab, ..
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

12 Barisan di Padang Mahsyar

Bismillah ... 
Pengelompokkan manusia umat manusia, Pada hari kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:

Kelompok yang berkendaraan,
Kelompok yang berjalan kaki,
Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.

Ada salah seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan dengan wajahnya, kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menjawab "Allah yg menjadikan mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah."

12 kelompok umat Islam

Suatu ketika, Muadz bin Jabal menghadap Rasulullah dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba':18)"

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris."

Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....

:::::... Barisan Pertama

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Kedua

Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Ketiga

Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Keempat

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Kelima

Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Keenam

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Ketujuh

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Kedelapan

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Kesembilan

Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Kesepuluh

Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Kesebelas

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

:::::... Barisan Kedua Belas

Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Waallahua'lam,
Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah subhanahu wata'ala. Aamiin...

10 LANGKAH BIJAK MENUJU BAHAGIA

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
1. Nikmatilah Hidup Anda ...

Orang-orang bijak mengatakan bahwa hidup ini adalah suatu perjalanan yang harus dinikmati. Dan saat untuk menikmatinya adalah saat ini, bukan kemarin atau esok. Masa lalu telah menjadi sejarah, dan masa depan masih suatu misteri, namun saat ini adalah suatu karunia.

Saat inilah yang betul-betul Anda miliki dan sedang Anda jalani. Hanya apabila Anda bisa menghargai dan menikmatinya, maka hidup Anda akan menjadi saat-saat yang membahagiakan.

2. Buatlah Hidup Anda Ringan ...

Setiap pagi, bangunlah dengan ucapan syukur untuk hari yang baru. Janganlah memulai hari Anda dengan keluhan agar sisa hari yang Anda jalani tidak kelabu.

Hadapilah setiap tugas rutin dengan hati yang senang. Selesaikanlah setiap masalah dengan hati yang lapang. Usahakanlah untuk melakukan kegiatan yang dapat menyenangkan hati.

Menjelang tidur, tinggalkanlah semua beban pikiran dan nikmatilah waktu istirahat agar esok Anda bangun dengan tubuh dan pikiran yang segar. Hidup ini ringan jika Anda membuatnya ringan, tapi hidup in berat jika Anda membuatnya berat.

3. Peliharalah Kesehatan Anda ....

Kesehatan adalah asset yang sangat berharga untuk meraih kebahagiaan. Bayangkan, betapa sulitnya Anda merasa bahagia ketika gigi Anda sakit atau ketika reumatik Anda kambuh.

Rawatlah tubuh Anda, makanlah makanan bergizi, beristirahatlah yang secukupnya dan berolahragalah secara teratur.

4. Belajar Mensyukuri Apa Yang Anda Miliki ...

Kalau mau jujur, banyak sekali yang bisa Anda syukuri dalam hidup. Dan semakin mudah Anda mensyukurinya semakin dekat Anda dengan kebahagiaan. Ingatlah bahwa ketidakpuasan terhadap apa yang tidak Anda miliki adalah sumber ketidakbahagiaan.

5. Sayangi Diri Sendiri ...

Terimalah segala ketidaksempurnaan Anda tanpa kemarahan dan kebencian. Maafkanlah diri Anda setiap kali Anda sadar telah melakukan kesalahan.

Berilah hadiah atau imbalan setiap kali Anda meraih keberhasilan sekecil apapun. Berusahalah untuk selalu memberikan yang terbaik kepada diri sendiri.

6. Berjiwa Besar ...

Tidak ada gunanya memendam kemarahan, kebencian dan iri hati. Semua itu hanya membebani Anda dengan perasaan negative yang tidak menyenangkan.

Belajarlah untuk memaafkan kesalahan orang lain, mengerti perasaan orang lain, mentolerir kelemahan orang lain dan menghargai prinsip orang lain yang berbeda dengan Anda.

7. Bersahabatlah ...

Meskipun tidak semua orang menjadi sahabat, namun Anda perlu memiliki beberapa orang sahabat dekat. Sahabat dapat membantu pertumbuhan kepribadian, sahabat bisa menjadi tempat untuk berbagi, bercermin dan belajar. Persahabatan yang sejati akan menciptakan nuansa-nuansa kebahagiaan dalam hidup Anda.

8. Buatlah Orang Lain Merasa Bahagia ...

Ulurkan tangan kepada orang yang memerlukan bantuan Anda, jadilah pendengar yang baik ketika orang lain mencurahkan isi hatinya, hiburlah orang yang sedang dilanda kesusahan, dsb.

Semua kebaikan yang Anda perbuat akan memperkaya hidup Anda dengan pengalaman-pengalaman yang membahagiakan. Kebahagiaan datang pada saat Anda tidak mengejarnya untuk diri sendiri, melainkan pada saat Anda membagi-bagikannya.

9. Bersikap Optimis ...

Ketika Anda menghadapi masalah besar atau krisis, Anda dapat memilih untuk tetap bersikap optimis. Milikilah keyakinan bahwa badai pasti berlalu, keadaan akan menjadi lebih baik, persoalan akan terselesaikan.

Anda bisa melihat kesukaran bukan sebagai batu sandungan yang menjatuhkan, tapi sebagai batu loncatan yang bisa membuat Anda naik atau sebagai ujian yang bisa membuat Anda lebih bijak. Optimisme bagaikan nyala api yang menemani Anda berjalan di kegelapan malam.

10. Percayalah & Serahkanlah Hidup Anda Pada Tuhan ...

Anda mempercayai Tuhan sebagai sumber kebahagiaan, serahkanlah hidup dan seluruh beban Anda kepada-Nya. Buatlah Dia tersenyum dengan berusaha mentaati-Nya.

Semakin harmonis hubungan Anda dengan Tuhan, semakin harmonis hubungan dengan diri sendiri, maka semakin mudah Anda meraih kebahagiaan ...

Wallahu a'lam bishshawab, ..

4 AYAT ANTI GALAU

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Zaman sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.

“Galau!!” merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.

Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.

Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya.

Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.

Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah.

Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.

Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!

Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)

Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.

Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa ...

Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.

Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa.

Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.

Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau; ..

1. Sabar ..

Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang
mendatanginya.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

2. Adukanlah semua itu kepada Allah ..

Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).

Ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita ...

Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.

Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.

3. Positive thinking ..

Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya.

Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).

4. Dzikrullah (Mengingat Allah) ..

Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya.

Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan.

Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan ...

Sebagaimana firman-Nya: ..

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.

Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala.

Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.

- Oleh: Zakariya Hidayatullah -

Wallahu a'lam bishshawab

KISAH UST. YUSUF MANSYUR DAN TUKANG TAMBAL BAN

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
 Ust. Yusuf Mansyur cukup terkenal di kalangan kita sbg Ust yg konsisten mengusung materi “Sedekah” sbg Solusi dari berbagai permasalahan dan problematika Hidup.

Mendengar dan menyimak ceramah Beliau yg begitu luar biasa rasanya hidup ini jadi tetap semangat dan optimis menghadapi masa depan yg bagimanapun suramnya menurut perspektif kita sbg manusia biasa.

Pagi itu Beliau bercerita tentang seorang penambal Ban.

Suatu ketika di tahun 2008, Beliau lagi pengen menambal ban yg bocor dan akhirnya Beliau ketemu seorang Pemuda tukang tambal ban yg ternyata membawa kenangan yg cukup mendalam di hati Beliau.

Ceritanya Ust. Yusuf Mansyur sangat tertarik ketika melihat wajah Pemuda tsb yg terlihat cukup rapi utk ukuran seorang Tukang tambal ban. Akhirnya Beliau bertanya tentang latar belakang Pemuda tsb dan ternyata Pemuda tsb memang berlatar pendidikan yg cukup tinggi yaitu Sarjana Akuntansi …

Wah …. luar biasa pikir Beliau seorang sarjana mau menjadi tukang tambal ban ……

“Nggak pp Pak Ustadz yg penting pekerjaan saya halal” demikian jawab Pemuda tsb.

Ketika ditanya Beliau, sdh berapa lama jadi Penambal ban ? … Nah disinilah menurut Ustadz Mansyur permasalahan yg cukup serius …. ternyata Pemuda tsb lulus S1 tahun 2000 nganggur 6 tahun s/d 2006, dan sejak 2 tahun yg lau kerja sbg Tukang tambal sampai Thn 2008 ketika ketemu Ust. Yusuf Mansyur tsb.

Karena perihatin Beliau tanya berapa penghasilan per hari nya ? Ternyata di jawab Pemuda tsb rata2 Rp. 15 ribu per hari.

Akhirnya setelah selesai menambal ban, Pak Ustadz berpesan ” Anak muda, coba lakukan ini, baca Surah Alwaqiah tiap Pagi dan Sore dan sedekahkan pendapatan mu, Moga Insya Allah penghidupan mu akan berubah”….

Singkat cerita karena kepadatan jadwal beliau dalam berdakwah, Pak Ustadz sdh tdk ingat lagi peristiwa tsb, tiba2 di bulan Juni 2009, +/- 1,5 tahun kemudian, ada undangan pembukaan sebuah Franchise dengan total Investasi +/- Rp. 5 Milyar.

Pada awalnya Pak Ustadz sempat bingung siapa yg mengundang ?, setelah di teliti dan dicari informasi ……. ternyata Pemuda Sang Penambal Ban itulah yg mengundang Beliau …….. Subhanallah.

Ketika Beliau ketemu langsung dgn si Pemuda dan ditanya gimana ceritanya bisa berubah demikian dahsyatnya …..

Dengan jawaban yg ringkas dan sederhana Pemuda tsb menjawab :

” Tidak ada strategi yg khusus Pak Ustadz, saya hanya menerapkan pesan Bpk 1,5 tahun yg lalu, yaitu rutin dan istiqomah baca Surah Alwaqiah setiap pagi dan sore/malam, serta rajin bersedekah, itu saja, tapi dampaknya usaha dan ikhtiar saya selalu dimudahkan hingga bisa seperti sekarang ini ….”.

Subhanallah ….. ternyata utk merubah nasib tdk susah, cukup yakini ayat-ayatNYA dan rajin2 lah bersedekah ….

Yang lebih dahsyat adalah ketika Pak Ustadz nanya : ” Kamu tahu tidak maksud dan arti ayat2 yg ada dalam surah Alwaqiah tsb ?”

“Tidak Pak Ustadz, saya hanya tahu membacanya aja” Jawab Pemuda tsb.

“Oke, kalau arti Surah Alwaqiah aja, tahu nggak ? ” kejar Pak Ustadz.

Dengan polosnya Pemuda tsb menjawab ” Nggak tahu juga Pak Ustadz”

Subhanallah, Allahuakbar …….. inilah luar biasanya Alquran, orang yang membaca dan meyakininya saja meskipun tdk tahu artinya sama sekali bisa merasakan dampak dan berkah yang luar biasa…….. apalagi kalau kita juga membaca, dan mau mempelajari sehingga mengerti arti dan maksud yg kita baca … tentunya dampaknya akan sangat2 luar biasa ….

So … mari saat ini juga kita budayakan baca Alquran setiap hari…. Tiada hari tanpa Alquran …. dan kita pupuk kebiasaan gemar bersedekah … Moga kita diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat, Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin ...

Wallahu a'lam bishshawab, ..

KISAH SEDEKAH YANG SUNGGUH LUAR BIASA

 Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Kisah sedekah yang satu ini sungguh luar biasa menakjubkan. Di suatu daerah terpencil di kota Malang, ada seorang perempuan tua yang masih tampak segar bugar.

Kulitnya mulus, meskipun sudah terlihat beberapa keriput di susut wajahnya tapi tingkahnya tetap lincah dan jalannya masih seperti ABG.

Ia masih suka berlari-lari kecil, jalan-jalan sore dan menyapa tetangga kanan kirinya. Raut wajahnya menunjukan bahwa ketika masih muda, perempuan tua itu pasti sangatlah cantik.

Tiap hari ia tidak pernah absen pergi ke tetanganya. Bahkan hanya untuk urusan sepele seperti menanyakan kabar hari ini. Perempuan tua itu selalu menyempatkan diri untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.

Membantu tetangga membuat kue, memberi uang seadanya kepada anak-anak kecil di sekitar rumahnya. Ia ramah kepada pengemis ataupun pengamen yang berkunjung ke rumahnya. Sampai-sampai para peminta-minta itu hafal dengan kebaikan hati si nenek.

Begitu juga jika ada orang yang berkunjung ke rumahnya, baik itu orang asing seperti sales yang menawarkan barang ataupun seseorang yang meminta sumbangan, selalu disambutnya dengan hangat oleh si nenek tanpa pernah mengusir ataupun berkata kasar kepeda mereka.

Semua tetangga mengenal si nenek sebagai tetangga yang baik dan suka menolong banyak orang. Sehingga banyak yang suka kepadanya. Tiap hari rumahnya selalu ramai dikunjungi tetangga dekat maupun tetangga jauh.

Pernah suatu hari, salah satu cucunya datang dengan membawa calon istrinya. Calon istrinya heran melihat nenek dari salon suaminya itu sangat lincah dan berbicara lancar layaknya anak muda. Benar-benar tidak terlihat loyo dan kelihatan punya semangat hidup yang tinggi.

Waktu itu calon istri dari cucunya bertanya usia kepada si nenek," Kalau umur nenek sih sudah mencapai 110 tahun bulan Juli kemarin.". Begitu jawab nenek dengan enteng. "110 tahun'? betapa kagetnya calon istri dari cucunya ini.

Apa rahasia dari umur awet muda nek? dengan santai si nenek mengatakan "Kalau rahasia panjang usia itu tidak sekedar panjang usia saja, melainkan juga bagaimana usianya nenek juga bermanfaat bagi orang lain."

Bermanfaat bagi orang lain? sebuah kata-kata yang sangat masuk akal, karena kebanyakan manusia walaupun usianya bisa panjang akan tetapi justru malahan merepotkan orang lain.

Kemudian si nenek melanjutkan "Berbagi disini bukan hanya sekedar memberi uang kepada anak yatim, orang miskin atau hal-hal lain yang dilihat banyak orang melainkan juga berbagi hati, mata, telinga, tangan, kaki dan semua anggota tubuhnya kita yang kita punya."

Sebuah jawaban yang dapat diambil sebagai pelajaran bagi semua orang. Bahwa dengan memberi apapun yang kita punya walaupun tidak harus berupa harta akan tetapi hati, mata telinga kaki dan semua anggota tubuh kita rupanya dapat membuat hidup seorang nenek menjadi berkah, silaturahimi yang terus disambung tanpa mengenal lelah.

Hidup yang juga didoakan banyak orang lain. Kehadirannya sangat dinantikan dan dirindukan orang lain. Subhanallah .....

Wallahu a'lam bishshawab, ..

SETITIK AIR MATA IBU PUN TERJATUH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Ketika kita lapar … tangan ibu yang menyuap. Ketika kita haus … tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita menangis … tangan ibu yang mengusap air mata kita.

Ketika kita gembira … tangan ibu yang menengadah syukur, memeluk erat dengan deraian air mata bahagia. Ketika kita mengantuk … tangan ibu yang menidurkan dengan penuh kasih sayang.

Ketika kita mandi … tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan membersihkan segala kotoran. Ketika kita dilanda masalah …. Tangan ibu yang membelai duka sambil berkata.: sabar nak, sabar ya sayang ...

Namun, ketika ibu sudah tua dan kelaparan .. tiada tangan dari anak yang menyuap ... Dengan tangan yang bergetar, ibu suap sendiri makanan ke mulut dengan linangan air mata.

Ketika ibu sakit … dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat sakitnya seorang ibu? Ketika nyawa ibu berpisah dari jasad … ketika jenazah ibu hendak dimandikan … dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu buat yang terakhir kali ...

Tangan ibu, tangan ajaib … sentuhan ibu, sentuhan kasih … bisa membawa ke syurga firdaus … ciumlah tangan ibu, sebelum ibu pergi bertemu Illahi dan takkan pernah kembali lagi ….

Wallahu a'lam bishshawab, ..

KISAH NYATA PENGORBANAN ORANG TUA

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Kisah ini benar-benar kisah nyata dari salah satu orang tua mahasiswa dari kampus saya, semoga dapat menjadi peringatan dan pembelajaran bagi kita semua, mahasiswa.

Kemarin ada Ayah mahasiswa yang datang dari daerah ke CDC .. Ayah mahasiswa tersebut datang karena kuliah anaknya berantakan, nyaris semua nilainya E karena anak tersebut tidak pernah datang kuliah.

Kedatangan Ayah mahasiswa itu benar2 membuat saya sedih .. Beliau bercerita bahwa agar anaknya dapat kuliah, beliau harus menjual truknya, hartanya yang paling berharga karena dipakai untuk mencari nafkah.

Beliau tidak ingin anaknya bernasib sama seperti dirinya, yang tidak mengenyam bangku perkuliahan hingga akhirnya pilihan hidupnya menjadi terbatas. Beliau ingin anaknya kuliah agar memiliki kebanggaan dan hidup lebih baik darinya ...

Beliau bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan anaknya. Laptop, tempat kost, dll … semua dipilihkan yang terbaik karena baginya kebahagiaan anak adalah yang utama walaupun terkadang di daerah beliau terpaksa harus menghemat bahkan untuk makan, akan tetapi selama ini hal tersebut tidak pernah diutarakan kepada sang anak.

Anaknya hanya tahu beres, saat ingin laptop, maka laptop tersedia. Saat ingin ipad, ipad tersedia. Baginya yang penting anaknya bahagia.

Beliau berkata “apapun akan saya berikan kepada anak saya, darah dan nyawa sayapun kalau dia minta akan saya berikan, saya tidak ingin uang, harta, apapun .. biarlah apabila anak saya nantinya sukses itu untuk dia saja.

Saat ini, saya hanya ingin melihatnya berhasil karena saya ingin dia lebih baik daripada saya” .. Aduh jujur saat itu terharu sekali sekaligus sedih saat mendengarnya, sampai susah sekali menahan emosi saat itu. Sedemikian besarnya pengorbanan orang tua demi anaknya.

Hmm .. bagi teman-teman yang sedang kuliah saat ini, kuliah dengan benar adalah salah satu hal yang dapat membuat orang tua kalian bahagia. Selagi masih bisa, selagi mereka masih ada mendampingi kalian, bahagiakanlah mereka ..

Bagi teman-teman yang saat ini merasa kuliah masih belum serius, tolong coba hargai pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang tua kalian. Bertanyalah kepada diri kalian … Sudahkah kalian membahagiakan orang tua kalian?

Wallahu a'lam bishshawab, ..

TAUBAT SETELAH MENYAKSIKAN SAKARATUL MAUT YANG MENAKUTKAN

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Malam telah memeluk hari. Tapi aku tak jua beranjak dari tempat nongkrongku bersama teman-teman di trotoar jalan kota. Menenteng gitar, bernyanyi meski suara fals, menghibur sesama teman nongkrong.

Tak peduli tatapan lalu lalang orang yang merasa terganggu atau tak nyaman dengan tingkah kami. Meski tak jarang pula, or ang tersenyum dengan ulah kami.

Adzan yang terdengar dari atap-atap masjid seperti angina lalu bagiku dan teman-teman. Terkadang rasa takut mati dan bayang-bayang neraka melintas di benakku. Tapi ketakutan itu hanya sesaat, berlalu bersama kesenangan dan tawa bersama teman-teman. Bersama mereka, aku tak pernah takut atau berpikir tentang mati.

Bukannya aku tak pernah shalat. Aku selalu rajin melakukannya di depan orang tuaku. Di rumah, kedua orang tuaku sangat keras menerapkan agama. Mereka sangat ‘rewel’ bila anak-anak malas untuk segera berwudlu bila adzan tiba. Tiba saat kost begini, mana ada yang memarahiku. Awalnya memang berat dan sayang meninggalkan sholat.

Tapi begitulah, teman gaulku di kampus bukan orang yang peduli pada agama. Hingga jadilah aku kian jauh dari agama. Tadarus tak pernah bahkan hafalan Al-Quranku yang tak seberapa ikut melayang. Meski kuingat, bila aku sholat, teman-teman akan meledekku, “Sejak kapan kamu insyaf?” atau sindiran-sindiran senada lainnya.

Selain nongkrong, hari-hariku penuh musik. Dimana aku berada tak pernah lepas dari musik, musik, musik, dan musik. Ada konser artis terkenal, jangan harap aku lewatkan.

Yang tiket aku peroleh dari pinjaman, dibayarkan teman yang mau berbaik hati atau menjual barang-barangku pada sesama teman. Atau aku manfaatkan pacarku yang tak cuma satu, dengan alasan ini itu, hingga mereka rela merogoh kocek untukku.

Soal tampang dan fisik, jangan tanya dech, artis Dude Herlino, Anjasmara, atau Rafi Ahmad semua lewat. Otakku pun terbilang encer. Terbukti IP-ku bagus, prestasiku di kampus lumayan, aku pun jadi ketua klub bahasa Inggris di kampus. Soal cewek, aku tak perlu mencari, sebab mereka yang mencariku…

Sebagai anak band, lengkap sudah kelebihanku. Sering manggung dan menjadi terkenal makin membuatku lupa diri. Di tengah lupa diriku, diantara teman-teman nongkrong hanya aku satu-satunya yang tak merokok atau menyentuh minuman keras. Tapi itu bukan berarti aku bersih dari dua barang itu.

Aku pernah “berlatih” menjadi penikmatnya. Tapi tak pernah berhasil. Baru menghisap sekali sudah batuk-batuk, dadaku sesak dan kepala serasa berputar. Padahal itu baru sekali isapan, belum habis sebatang.

Pun saat “latihan” minum, baru mencicip sedikit sudah terasa pahit dan panas di mulut. Aku terpaksa berkali-kali menyemburkannya keluar. Meludah tak henti-henti. Sebab itu teman-teman menjulukiku, banci.

Begitulah, selama hampir tujuh semester, hidupku di rantau begitu glamor dan merdeka. Uang, aku bisa mencari sendiri dari panggung ke panggung. Atau sesekali aku menemani “penggemarku” jalan-jalan.

Hanya jalan-jalan, tapi uang yang kudapat sungguh luar biasa. Sekali jalan, paling sedikit aku dapat tips atau uang terima kasih dari wanita-wanita penggemarku antara 1-5 juta. Pernah aku diberi 10 juta tunai !!

Night Club dan hotel menjadi langganan manggung band-ku. Dan itu kian membuat aku dan teman-teman lain makin masuk ke lubang hitam. Rawan iming-iming pesona dunia, materi juga wanita. Kadang batin terdalamku berontak, ingin beranjak, tapi sekali lagi dunia melenakanku.

Seperti malam ini, kami baru saja lepas manggung pukul satu dini hari. Minuman keras tercium dari mulut beberapa teman. Entahlah tiba-tiba aku begitu benci melihat mereka, sikap dan perbuatan mereka. Tiba-tiba aku merasa malu, berada diantara tukang mabuk yang begitu dipuja. Apa lebihnya? Hatiku benar-benar gelisah sepanjang perjalanan pulang.

“Brakk!!!” benturan keras diiringi derit rem yang diinjak keras dan gesekan benda-benda berat memekakkan telinga. Tahu-tahu aku telah berdiri di luar mobil. Limbung, bingung dan gemetar. Rupanya aku terpental ke luar dari mobil dengan tubuh penuh darah. Dalam kondisi bingung kudekati mobil rombongan band-ku yang terbalik.

“Innalillahi wa inna illaihi raji’uun“… aku teringat Allah. Kusebut asma Allah berkali-kali, diantara teriakan panikku memanggil teman-teman yang sekarat. Beberapa menyahut pelan. Tapi tidak dengan Bay… Kulihat sekujur tubuhnya berlumur darah, dan ia benar-benar sekarat.

Tapi yang keluar dari mulutnya sungguh mengerikan. Mulutnya tak menyebut asma Allah, tapi justru ia menyanyikan lagu dari sebuah lagu band ternama. Ia juga berteriak “Ambilkan gitar, ambilkan gitar” sampai nyawa lepas dari tubuhnya.

Aku begidik dan gemetar dengan hebatnya. Usahaku menuntunnya tak berhasil. Aku berlari menjauh dari mobil sambil menangis histeris. Tanpa kusadari, justru aku berlari ke arah mobil lain yang bertabrakan dengan kami. Kondisinya jauh lebih ringsek.

Subhanallah, keadaan di sana membuatku takjub. Kaset murattal masih terdengar dari tape mobil yang menyala. Dua laki-laki penumpangnya aku yakin dalam keadaan pingsan. Sebab saat ku panggil tak ada sahutan.

Yang luar biasa sesekali kudengar rintihan menyebut asma Allah dan bacaan surat Al-Quran. Lain dengan Bay… Aku menangis sesenggukan sambil memberi pertolongan sebisaku. Alhamdulillah, akhirnya pertolongan datang dari mobil-mobil yang kebetulan lewat.

Sebulan sejak peristiwa itu, aku tak bisa tidur. Terbayang dua peristiwa yang kontras, juga aku yang terlempar ke luar mobil. Allah sengaja menyelamatkanku untuk menyaksikan dua kejadian di saat bersama-sama.

Dan hal itu mengguncang jiwa dan batinku. Bisa saja akhir hidupku seperti Bay atau seperti dua lelaki itu. Kejadian itu membuatku terbalik 180 derajat. Aku tinggalkan band-ku dan semua kegiatan burukku. Aku menjelma menjadi manusia baru sejak lima tahun lalu. Dan itu bermula dari kejadian di tepi jalan kota dan atas hidayah Allah semata. (Ummu Faruq)

[Judul Asli : Di Tepi Jalan Kota]

Wallahu a'lam bishshawab, ..

KISAH NYATA MING MING, .. MAHASISWI PEMULUNG

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Kisah seorang akhwat yang berjuang hidup dari tumpukan sampah. Kisah tumpukan sampah yang membawanya duduk di bangku kuliah. Kisah bagi kita untuk belajar bersyukur!

Namanya Ming Ming. Memakai gamis hijau, jilbab lebar dan tas ransel berwarna hitam, dia memasuki lobi Universitas Pamulang (UNPAM), Tangerang. Dia adalah mahasiswa semester 1 jurusan akuntansi. Usianya baru 17 tahun. Dan dia adalah salah satu mahasiswa TERPANDAI di kelasnya.

Saat kelas usai, dia pergi ke perpus. “Ilmu sangat penting. Dengan Ilmu saya bisa memimpin diri saya. Dengan ilmu saya bisa memimpin keluarga. Dengan ilmu saya bisa memimpin bangsa. Dan dengan ilmu saya bisa memimpin dunia.” Itu asalan Ming Ming kenapa saat istirahat dia lebih senang ke perpustakaan daripada tempat lain. (keren ya …)

Sore hari setelah kuliah usai, Ming Ming menuju salah satu sudut kampus. Di sebuah ruangan kecil, dia bersama beberapa temannya mengadakan pengajian bersama. Ini adalah kegiatan rutin mereka, yang merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di UNPAM. Setelah itu, dia bergegas keluar dari komplek kampus.

Namun dia tidak naik kendaraan untuk pulang. Sambil berjalan, dia memungut dan mengumpulkan plastik bekas minuman yang dia temui di sepanjang jalan. Dia berjalan kaki sehari kurang lebih 10 km. Selama berjalan itulah, dengan menggunakan karung plastik, dia memperoleh banyak plastik untuk dia bawa pulang.

Rumah Ming Ming jauh dari kampus. Dia tinggal bersama ibu dan 6 orang adiknya yang masih kecil-kecil. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana yang mereka pinjam dari saudara mereka di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

Biasanya setelah berjalan hampir 10 km, untuk sampai ke rumahnya Ming Ming menumpang truk. Sopir truk yang lewat, sudah kenal denganya, sehingga mereka selalu memberi tumpangan di bak belakang. Subhanallah, setelah truk berhenti dengan tangkas dia naik ke bak belakang lewat sisi samping yang tinggi itu. (can you imagine it ?)

Ming Ming sekeluarga adalah pemulung. Dia, ibu dan adik-adiknya mengumpulkan plastik, dibersihkan kemudian dijual lagi. Dari memulung sampah inilah mereka hidup dan Ming Ming kuliah.

Ini adalah cerita nyata yang yang ditayangkan dalam berita MATAHATI di DAAI TV (26/5/2008). Di Trans TV juga disiarkan di acara KEJAMNYA DUNIA Sungguh episode yang membuat bulu kudu kita merinding dan mata kita berkaca-kaca.
——–

Ming Ming Sari Nuryanti (Mahasiswi Universitas Pamulang) Menjadi Pemulung untuk membiayai kuliah dan melanjutkan hidupnya (REALITA edisi 17, 28 April – 11 Mei 2008)

Ming Ming Sari Nuryanti, Pangilannya Muna. Ia lahir di Jakarta, 28 April 1990 sebagai putri pertama dari tujuh bersaudara pasangan Syaepudin (45) dan pujiyati (42)

. Syaepudin, ayahnya, adalah seorang karyawan di sebuah tempat hiburan di daerah ancol, Jakarta Utara. Setiap hari ia mengumpulkan bola bowling . Sementara ibunya Pujiyati adalah seorang ibu rumah tangga sederhana.

Lisa, adiknya yang pertama, duduk dibangku kelas 3 SMU Negeri I Rumpin. Melati, adiknya yang kedua, duduk dibangku kelas 2 di SMU yang sama. Kenny, adiknya yang ketiga, duduk dibangku kelas 6 SD Sukajaya. Sementara tiga adiknya yang lain juga masih sekolah disekolah yang sama. Romadon di kelas 5, Rohani di kelas 4 dan Mia di kelas 1.

Pada tahun 1994, dengan ekonomi yang pas-pasan Muna bersama keluarganya mengotrak rumah sangat sederhana di daerah Kosambi, Cengkareng. Orang tua muna menggeluti usaha rempeyek untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang memang hasilnya tidak menjanjikan.

Disela kehidupan yang cukup prihatin, Muna, yang pada waktu itu masih berusia 4 tahun menunjukan potensi dirinya yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Dalam usia yang sedini ini, ia memaksa orang tuanya untuk memohon kepada kepala sekolah SDN 02 Kosambi agar menerimanya sebagai murid kelas 1.

Hasilnya menggembirakan, ia tidak mengalami masalah dan bahkan dapat naik ke kelas 2 dengan hasil yang memuaskan.

keluarga ming-ming Saat Muna beranjak kelas dua, yaitu tahun 1996 Muna bersama keluarga hijrah ke daerah Bogor, Rumpin. keluarga mereka membuka usaha warung makanan dengan modal yang pas-pasan. Setahun berjalan, usaha itu bangkrut. Hingga untuk bisa bertahan hidup mereka hanya mengkonsumsi bubur atau singkong. Hal itu berlanjut hingga lima tahun.

Suatu hari, ada seorang teman ayah Muna yang memberitahu bahwa gelas dan botol bekas air mineral dapat dijadikan uang . Saat itu juga serentak seluruh keluarga mengumpulkan gelas dan botol bekas air mineral.

Hampir setiap hari keluarga mereka berbondong-bondong keluar sambil membawa karung dan terkadang pulang hingga jam tiga pagi. Gelas bekas yang dikumpulkannya ini dihargai delapan ribu rupiah untuk setiap kilonya. Dalam sehari Muna dapat mengumpulkan sebanyak satu karung gelas plastik bekas atau seberat satu kilo gram.

Dari usaha yang baru ini membawa sedikit angin segar bagi keluarga Muna, terlebih bagi dirinya sendiri yang memang sangat bersemangat untuk menempuh pendidikan setinggi tingginya. Dalam keadaan yang sulit sekalipun prestasi belajarnya cukup menggembirakan.

Semenjak SD hingga SMU Muna selalu mendapat peringkat tiga besar. Sebelum meninggalkan bangku SMU ia pernah mendapat juara 2 lomba puisi dan ia pun masuk kedalam sepuluh besar lomba membawakan berita pada peringatan hari bahasa pada waktu itu.

Pada bangku kuliah pun ia masuk dalam peringkat sepuluh besar pada universitas Pamulang jurusan akuntansi. Potensi inilah yang membakar semangatnya dan memperoleh dukungan keluarga untuk terus belajar.

Tahun ajaran 2007-2008 masih dalam keadaan cukup prihatin Muna memberanikan diri mencicipi bangku kuliah. Tekadnya bulat untuk memilih jurusan akuntansi yang dalam benaknya dapat memudahkan mencapai cita-citanya untuk dapat bekerja pada Bank Indonesia.

Dengan biaya kuliah Rp. 900.000 per semester dapat dicicilnya setiap bulan sebesar Rp. 150.000. Jadi, apabila ia ingin kuliah maka ia pun harus bekerja keras siang malam.

Semangat dalam belajar dan bersabar dalam meniti jalan kehidupannya membuat muna dapat dikatakan memiliki suatu yang lebih diantara kawan sebayanya. Meskipun terkadang hanya makan sekali dalam sehari tidak membuatnya kehilangan energi dalam menuntut ilmu.

Muna yang memang dikenal juga anak yang pandai bergaul dan periang ini bergabung bersama kawan-kawannya di UKM MUSLIM. .

Keprihatinan yang dialami keluarga Muna baru diketahui ketika kawan-kawannya berkunjung ke rumahnya. Semenjak itu, ia semakin mendapat perhatian dari pengurus UKM MUSLIM dan kawan-kawannya dengan memberinya bantuan yang memang jumlahnya belum cukup signifikan.

Ust. Harist, salah seorang Pembina MUSLIM merekomendasikan Muna untuk mendapat bantuan beasiswa melalui DPU DT. Alhamdulillah, setelah mengikuti seleksi akhirnya Muna lolos menjadi anggota program BEA MAHAKARYA DPU DT.

Dalam program BEA MAHAKARYA ini selain mendapat bantuan finansial ia juga memperoleh serangkaian pendidikan dan pelatihan yang dapat menjadi bekal bagi dirinya kedepan. Muna terlihat semakin optimis mengejar cita-citanya.

Selain itu pula atas usaha dan dukungan kawan-kawannya ia dapat diliput dibeberapa media cetak dan elektronik yang mudah mudahan dapat dijadikan pintu keluar bagi keprihatinan yang ia alami sekeluarga selama ini.

Semoga bermanfaat dan membuat kita berfikir lebih sebagai inspirasi kita, terutama para muslimah.

Wallahu a'lam bishshawab, ..

AKU INGIN MEMBACA QUR’AN UNTUK IBUKU

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … 
Sebuah kisah yang menyentuh hati tentang harapan indah seorang ibu kepada anaknya dan bakti sang anak kepadanya.

Ahmad berumur sebelas tahun ketika ibunya (orang tua tunggal) mengantarnya untuk kelas Qira’ati (membaca Al Qur’an). Saya suka anak-anak itu memulai belajar membaca Qur’an di awal usia, terutama anak laki-laki. Aku sampaikan hal itu pada Ahmad. Namun ia menyampaikan alasannya, bahwa ibunya selalu berharap dapat mendengar bacaan Al Qur’an darinya.

Ahmad memulai pelajaran Qira’atinya dan sejak itu aku berfikir ini merupakan pekerjaan yang sia-sia. Meskipun aku sudah berusaha keras mengajarinya, ia tampaknya belum bisa mengenal huruf-huruf hijaiyah dan tidak bisa menalar bagaimana membacanya.

Namun ia patuh untuk terus membaca Al Qur’an seperti yang kuwajibkan untuk semua murid-muridku.

Dalam beberapa bulan ia terus berusaha sementara aku menyimak bacaannya dan terus menyemangatinya. Di setiap akhir pekan ia selalu berkata: “Ibuku akan mendengarku membaca Al Qur’an suatu hari.” Di balik itu aku melihatnya tak bisa diharapkan. Ia tidak berbakat!

Aku tak mengenal ibunya dengan baik. Aku hanya sempat melihatnya dari kejauhan ketika ia mengantar atau menjemput Ahmad dengan mobil tuanya. Ia selalu melambaikan tangan kepadaku tapi tak pernah berhenti untuk masuk ke kelas.

Suatu hari, Ahmad berhenti dari mendatangi kelas kami. Aku pernah berniat akan menelponnya tetapi kemudian berfikir mungkin ia memutuskan untuk melakukan hal lain. Mungkin ia akhirnya menyadari akan ketiadaan bakatnya dalam Qira’ati. Aku juga merasa lega dengan ketidakhadirannya. Ia bisa menjadi iklan yang buruk bagi kelas Qira’atiku!

Beberapa minggu kemudian, aku mengirimkan selebaran kepada murid-muridku di rumah akan adanya acara pembacaan qira’ah Al Qur’an. Tak disangka, Ahmad (yang juga menerima pengumuman itu) menanyakan apakah ia diperkenankan untuk tampil membaca qira’ah Al Qur’an.

Aku menyatakan bahwa sebenarnya acara ini untuk murid yang masih aktif saja dan karena ia sudah tidak pernah hadir lagi, maka ia tidak berhak tampil. Ia menyatakan bahwa ibunya akhir-akhir ini sakit dan tak bisa mengantarnya ke kelas. Ia juga menyatakan bahwa dirinya masih terus berlatih Qira’ati di rumah meskipun tidak masuk kelas

“Ustadzah, … Aku harus ikut membaca qira’ah!,” paksanya kepadaku. Aku tak tahu apa yang menyebabkanku akhirnya memperbolehkannya ikut tampil. Mungkin karena tekad Ahmad yang kuat atau ada bisikan hatiku yang menyatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Malam acara pembacaan qira’ah itu telah tiba. Gedung olah raga sekolah telah dipenuhi para orang tua murid, teman-teman dan sanak saudara. Aku tempatkan Ahmad pada giliran terakhir sebelum aku sendiri yang akan menutup acara dengan ucapan terima kasih dan pembacaan qira’ah penutup.

Aku berfikir bahwa jika penampilan Ahmad merusak acara ini maka itu terjadi di akhir acara dan aku bisa “menyelamatkan” penampilan buruknya dengan penampilanku sendiri.

Pembacaan qira’ah dari murid ke murid berlangsung lancar. Mereka telah berlatih dan itu terlihat dalam penampilan mereka. Kini giliran Ahmad naik ke panggung. Bajunya lusuh tak terseterika dan rambutnya pun acak-acakan tak tersisir rapi. “Mengapa ia tidak berpenampilan rapi seperti murid-murid yang lain?” lintasan pertanyaan buruk sangka langsung bergolak di kepalaku.

“Mengapa ibunya tidak mempersiapkan penampilannya? Paling tidak, sekedar menyisir rambutnya untuk acara istimewa malam ini?”

Ia mulai membaca. Aku sungguh terkejut ketika ia mengumumkan bahwa surat Al Kahfi akan ia bacakan. Aku tak menyangka dan tak siap dengan apa yang kudengar selanjutnya. Suaranya begitu ringan dan lembut. Qira’ahnya sangat sempurna! Belum pernah kudengar bacaan Al Qur’an seindah itu dari anak-anak seumurnya.

Setelah enam setengah menit ia berhenti …

Penuh haru dan berlinang air mata, aku bergegas ke atas panggung dan memeluk Ahmad dengan gembira. “Aku belum pernah mendengar yang seindah itu Ahmad! Bagaimana engkau bisa seperti itu?”

Melalui mikrofon Ahmad menjelaskan: “Ustadzah, … ingat tidak ketika aku mengatakan bahwa ibuku sakit? Ya, sebenarnya ia menderita kanker dan telah meninggal pagi tadi. Dan sebenarnya … ia lahir tuli. Jadi, malam ini adalah kali pertama ia bisa mendengarku membaca Al Qur’an. Karena itu, aku ingin menjadikan ini qira’ah yang istimewa.”

Tak ada mata yang kering sepenuh gedung malam itu. Saat petugas dari Dinas Sosial mengantar Ahmad dari panggung untuk dibawa ke Panti Asuhan, aku melihat, bahkan mata mereka pun memerah dan sembab.

Aku berkata di dalam hati, betapa hidupku semakin kaya dengan menjadikan Ahmad sebagai muridku. Ialah sebenarnya “sang guru” sementara aku adalah muridnya. Ialah yang mengajariku hikmah dari kesabaran dan cinta serta kepercayaan diri. Aku juga belajar untuk memberikan kesempatan kepada seseorang, berharap kebaikan meskipun kadang tanpa alasan yang bisa dimengerti.

Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta’ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin.

Wallahu a'lam bishshawab, ..